Another truth

308 57 46
                                    

Setelah jisung mendapatkan alamat tempat felix bekerja, dia langsung bergegas kesana. Dia menunggu dari siang di depan gedung sampai dia melihat felix keluar dari perusahaan dan masuk ke dalam taksi.

Jisung bisa saja langsung menemui minho dan menanyakan kebenarannya. Meskipun keduanya sudah putus, dia pikir minho tidak akan keberatan untuk memberitahunya.

Namun, jisung tidak melakukan itu. Dia memilih untuk mengikuti diam-diam dan akhirnya menemukan bahwa felix pergi ke perusahaan minho.

Mengetahui kebenaran adalah satu hal, dan mendekati kebenaran adalah hal lain.

Jisung memarkir mobil di sisi jalan, dan menyaksikan felix masuk kedalam dengan ekspresi santai, seolah-seolah dia bahkan tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi di pagi hari.

Tidak peduli? Jisung memegang kemudi dengan erat, apa felix memang sudah tidak peduli atau dia hanya sengaja ingin balas dendam?!

Begitu perkiraan ini muncul di benak jisung, dia tidak bisa tenang lagi. Dia membuka jendela mobil untuk merokok dan terus menunggu dalam diam. Dia ingin tahu seberapa banyak rahasia yang akan di temukan jika dia terus mengikuti mereka.

Apakah felix benar-benar ingin balas dendam? Apa dia hanya berpura-pura agar bisa terlepas dari dirinya?

Setelah menunggu lama, mobil minho terlihat keluar dan pergi. Jisung mengikutinya, tapi tidak berani terlalu dekat.

Jisung tidak terlalu terkejut ketika minho berhenti di gerbang TK. Dia menduga bahwa mereka mungkin datang untuk menjemput mino. Karena banyak kendaraan di depan TK, jisung mencari tempat yang tidak terlalu mencolok dan duduk di dalam mobil sambil terus memperhatikan mereka berdua masuk ke taman kanak-kanak.

Setelah di perhatikan dengan baik, dia merasa bahwa mata minho saat memandang felix berubah, itu terlihat dalam dan penuh penekanan.

Sepertinya minho memang menyukai felix....

Tidak butuh waktu lama, felix keluar sambil menggendong mino. Tidak ada ekspresi di wajah felix, tapi jelas matanya menunjukkan kasih sayang yang tulus. Ketika mereka bertiga masuk ke mobil dan pergi, mata jisung sudah merah. Entah nyata atau tidak, dia merasa ada ribuan pisau terus-menerus menusuk jantungnya.

Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengemudi beberapa ratus meter di belakang mobil minho. Tiba-tiba dia langsung menginjak rem dan membelokan setirnya ke kanan.

Sialan!!! Aku ketahuan!!

Dia tidak bisa mengikuti minho seperti ini. Dengan watak minho, jika dia berani melewati batas kehidupan minho, dia tidak akan dibiarkan lolos begitu saja.

Jisung kembali ke asrama sekolah. Dia berbaring di tempat tidur dan menutup matanya untuk waktu yang lama.

Apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan felix lagi??








....

Minho sedikit lega setelah melihat mobil jisung berbelok. Dia tidak yakin apa yang di inginkan jisung, tapi dia tahu bahwa jisung tidak akan berani melangkah terlalu jauh.

Apa jisung masih tidak rela putus dengannya? Atau ada hal lain yang ingin dia katakan? Jika ini alasannya, dia akan menerima alasan kenapa jisung mengikutinya.




...

Minho mengantar felix dan mino ke rumah, dia menyerahkan kuncinya tanpa turun dari mobil.

Dia mengatakan bahwa ada masalah di perusahaan dan baru bisa kembali kerumah saat larut malam. Mino memeluk leher felix dan menatap ayahnya dengan gembira, "Ayah selamat tinggal!!"

White Rose /// Minlix Onde histórias criam vida. Descubra agora