benar-benar tidak bisa dijelaskan

274 50 35
                                    

Setelah jisung kembali, dia berganti pakaian dan mandi. Dia melemparkan hadiah yang di berikan minho, dia tidak ingin melihatnya.

Minho tidak membutuhkan cinta, tapi jisung membutuhkannya. Seperti kebanyakan pria, dia ingin memiliki seseorang yang memperhatikannya dan mencintainya. Tapi sikap minho sudah mengatakan dengan jelas bahwa dia tidak mungkin melakukannya.

Sehabis mandi, jisung melihat pesan dari hyunjin.

Hwang hyunjin [Ini nomor felix 0835xxx. Jisung, kali ini kau harus mendengarkan aku, okey? Jangan berhubungan lagi dengannya.]

Jisung membalas, [Ya, aku mengerti.]

Jisung merasa sedikit kesal. Dia benar-benar tidak paham dengan peringatan hyunjin. Menurutnya, hidup felix menyedihkan memang karena kepribadiannya sendiri yang tidak mau bergaul dan terlalu bergantung pada dirinya. Tentu saja, saat dia pergi keluar negeri, felix tidak memiliki siapa pun yang bisa dia andalkan lagi.

Jisung pergi ke ruang tamu dan minum segelas air dingin. Dia menatap nomor dilayar, sebelum menekan tanda panggil. Baru berdering dua kali, dia langsung memutuskan panggilan itu, jantungnya berdetak sangat cepat.

Apa yang aku lakukan?! Kenapa aku menelponnya?!!

Dia sudah memiliki kekasih, tapi sekarang dia malah ingin menghubungi mantan kekasihnya?? Jisung melemparkan ponselnya ke tempat tidur seolah-seolah dia tidak pernah melakukan panggilan itu.





..

Jeno dan yeji mengikuti felix ke meja resepsionis lee crop company untuk melapor. Ada tiga orang yang bertugas.

Salah satu dari mereka menjawab dengan cepat, "Ya, departemen sekretaris memberitahu saya bahwa presiden lee akan melakukan wawancara pagi ini. Ini adalah kartu pass anda." Dia memberikan tiga kartu pass pada felix, lalu menunjuk ke arah lift, "Lantai 15. Sudah ada staf yang menunggu disana."

"Terimakasih." Ucap felix sebelum pergi ke arah lift.

Setelah sampai di lantai 15, manajer departemen sudah menunggunya. Dia memimpin felix dan rombongannya ke ruang rapat.

"Halo, saya manajer sekretaris lee crop company."

Felix mengangguk dan berjabat tangan dengannya, "Halo, namaku lee felix."

Manajer sekretaris tersenyum, "Mohon tunggu sebentar."

Ketika felix memasuki lift, departemen sekretaris sudah langsung menghubungi minho. Jadi dia menyelesaikan dokumen terakhirnya dan turun ke lantai 15.

Seorang gadis muda dari departemen sekretaris sudah menunggunya. Melihat kedatangan minho, dia mengetuk pintu dan meminta minho masuk.

Ada empat orang yang duduk di ruang rapat. Ketika mendengar suara ketukan di pintu, manajer langsung berdiri.

Sedangkan felix, dia tahu bahwa itu pasti minho, jadi dia juga ikut berdiri dan ketika pintu terbuka, matanya langsung bertemu tatap dengan sepasang mata gelap seperti jurang yang tak berdasar.

Sekretaris manajer memberi salam pada minho, tapi minho sama sekali tidak meliriknya, dia hanya terus menatap ke arah felix dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

Sekretaris manajer sedikit bingung, tapi dia masih memperkenalkan ketiganya pada minho, "Ini adalah tuan lee felix, yang ini tuan lee jeno dan ini nona Hwang yeji, orang yang bertanggung jawab atas bagian keuangan dari stasiun televisi lokal."

Tiba-tiba minho berbalik dan berbicara dengan kaku, "Kamu datang ke kantorku sendirian."

"......."

Manajer sekretaris langsung membeku. Dia pikir dirinya pasti telah melakukan kesalahan. Wajah minho tadi sangat buruk, tapi dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Minho memindahkan wawancara ini ke kantornya, kan? Minho tidak pernah berbicara dengan siapapun di kantornya kecuali untuk nilai triliunan.

White Rose /// Minlix Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu