31

471 18 0
                                    

Kinara baru sadar dengan keberadaan alex menghilang bak di telan bumi begitu juga dengan Haura.Saat dirinya mau menemui alex dan haura di sekolah namun keberadaan mereka tidak ada yang tahu.

Alex, bagaimana keadaan cowok itu,dan haura?gadis itu tidak nampak lagi saat di sekolah.

Wait apa yang terjadi? kenapa dua anak manusia itu tidak terlihat oleh mata kinara?. Keberadaan mereka pun tampak lenyap bak di telan bumi.Padahal rencana kinara ingin meminta maaf atas kesalah pahaman nya.Namun ia baru sadar jika kabar alex tidak di singgung lagi.

Helaan nafas pun terdengar,mata kinara menatap langit sore yang begitu cerah,ia terbayang-bayang kehidupan nya dulu sebelum memulai kehidupan baru yang ia jalani kini.

Dan untuk yesha, apakah dirinya sudah benar memilih untuk bersamanya?. Sepertinya dirinya harus yakin untuk hal itu,di lihat yesha seperti sangat mencintai nya.Ya, seperti itu yang ia lihat.

Kinara tersentak mendapati tangan kokoh melingkar di pinggang nya dan merasakan hembusan nafas di tengkuk lehernya.

Ya itu yesha,kinara masih berada di rumahnya,sebab masih ada juan di rumahnya.Sungguh kinara merasa sedikit takut dengan obsesi gila juan.

"Mikirin apa?"

Kinara menggeleng dan mengusap lengan yesha.

"Makasih"ucapnya dengan sekian,beribu ucapan makasih pun tidak cukup dengan perbuatan yesha selama ini untuk dirinya.

"Udah sembilan kali ya ucapan terimakasih-nya"kesal cowok itu dan melepaskan pelukannya kemudian menarik Kinara ke pelukannya.

"Yesha"

"Hm"

"Kabar alex dan haura.Kenapa tidak terdengar lagi?.Bahkan di sekolah pun haura tidak ada juga"

Cowok itu terdiam, kemudian membawa Kinara ke salah satu kursi yang ada di sana.

"Mau tau sesuatu?"Kinara mengangguk.

Hening berapa saat kemudian yesha bersuara "Haura melarikan diri bersama ibunya, karena tidak sanggup lagi menahan penderitaan yang dia alami."

Kinara terpaku,seberat itukah kehidupan Haura?.

"Bagaimana dengan alex?"

"Alex..."

***

Kinara menangis tersedu-sedu dan memeluk nisan kuburan orang itu.Ia tidak menyangka akhir kisah seorang Alex ananda Joshua.

Setelah puas,kinara menatap yesha dengan mata memerah dan memeluk tunangannya itu.

"Yesha...hikss"

Yesha tersenyum memandangi peristirahatan terakhir Alex lalu mengusap kepala kinara.

"Udah jangan nangis lagi"tangan yesha mengusap air mata yang mengalir dari pelupuk mata gadisnya lalu ia tersenyum.

"Mau pulang?"Kinara menggeleng dan duduk di samping kuburan alex.

Ia menatap yesha "ini bukan karena gue kan?"yesha menggeleng dan duduk di samping Kinara.

"Gak ini bukan salah lo,dan ini sudah takdirnya.Jangan menyalahkan sesuatu yang bukan lo perbuat dan jangan terlalu merasa bersalah"

Gadis itu nampak mengangguk dan mengusap nisan yang bernamakan Alex ananda Joshua.

"Apa ayah Alex tahu?"

"Iya dan beliau di penjara"

"Ya seharusnya memang begitu"

Sambil mengusap nisan alex dan ucapan maaf pun baru tersampaikan.

"Maaf,maafin gue.Gue tau permintaan maaf gue gak berarti untuk lo lex.Rasanya gue jadi orang yang jahat banget"kekehnya dan usapan di nisan nya pun beralih ke gundukan tanah.

"Semoga lo tenaga dan dosa lo di ampuni"setelah mengatakan hal demikian,kinara bangkit di ikuti oleh yesha.

"Ayo pulang"

"Duluan aja,gue mau bicara sama Alex"kinara mengangguk dan berjalan menjauhi tunangannya.

Yesha menatap kuburan alex dengan tatapan kosong.Kemudian ia terkekeh.

"Lo tahu,orang kaya lo gak pantas hidup, kehidupan lo penuh dengan manipulasi"

***

"Gimana?"tanya jayson.

"Semua nya selesai dengan karma nya masing-masing"

"Dan gue menunggu karma lo tiba"kekeh jayson.

Yesha tersenyum simpul,ya ia akui ia tidak sebaik yang Kinara lihat.

"Gue agak kasian dengan gadis bernama haura itu"yesha memangut-mangutkan kepalanya.

"Akhir yang tragis"timpal yesha seraya menyeruput secangkir kopi.

"Gimana ya reaksi kinara saat tahu biang keroknya tunangannya sendiri"

"Pastinya shock berat"jayson terkekeh dan memukul lengan yesha.

Yesha beranjak menimbulkan kerutan kening di wajah jayson.

"Mau kemana?"

"Bibi rose"jayson mengangguk dan memandangi kepergian yesha.

***

"Semua sudah selesai bi"

"Apa kau merasa senang?"yesha tentu saja mengangguk.

"Tapi kau harus ingat satu hal.Karma itu pasti ada jika tidak terjadi padamu, kemungkinan keturunan kau yang menanggung nya"

Yesha menghela nafas "ya aku tahu bi"

Tangan bibi rose mengusap rambut yesha "setelah ini hidup lah dengan bahagia "

***

HUHUUUU:((mau nangis karena gak nyambung:(((

Maaf banget ya kalo ceritanya gak nyambung sama sekali dan kemungkinan setelah bab ini itu ending HEHEHEHEH.

Dan insya Allah, setelah cerita ini tamat aku mau publish cerita baru lagi, untuk mengasah penulisan kemampuan aku hehe.

Dan juga penulisan kata dan alurnya akan lebih bagus lagi dan bisa di mengerti 😘😘

fall in love again  {END}Where stories live. Discover now