Bagian 24

77 12 0
                                    

Jam pelajaran olahraga di mulai, kini kelas cellyn berada di lapangan indoor. mungkin olahraga adalah pelajaran yang paling ia benci karena harus melakukan kegiatan yang menguras tenaga nya, di tambah di gabung oleh kelas sebelah membuat nya semakin malas.

"Oke sebelum di mulai kita pemanasan dulu agar otot-otot kita tidak kaku, sekarang kalian buat barisan. yang cowok sebelah kanan sedangkan yang perempuan sebelah kiri, rentangkan tangan nya dan setelah itu pejamkan mata kalian agar rileks"

Mereka menuruti permintaan pak surya selaku guru olahraga, guru itu bisa di bilang guru termuda di sini umurnya saja baru menginjak 27 tahun. makanya kebanyakan siswi sangat menyukai pelajaran guru tampan ini, sedangkan cellyn mendelik malas. walaupun terlihat ogah-ogahan ia tetap mengikuti barisan dan ia berada di barisan paling belakang, ia merentangkan tangan nya.

Surya memasuki barisan wanita dengan membenarkan tangan wanita yang belum lurus sempurna "tangan nya di naikkan" Perintah nya pada salah satu gadis, gadis itu pun menuruti nya.

Saat berada di barisan di depan nya ia tak sengaja mengintip pak surya membenarkan posisi tangan layla dengan postur yang berbeda, surya seperti memeluk layla dari belakang dan tangan nya memegang gunung layla.

Cellyn yang melihat itu membuka mata nya lebar, ia bahkan tidak melihat adanya pemberontakan dari layla gadis itu terlihat menikmati nya. saat surya pindah posisi cellyn pura-pura menutup matanya, surya pun beralih ke gadis-gadis lain dan melakukan beberapa hal yang sama yang guru itu lakukan pada layla.

Tidak semua yang di cabuli guru itu hanya sebagian dan dari mata cellyn ia melihat kalau wanita yang senang hati di perlakukan seperti itu hanya wanita yang hits seperti layla tadi.

Cellyn menatap datar punggung guru cabul itu, ia pun melirik ke samping dan ternyata guitar juga menyaksikan hal yang sama. mata mereka bertemu dan guitar menyunggingkan senyuman nya lalu balik ke posisi semula dengan memejamkan mata lalu merentangkan tangan.

"Ga beres ni guru" Batinnya.

"Oke sekarang buka kalian dan bagaimana rileks bukan?" Tanya pak surya sudah ada di depan.

"Rileks paaaa"

"Bagus dan sekarang ikuti saya untuk pemanasan selanjutnya"

Surya telah mempraktikkan beberapa gerakan dan di ikuti semua nya kecuali cellyn, ia masih menimang balasan apa yang harus ia beri ke guru cabul itu.

Pemanasan telah selesai, sebagian murid kelas cellyn dan kelas sebelah di bagi menjadi dua kubu untuk pertandingan basket. lima siswa dari kelas cellyn dan sebelah lagi dari kelas layla, ia tidak mau ikut andil dalam pertandingan ini iapun duduk di tribun untuk menyaksikan kelas nya melawan kelas sebelah.

Guitar sama dengan nya dia lebih memilih duduk di tribun walaupun sebenarnya pria itu sangat jelas ingin ikut bermain, tetapi guitar tidak bisa memaksa karena murid disi masih tidak terima dengan kedatangan nya kembali ke sekolah ini. jadi untuk kali ini ia mengalah dan lebih memilih duduk di tempat yang tidak jauh dari tempat nya.

Pertandingan di mulai dan basket berada di tangan ares si kapten basket, ia dengan gesit mengoper mendrible dan men shoot ke arah ring lawan.

Ia hanya menyaksikan pertandingan itu hingga selesai dan pertandingan di menangkan oleh kelas sebelah dengan skor 3-5. mereka bersorak atas kemenangan kelas nya dan kembali kelas mereka masing-masing karena pelajaran olahraga telah selesai.

🎗🎗🎗

Selama berada di dalam dunia novel ia belum pernah melihat beberapa isi kamar ini, ia melihat beberapa laci yang belum pernah ia buka sama sekali.

R FOR REVENGE (TERBIT) Where stories live. Discover now