Bagian 10

158 25 0
                                    

Ivana terus di teror dengan suara telfon yang menyudutkan nya, padahal kejadian dulu bukanlah salah nya.

"Kenapa kau membunuhku?"

"Kenapa kau membunuhku?"

"Kenapa kau membunuhku?"

Sudah banyak nomer yang ia blok karena mengatakan yang sama, ia juga sering di teror di rumah maupun klinik nya dengan kata yang sama. berulang kali ia mengganti nomer bahkan mengganti handphone tapi masih sama saja, panggilan tak di kenal itu terus meneror nya.

Sampai dimana ia depresi karena teror itu semua, otak nya juga mulai terganggu ia sering berteriak bagaikan orang gila di rumah. orang tua nya tidak ada di negara ini jadi tidak tahu kondisi putri nya saat ini, seperti saat ini ia tengah berada di kamar nya dan melempar semua benda-benda. dia seakan orang gila yang selalu berteriak "gue engga membunuhnya"

Kata-kata itu sering terdengar dari dalam kamar ivana, pembantu nya sengaja mengunci pintu kamar ivana agar gadis itu tidak menghancurkan yang lainnya, bi ani sudah berkali-kali menelfon kedua orang tua ivana tapi tidak di angkat.

Semua supir dan pembantu ivana mulai perlahan risen dari sini, karena ivana sering kali memukul mereka bahkan menyodorkan pisau ke arah mereka. mereka yang takut pun memilih untuk risen dan balik ke kampung mereka.

Ivana gila! dia memang sudah gila sekarang.

🎗🎗🎗


Cellyn tidak pernah bertemu dengan kepala yayasan itu, bahkan untuk membalas nya ia belum sempat karena setiap masalah pasti adalah masalah lagi dan itu membuat nya pusing.

Kini cellyn berada di ruang makan nya bersama justin dan juga evelyn, kedua orang tua nya ini baru pulang dari amerika. ia sedikit senang karena beberapa hari kedepan orang tua nya ini akan berada di rumah.

"Besok kamu ulangan kan?" Tanya justin di tengah ke heningan.

"Iya pah"

"Kalau nilai kamu bagus dan mendapatkan juara satu papah akan kasih kamu mobil, gimana setuju?"

Uhuk

Uhuk

Cellyn tersedak makanan nya, beberapa maid yang panik langsung menuangkan minuman untuk nya"pelan-pelan sayang" Tegur evelyn.

Ia masih terbatuk-batuk lalu menggeleng, ini baru ujian tengah semester mengapa se berlebihan itu "tidak perlu pah"

Justin menaikkan sebelah alisnya "kenapa?" Biasanya anak kalau di berikan hadiah oleh orang tua nya karena mendapat pencapaian yang ia mau malah senang, tapi kenapa cellyn menolak nya?

"Aku tidak mau, tapi aku mau satu permintaan" Ujar nya sambil menampilkan senyum nya.

"Apapun, katakan"

"Aku ingin mamah dan papah yang mengambil rapot ku nanti di sekolah, dan ku mohon luangkan waktu untuk mengambilkan rapot ku" Pinta nya memohon.

Justin dan evelyn menatap putri nya sendu, ini pertama kali mereka mendengar permintaan cellyn dan itu sangat sederhana.

"Baiklah, kami yang akan mengambil hasil ujian mu nanti. jadi belajarlah dengan rajin agar mamah mu tidak menjewermu ketika tahu nilai mu jelek" Ejek Justin.

"Apa yang kau katakan! aku menjewer putri ku? sejelek apapun nilai nya nanti aku tidak akan menjewer nya bahkan akan ku beri hadiah jika putri ku mau" Balas nya cemberut karena Justin.

R FOR REVENGE (TERBIT) Where stories live. Discover now