Dia adalah???

287 53 45
                                    

Pada saat guru dan felix Membicarakan sesuatu, lobi di lantai dua meledak lagi.

Awalnya, semua orang tua berniat akan membawa anak-anak mereka pulang, tapi tiba-tiba seseorang keluar dari koridor.

"Siapa orang tua song taehon?"

Felix tercengang ketika melihat Mark, dia mengira matanya salah lihat.

Mark berlari terengah-engah dan matanya penuh api. Han so hee berbalik dan berkata, "Aku. Kenapa?"

Mark tidak melihat felix, dia bahkan tidak memperdulikan orang lain. Dia hanya bergegas ke arah han so hee dan menamparnya dengan keras.

Plak.... sebuah tamparan bergema di seluruh lobi lantai dua.

Tiba-tiba suasana di aula langsung sunyi. Han so hee memegang wajahnya yang setengah bengkak, "Kamu... kamu berani menamparku?"

Mark mengangkat tangannya dan akan menampar Han so hee lagi, tapi orang di sebelahnya buru-buru menghentikannya, "Bagaimana kamu bisa memukul seorang perempuan?"

Mark melepaskan diri dari tangan pria itu, matanya sangat dingin, dia menatap Han so hee penuh kebencian.

Saat dia sedang diperjalan, tiba-tiba guru anaknya menelpon dan memberitahu keadaannya. Mark berlari dengan tergesa-gesa dan ketika sampai, dia melihat anaknya dengan pakaian aneh.

"Ada apa?" Mark memeluk Kanemoto Yoshinori, menyentuh wajah pucat putranya dan mendongak untuk melihat gurunya.

Guru itu berkata, "Tuan Mark, ini benar-benar kelalaian kami.. masalah ini..."

Mark menoleh dan melihat wajah putranya yang kosong, sama sekali tidak mau berbicara.

Mark, "Kamu lanjutkan."

"Hari ini kami memiliki kelas bebas dan mereka duduk sambil bermain game. Tidak ada yang memperhatikan bagaimana Kanemoto Yoshinori menghilang.. Tiba-tiba kami menemukannya sudah tidak memakai celana dan hanya menggunakan sepotong kain robek melilitnya. Kami sudah bertanya apa yang terjadi, tapi dia tidak mau berbicara." Guru menjelaskan dengan air mata.

Mark mencium anaknya dan berkata dengan sangat lembut, "Sayang.... sayang lihat dada, dada ada disini.. jangan takut, okey?"

Guru itu melihat ke arah pintu dan sedikit terkejut, "Kamu....."

Mino berdiri di depan pintu dengan ekspresi dingin, wajahnya kotor tapi penampilannya yang tampan sama sekali tidak berubah.

Mino tidak mengatakan apa-apa, dia masuk kedalam dan berdiri di depan Kanemoto.

Mark mengangkat matanya dan langsung terdiam. Ada sesuatu yang aneh melintas di hatinya, tapi dia tidak bisa menangkapnya. Saat ini, dia sedang fokus dengan putranya dan tidak punya waktu untuk memperhatikan yang lain.

Kanemoto bersandar di pelukan ibunya dengan mata tertutup dan diam. Dia tidak berbicara bukan karena dia tidak ingin berbicara, tapi karena mino memberitahunya, Jangan menangis dan jangan bicara apapun dengan orang dewasa, serahkan semuanya padaku.

Mino berdiri di depan Mark dan melihat bahwa Kanemoto masih menggunakan kain itu sebagai pengganti celananya. Tapi dia melihat bahwa Kanemoto masih mengenakan mantel yang dia berikan tadi, dia tidak bisa menahan diri dan menarik leher anak kecil itu, "Lepaskan itu."

Tiba-tiba Kanemoto meronta di pelukan papanya, "Sayang, kamu baik-baik saja?"

Mark hampir menangis, dia berlutut di depan putranya, "Sayang... tolong lihat dada dulu.. dada ada disini.."

Kanemoto memutar kepalanya dan menatap ke arah mino. Mino langsung memegang pergelangan tangan Kanemoto dan menyuruhnya berhenti bergerak lalu menatap ke arah Mark dan berkata dengan tenang, "paman, putramu baik-baik saja. Para senior cemburu pada anakmu dan memaksa melepas celananya."

White Rose /// Minlix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang