Bagian 22

99 13 5
                                    

Sekolah belum belajar seperti biasa nya dan itu membuat mereka free selama di sekolah, cellyn mendelik malas ketika kumpulan osis menghampiri kelas nya. karena kejadian preman kemarin ia sempat lupa bahwa ia mengancam para osis yang memakan dana acara buat kepentingan mereka sendiri.

"Gue bakal transfer 200 juta anggap aja ini sebagai DP, dan sisanya akan gue ganti nanti setelah duit kami ke kumpul" Jelas aldo, ia ragu karena cellyn pasti tidak mau. terlihat dari
wajah datar nya kalau gadis itu tak suka receh.

"Dari 2M lo cuman ganti 200 juta?"

Mereka saling pandang lalu mengangguk, mereka habis-habisan menjual barang berharga mereka sampai-sampai berbohong kepada orang tua mereka. tapi tetap saja uang yang di kumpulkan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka pakai
2 M terlalu besar.

"I-iya gue harap lo ngerti" Balas ziva takut.

"Gimana rasa nya makan uang haram?" Tanya cellyn tiba-tiba.

Mereka hampir tersedak ludah nya sendiri mendengar perkataan cellyn
Semua mengakui kesalahan mereka terkecuali Jerry, pria itu sudah kesal kepalang apalagi setelah mendengar preman suruhan nya kalah dan itu membuat Jerry semakin murka.

"Gausah bacot lo! Lo tinggal terima aja ni uang" Sela jerry.

Dalam hati mereka mengutuk perkataan jerry, mengapa pria itu harus buka mulut si.

"Gue ga terima receh"

Jerry tersenyum remeh, gadis ini sangat menyebalkan "kalau menurut lo receh berarti lo ga perlu nyuruh kita ganti, kata nya kaya masa 2M aja di tagih si" Cetus jerry, aldo ingin sekali memukul pria lemes di samping nya ini.

Cellyn menatap datar lalu tak lama ia tersenyum "oke, kalian ga perlu ganti"

Mereka tertegun mendengar itu, mereka ragu dengan perkataan cellyn pasti ada maksud tertentu dari perkataan nya itu "tapi ada syaratnya"

Sudah di duga, pasti cellyn akan memberikan syarat yang membuat mereka malu "a-apa?" Tanya anne.

"Kalian harus -"

🎗🎗🎗

Mereka ramai-ramai menuju lapangan melihat para osis berjemur disana, kejadian langka melihat para osis di hukum. biasanya yang kita tahu osis lah yang sering memberi hukuman tapi ini? malah sebalik nya.

Osis menjadi tontonan, yang membuat mereka kesal adalah tulisan pada masing-masing kertas yang mereka pegang. Sebagian siswa-siswi mempotret hal itu dan memberikan sumpah serapah untuk sekumpulan sampah di depan mereka.

'Saya berjanji tidak akan memakan uang dana acara untuk kepentingan pribadi'

"Pantes aja ni sekolah enggak pernah ada acara, tau nya osis nya ga bener"

"Mahal-mahal gue bayaran cuman buat dikorupsi"

"Doyan banget makan uang haram padahal itu bukan hak mereka"

"Gue denger dana acara mereka pakai buat makan-makan, dan yang buat mereka begini itu cellyn"

"Kalau gue jadi cellyn gue juga bakal ngelakuin hal yang sama! Dana yang di kasih bokap cellyn tuh enggak main-main, di tambah lagi uang dari kita-kita juga"

"Najis saking miskin nya sampai makan duit orang"

Saking banyaknya ujaran kebencian untuk mereka ziva sampai menutup telinga nya karena tidak sanggup mendengar kan nya, sedangkan yang lain hanya diam sampai waktu yang di tetapkan cellyn.

Cellyn tersenyum miring dari lantai dua, ia melihat sekumpulan manusia sampah sedang merutuki kesalahan nya. siapa suruh memakan uang yang bukan hak nya dan siapa suruh mau berurusan dengan nya, andai saja aska berada di sini mereka pasti akan merayakan ini dengan meminum minuman kaleng sebagai tanda perayaan.

Guru-guru yang melihat itu juga hanya bisa menggeleng tanpa membantu, mereka memang salah dan hukuman ini terlalu ringan untuk mereka.

