The truth is???

203 47 15
                                    

Saat felix menutup telepon, dia langsung meminta ijin untuk pulang lebih awal. Sebelum pergi, dia memberitahu jeno beberapa hal tentang pekerjaan sambil mengemasi tasnya.

Dalam perjalanan ke taman kanak-kanak, karena sedikit macet, dia terus mendesak sopir untuk bergegas.

Sopir berkata sambil mengemudi, "Aku tahu anda sedang terburu-buru, tapi ini adalah tentang kemacetan lalu lintas. Bagaimana aku bisa melewati ini?"

Felix tidak menjawab, tapi dia menjadi semakin gelisah. Ini adalah pertama kalinya dia menjemput anaknya dari sekolah sendirian. Dia tidak ingin mino menunggu terlalu lama, jadi dia memutuskan untuk pergi lebih awal.

Setelah tiba, felix dengan cepat turun dari mobil. Banyak mobil pribadi sudah terparkir di depan TK, dan pintu sekolah juga sudah di buka.

Takut terlambat, dia bergegas masuk, tiba-tiba dia mendengar seseorang berteriak dengan ragu, "Felix?"

Felix menghentikan langkahnya, berbalik dan melihat seungmin menatapnya dengan rasa ingin tahu, "Apa yang kamu lakukan disini?!"

Felix tidak punya waktu untuk menjelaskan. Dia tahu bahwa seungmin disini untuk menjemput putranya, jadi dia menarik lengan seungmin dan menyeretnya masuk kedalam TK, "Ayo bicara sambil berjalan!"

"Hei... heii..." seungmin diseret oleh felix. Mereka berdua berjalan dengan cepat. Setelah sampai di lantai dua, seungmin hendak memberi tahu felix bahwa dia akan menjemput putranya.

Tapi melihat felix juga berjalan ke arah kelas anaknya, dan menunggu di luar seperti orang tua lain. Dia tidak bisa menahan diri, "Mengapa kamu disini? Apa anakmu juga berada di kelas yang sama dengan putraku?!! Hahaha..."

Seungmin bercanda. Dia sengaja ingin menggoda felix, tapi felix sama sekali tidak memperdulikannya. Dia hanya terus melihat ke dalam kelas dan berkata dengan serius, "Ya."

"Uhukk..." seungmin langsung terbatuk, dia melihat ke arah felix dengan heran, "Kamu bilang apa? Ya tuhan, apa kamu baik-baik saja? Apa mungkin kamu salah minum obat?" Tanya seungmin.

Felix melihat kedalam kelas menelusuri semua anak-anak, dan saat melihat mino duduk dengan kepala tertunduk, barulah dia merasa tenang. Dia langsung berbalik, dan tersenyum pada seungmin, "Putraku sekolah disini, apakah ada masalah?"

"Kamu... kamu.. kamu, apa yang kamu bicarakan?! Putra apa??!!" Seungmin menatapnya dan pura-pura tenang, "Jangan bercanda!!"

Felix tersenyum lagi, matanya dipenuhi dengan kelembutan yang tidak bisa dipahami seungmin. Felix adalah pria tampan, tapi dia sangat jarang tersenyum. Saat ini, dengan senyum lembut seperti itu, seungmin merasa agak konyol.

"Kamu tidak bercanda?" Seungmin akhirnya merasa ada yang tidak beres. Kapan terakhir kali felix tersenyum seperti ini? Malaikat dingin yang biasanya begitu acuh tak acuh dan tidak suka tertawa, dari mana datangnya kelembutan di matanya? Apakah dia benar-benar memiliki seorang putra?

Setelah guru selesai berbicara, guru itu berkata, "Lee dohyun, kemari. Yang lain boleh pulang."

Mino awalnya hanya menundukan kepalanya sambil memainkan kukunya. Mendengar guru memanggilnya, dia mengangkat kepalanya dan menatap guru itu dengan curiga.

Guru iti berjongkok dan berkata kepada mino, "Ayahmu baru saja menelpon dan berkata bahwa dia tidak bisa datang karena sesuatu, dan temannya yang akan datang menjemputmu."

Mino mengerutkan kening. Reaksi pertamanya adalah tidak mungkin. Seberapa sibuk ayahnya, dia tidak akan pernah melewatkan untuk menjemput dirinya.

Mino berpikir, guru itu tidak akan membodohinya, kan? Saat dia menoleh tanpa sadar, dia melihat felix berdiri di luar dengan mata berbinar.

White Rose /// Minlix Where stories live. Discover now