Bagian 25

79 15 2
                                    

Saat terbangun dari tidur nya abiyan hanya bisa diam, sesekali pria itu meneteskan air mata nya karena tahu raga tesa masih berada di jiwa cellyn.

Ia tidak menyangka semua serumit ini, bagaimana cara nya ia bertemu tesa dalam jiwa cellyn kalau dirinya saja sudah kembali ke dunia asal? ini semua karena diana! ia mengutuk wanita itu karena telah memisahkan dirinya dan tesa. andai saja kami berdua sama-sama kembali ke dunia ini bisa di pastikan sekarang abiyan dan tesa sedang menikmati kisah kasih mereka, tapi kalau situasi nya begini abiyan bisa apa coba?

Abiyan hanya bisa berharap sambil berdoa agar urusan tesa disana selesai dan wanita itu kembali ke raga asli nya, jujur ia sangat khawatir takut terjadi masalah yang akan menyakiti raga tesa atau bahkan lebih dari itu.

Kalau saja saat ini ada diana ia akan memohon kepada nya agar membawa dirinya bertemu dengan tesa lagi, dengan membantu gadis itu lalu pulang ke dunia asli bersama.

Ia harus menunggu sampai diana membutuhkan nya, dasar gadis tidak tahu diri sudah di bantu malah ngelunjak! ia pastikan setelah raga tesa kembali ia akan membakar buku novel yang kami baca agar cerita di dalam nya tidak berlanjut dan tidak memakan korban selanjutnya.

Ya ia pastikan itu!

🎗🎗🎗

Cellyn berjalan santai ke dalam kelas setelah memarkirkan mobil nya, tadi pagi roby telah memberikan ponsel yang ia minta untuk di bukakan pasword dan berhasil terbuka. ia memang belum sempat membuka handphone tersebut karena jam sudah menunjukkan pukul 06:45 dan benar saja ia terlambat masuk sekolah.

Walaupun terlambat satpam sekolah nya tetap membukakan pintu gerbang nya, saat ini ia sudah berada di depan kelas nya di sana sudah ada guru yang tengah menerangkan pelajaran.

Tok tok

Atensi mereka teralihkan ketika ketukan pintu terdengar "kamu terlambat cellyn" Cetus guru nya.

"Maaf ban saya bocor tadi"

Guru itu mengangguk memaklumi nya "yasudah kalau begitu silahkan duduk" Cellyn mengangguk ketika guru nya mempersilahkan ia duduk, di sana belum ada guitar. apa pria itu sudah pindah kelas karena ucapan nya kemarin?

Tak lama pelajaran pun di mulai, guru itu pun mulai melanjutkan materi yang ia sampaikan dan tak lama ketukan sebuah pintu terdengar kembali.

"Maaf saya terlambat bu"

Dia guitar

Guru itu menatap guitar galak "Dari mana saja kamu bisa terlambat? kamu tidak lihat sekarang jam berapa hah?!" Guru itu terlihat sangat marah ketika tahu murid yang terlambat adalah guitar.

"Saya abis ban-"

"Banyak alasan kamu, keluar dari kelas ibu"

Guitar menghela nafas kala ucapan nya di potong, alasan ia terlambat itu karena menolong seorang nenek yang ter serempet mobil karena tak tega ia pun menghantarkan nenek tersebut ke rumah sakit.

Ia hanya bisa mengangguk lalu berbalik meninggalkan kelas nya, cellyn yang melihat itu menyerengit heran bukankah dirinya juga terlambat tadi? mengapa guitar saja yang di perlakukan seperti sedangkan dirinya tidak?

"Saya tadi juga terlambat bu"

Cellyn berdiri dari kursi nya, ini tidak adil bagi guitar seharusnya guru ini tidak pilih kasih! kenapa hanya guitar yang suruh keluar sedangkan cellyn tidak.

"Kamu tidak apa-apa cellyn silahkan duduk kembali" Ujar guru itu tersenyum manis, berbanding jauh saat menatap guitar.

Ia menggeleng "saya juga terlambat, jadi kalau guitar di suruh keluar saya juga dong bu kan kami sama-sama telat tadi"

R FOR REVENGE (TERBIT) Where stories live. Discover now