Di lain sisi abiyan menganga melihat wajah cantik tesa, tatapan nya yang tajam serta mata coklat nya yang sangat indah. setelah beberapa hari yang lalu tesa mengirimkan nya lokasi untuk mereka bertemu, tesa memilih untuk bertemu di kafe.

"Kalau lo ga ngomong gue balik" Tesa sangat kesal dengan pria di hadapan nya ini, sedari tadi pria itu hanya memperhatikan nya sambil tersenyum dan itu membuat dirinya merinding.

"Eh maaf maaf"

Ia menyeruput minumnya "lo beneran ga inget gue?" Tanya abiyan.

Tesa sangat jengah pasalnya pria ini sudah 5 kali lebih menanyakan hal yang sama "enggak kan gue udah bilang gue enggak kenal lo" Balas nya ketus.

Abiyan di buat heran mengapa tesa tidak mengenal nya, padahal mereka saling mencintai di dunia novel tapi kenapa sekarang seakan-akan tesa tidak mengenalnya.

"Tapi kalau kalung liontin yang gua kasih pas di korea lo ingatkan?"

"Kapan gue ke korea? ck gue rasa lo halu deh, terakhir gue ke sana itu 2 tahun yang lalu dan disana gue enggak ketemu siapapun yang ngasih gue kalung" Jelasnya.

Tentu hal itu membuat abiyan semakin yakin bahwa tesa melupakan nya, ia tersenyum nanar mendengar itu. apakah ia harus mengejar tesa sampai wanita ini mengingat nya? atau abiyan menyerah saja, ia menggeleng ia tidak boleh menyerah karena di dunia novel ia pernah mengatakan bahwa akan menjadikan tesa istri setelah bertemu di dunia nya.

"Hm, sorry kalau gitu tapi boleh kita kenalan?" Tanya abiyan sambil berjabat tangan.

Awalnya tesa bingung bukannya pria aneh itu sudah mengenalnya, tak mau pusing ia pun mengambil jabatan tangan abiyan "Tesa Binda Pramana"

Abiyan tersenyum manis, sangat manis ia jadi mengingat saat ia dan tesa dulu saat di dunia novel berkenalan kembali sebagai mereka di dunia asli, dan abiyan tak menyangka bahwa mereka akan melakukan hal yang sama tapi dengan situasi yang berbeda.

Ya ia yang mengenal tesa sedangkan tesa tidak mengenalnya, walaupun sakit ia harus membuat gadis ini mengingat nya. tapi kalau di suruh memilih harus disini dengan tesa yang tidak mengenal nya apa harus di dalam dunia novel dengan tesa yang selalu di samping nya? jujur abiyan katakan ia lebih memilih dunia novel karena ia bisa selalu bersama dengan tesa. walaupun kalian bilang abiyan gila, ya memang dia sudah gila! terlalu mencintai tesa.

"Ekhem" Deheman tesa membuat jabatan tangan mereka terlepas, ia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Sorry" Ujar nya.

Tesa hanya mengangguk lalu kemudian ia melirik jam nya, ia harus pulang pasti mamah nya sudah menunggu "gue izin pulang, nyokap pasti nyariin gue"

Mendengar itu abiyan mengangguk lagi pula juga sudah sore, tapi sebelum tesa benar-benar beranjak dari duduk nya abiyan mengatakan sesuatu yang membuat tesa memberhentikan langkah nya "jadi temen gue ya?" Tanya nya kikkuk.

Tesa berbalik arah menatap abiyan yang cengengesan, ia menaikkan sebelah alis nya heran "bukan nya gue udah bilang setelah ketemu, lo ga akan ganggu gue lagi?" Tanya nya.

"Gue cuman mau jadi temen lo apa itu salah? gue enggak akan ganggu lo kok"

"Ck terserah lo deh" Balas nya lalu melanjutkan langkah nya meninggalkan pria yang sedang menatap nya dengan tatapan senang.

Siapa yang tidak senang coba? itu artinya abiyan bisa dekat dengan tesa hitung-hitung membantu gadis itu untuk mengingat nya.

Ia menyeruput minuman hingga kandas, setelah itu abiyan pun pulang setelah membayar.

🎗🎗🎗

Nanti bab ini w revisi

R FOR REVENGE (TERBIT) Where stories live. Discover now