Cintaku bolong di kantong. Kujual diri. Kupinjam uang dari rentenir tuk membelikanmu bianglala di ujung hari. Hanya untuk membuatmu berseri.
Rinduku dompet yang kosong. Engkau pergi. Kususur sungai dari hilir ke hulu, dari hulu ke muara lagi. Hanya untuk menerima pesan, "Aku benci hadiah yang kauberi."
Sayangku investasi bodong. Jiwaku disita. Tanpa kompensasi. Cintamu memilih berbunga pada rentenir itu. Meninggalkanku bersama bunga-bunga utang dan harapan palsu.
Kalian menikah, piknik, dan berbulan madu. Naik bianglala yang lebih besar daripada punyaku dulu.
Sedangkan ku di sini, sendiri. Sendiri di sini.
***
89 kata
DF Rost, 5 Februari 2024Image by cdd20 from pixabay
YOU ARE READING
Buku Belajar Menulis
Short StoryKarena Buku ingin pandai menulis. *** Kumpulan tulisan khusus event daily writing challenge NPC. [R-17] WARNING: Beberapa tulisan di sini mengandung kekerasan, kata-kata kasar, humor gelap, konten aneh bin mengganggu pikiran, gejala waham, dan halus...