Freckles

371 57 28
                                    

Orang yang ditunggu jisung adalah lee minho kekasihnya saat ini. Keduanya bertemu di USA saat mereka sama-sama belajar di luar negeri. Dia adalah pewaris tunggal di perusahaan keluarganya.

Keduanya sudah bersama selama empat tahun, dua tahun di amerika dan dua tahun terakhir, mereka menjalin hubungan jarah jauh.

Minho sangat sempurna dalam segala hal. Dia tampan, berasal dari keluarga kelas atas, dan sukses di usia muda. Keluarganya sudah mengetahui bahwa minho menyukai pria dan menerimanya dengan baik. Satu-satunya hal yang membuat jisung tidak senang adalah fakta bahwa minho sudah memiliki seorang putra.

Ketika minho mengaku bahwa dirinya gay, keluarganya sangat cemas tidak akan memiliki pewaris di masa depan. Jadi untuk menghindari kemungkinan buruk dipaksa menikah, dia mencari seseorang untuk melahirkan seorang putra. Dengan begitu, keluarganya tidak punya alasan untuk memaksanya menikah.

Putra minho bernama lee dohyun dan nama panggilannya mino. Jisung hanya pernah bertemu dengan mino saat anak itu berusia empat tahun. Saat itu, jisung mencoba menggodanya, tapi bocah itu mengabaikannya dan memutar tubuh kecilnya ke dalam pelukan minho untuk menunjukkan ketidaksukaannya.

Matanya diam-diam menelusuri wajah anak itu dan minho, dia akui keduanya memang benar-benar memiliki hubungan darah, wajah mereka sangat mirip.

Namun, dia tidak tahu kepribadian anak itu mirip siapa. Anak itu tidak mau dekat dengan siapapun. Bukan hanya dengan jisung tapi juga dengan kakek dan neneknya, bahkan semua para kerabatnya. Mungkin karena dia dilahirkan dengan kepribadian seperti itu, dia tidak suka di peluk atau didekati. Dia lebih suka duduk disudut dan bermain dengan dunianya sendiri.

Saat minho sedang mandi, jisung mendekati mino dan bertanya. "Apakah kamu menginginkan seorang ibu?"

Anak itu mengangkat kepalanya dan menatap jisung dengan dingin, "Apa urusanmu?"

Mengingat itu, jisung menghela napas pelan.

Dia masih menunggu kedatangan minho, tapi matanya tidak pernah lepas dari felix.

Selama bertahun-tahun, bukan berarti dia tidak pernah memikirkan atau merindukan felix. Tapi, dengan sikap acuh tak acuh yang dimiliki felix membuatnya takut untuk menghubunginya lebih dulu.

Tiba-tiba dia melihat felix merapikan barang-barangnya dan bersiap untuk pergi. Dia langsung berpikir kemungkinan felix sudah menyadari keberadaannya, tapi ketika mendengar ponsel felix berdering, dia mengejek dirinya sendiri yang terlalu percaya diri. Mungkin saja, felix sedang menunggu seseorang juga.

Felix menjawab telepon dan berjalan keluar. Saat pintu kafe terbuka, minho masuk dari luar dan keduanya lewat bersamaan.

Momen itu membuat jantung jisung berdebar kencang. Dia tidak pernah menyebutkan tentang felix pada minho. Dia hanya pernah mengatakan bahwa dulu ada seseorang tapi mereka sudah putus karena perbedaan pendapat.

Dia tidak ingin minho mengetahui orang dari masalalunya.

Setelah felix pergi, barulah jisung merasa lega.

Apa yang aku takutkan??? Lagipula mereka tidak saling kenal.





.....

Lee jeno bergegas ke bandara untuk menjemput felix.

Jeno melihat felix yang sudah menunggunya di pintu kedatangan.

Dia terkejut melihat penampilan felix. Orang itu mengenakan kemeja kebesaran dan celana jeans putih. Rambutnya yang sedikit panjang dan poninya menutupi sebagian dahinya, membuat wajah kecilnya terlihat sangat tampan.

White Rose /// Minlix Where stories live. Discover now