sebuah kesepakatan?

281 52 33
                                    

Setelah meninggalkan gedung lee crop company, felix merasa sepuluh ribu kali lebih bahagia. Dia naik taksi dan kembali ke tempat kerjanya. Ketika sampai, dia menemukan bahwa suasana di kantor sedikit aneh.

Salah satu rekan kerjanya tiba-tiba mendekati felix dan memberitahu dengan suara rendah, "Bos sedang murka. Jeno dan yeji baru saja bertengkar."

Felix mengangkat alisnya dan mengangguk. Dia tidak kembali ke ruangannya melainkan berjalan langsung ke kantor yuta dan mengetuk pintu untuk masuk.

Yeji dan jeno duduk di meja konferensi sedangkan yuta duduk di belakang mejanya dengan ekspresi serius. Saat melihat felix, dia langsung berkata, "Felix, kamu urus mereka berdua!"

Alih-alih duduk di meja konferensi, felix memilih duduk di kursi di depan meja yuta dan menatap keduanya, "Siapa yang berbicara duluan?"

Sebelum yeji berbicara, jeno sudah lebih dulu mencegatnya, "Pagi ini kamu mengirimiku sebuah email tentang wawancara minho. Aku melakukannya sesuai permintaanmu, tapi yeji datang dan menyuruhku untuk membantu laporan investigasi keuangan. Aku menolaknya. Barusan, dia mengambil pertanyaan yang dijawab oleh minho dan membicarakan nya dengan orang-orang kantor. Aku hanya mengingatkannya untuk tidak melakukan itu, tapi dia malah menyerangku!"

Felix memandang yeji, dan yeji mendongak, "Ya, aku meminta jeno untuk melakukan survei keuangan. Aku sudah memberitahumu kan pagi ini? Adapun masalah tadi, aku tidak mengatakan apapun. Aku hanya menyebutkan tentang saham lee crop company, itu saja!"

Felix mengangkat alisnya, "Apa yang kamu katakan?"

Yeji berpikir sejenak dan menjawab, "Pasar saham luar negeri milik lee crop company baru-baru ini ada penyusutan. Jeno mengatakan bahwa dia takut dipecat jika menyiarkannya, jadi aku mengatakan kepadanya bahwa itu tidak akan jadi masalah."

Jeno memandang yeji dan tersenyum ironis, "Hanya itu? Bukankah kamu juga mengatakan bahwa lee crop company akan memegang saham di amerika?"

"Ya tapi..."

"Cukup." Felix menatap yeji dan jeno, "Apa yang harus dilakukan dan dilakukan jeno semuanya sudah diatur oleh departemen. Hwang yeji, kamu harus mengingatnya. Kamu tidak perlu mengurusi urusan jeno. Adapun tentang lee crop company yang membeli saham di amerika..." Kali ini felix menatap yeji dengan ekspresi yang sangat serius, "Jika berita ini masuk ke media atau Internet besok, aku akan secara pribadi meminta pemotongan gajimu selama satu bulan!"

Yeji hanyalah seorang editor, dia tahu bagaimana pentingnya sebuah informasi. Dia merasa bahwa felix berpihak pada jeno, dia bergumam, "Dia bahkan memiliki seorang putra... apa-apaan itu..."

Suara yeji sangat rendah, sehingga yuta dan jeno tidak memperhatikannya. Tapi felix mendengar setiap kata itu dengan jelas. Dia langsung berdiri dan berkata pada yuta, "Aku pergi dulu."

Yuta mengangguk dengan santai.







...

Berapa banyak orang yang tahu tentang minho yang memiliki putra??

Setelah felix kembali ke ruangannya, pertanyaan itu terus berputar di kepalanya. Dia menghela napas sambil melihat jadwal kerjanya di atas mejanya. Minho sudah berjanji akan menjemputnya, jadi dia harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum orang itu datang.

Satu demi satu orang-orang di kantor mulai pulang. Ketika yuta melewati ruangan felix, dia bertanya apakah dia ingin pulang bersama? Tapi felix menolaknya.

Saat felix memfokuskan dirinya lagi, yeji mengetuk pintu dan masuk, "Apa kamu tidak pulang?"

Felix menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer, "Tidak, aku masih punya pekerjaan."

White Rose /// Minlix Where stories live. Discover now