🕊 04

628 5 0
                                    

Setelah mendengar cerita dari kakek penjual sate, juga dari Clara dan penghuni kost yang lain, serta telah melihat sendiri kawasan kota malam, akhirnya Yura memutuskan untuk ikut bekerja bersama Clara. Uang yang ia miliki hanya sisa cukup untuk makan beberapa hari kedepan. Sedangkan ia tak tau lagi harus mencari pekerjaan kemana.

Beberapa hari ini Yura mencoba untuk mencari pekerjaan kewarung makanan yang berada disekitar kota itu, namun tidak ada yang mau menerima karena memang sedang tidak membutuhkan karyawan tambahan. Sementara adapun pekerjaan, itu memerlukan ijazah yang tentu saja Yura tidak memiliki.

Awalnya Clara tidak mau mengiyakan keinginan Yura, tapi ia juga tidak mungkin menanggung biaya hidup wanita yang baru ia kenal satu minggu itu. Clara memberikan beberapa nasehat untuk Yura agar selama bekerja tidak terjadi sesuatu yang merugikan atau bahkan mencelakakan dirinya. Clara dan Yang lain juga sudah bersepakat akan mengawasi Yura untuk sementara, sampai gadis itu bisa beradaptasi dengan dunia mereka.

"Kau cantik sekali..!!" Puji Clara saat ia selesai merias wajah Yura dan memakaikan baju miliknya. Sangat pas sekali ketubuh Yura yang memang sama dengan Clara.

"Iya, kau sangat cantik" timpal Tiara, salah satu teman Clara yang juga tinggal ditempat itu "aku yakin, malam ini kau akan langsung mendapatkan pelanggan serta uang yang banyak." Lanjut Tiara antusias. Yura pun menanggapi dengan senyum terbaiknya. Sungguh ia tidak akan menyangka bisa bertemu dengan orang orang baik seperti mereka.

"Maaf ya, aku jadi merepotkan kalian. Kalian harus meminjami aku pakaian, sepatu serta make up kalian." Ucap Yura tak enak hati.

"Kau ini, masih saja menganggap kami orang lain. Kami punya banyak pakaian dan sepatu untuk bekerja, kau bebas memakai mana yang kau suka. Lagi pula tidak akan selamanya kau begini, nanti jika kau sudah ada penghasilan, kau bisa membeli sendiri" sahut Tiara dan dibenarkan oleh Clara.

"Baiklah...!! Karena kau sudah siap dan kita harus bertemu dengan madam, jadi kita harus berangkat sekarang. Kau juga harus diseleksi terlebih dulu, kita tidak boleh terlambat" ungkap Clara.

Mereka bertiga pun segera berangkat dan hal yang pertama dilakukan adalah memperkenalkan Yura kepada madam Siska, orang yang akan bertanggung jawab mengatur para wanita wanita diclub itu dalam bekerja dan mendapatkan pelanggan. Tidak cukup rumit seleksi kali ini, karena memang Yura yang cukup cantik tanpa cacat, ia pun langsung diperbolehkan bekerja ditempat itu mulai malam ini.

Sementara Yura tengah bergabung dengan wanita wanita yang bekerja diclub itu, ditempat yang dikhususkan bagi mereka, disana disalah satu sofa yang diperuntukan untuk para pelanggan, nampak empat pria tampan baru saja mendudukkan bokong mereka. Tepat jam sepuluh malam lantunan music dari disjoki sudah menggema keras diseluruh ruangan besar dengan jejeran sofa sofa empuk disetiap sudut.

Para pelanggan yang tampak rapi dengan gaya berpakaian mereka masing masing pun sudah nampak memasuki tempat itu dan mencari posisi yang mereka inginkan. Para pekerja juga sudah nampak sibuk menyiapkan dan mengantarkan pesanan kemasing masing meja.

"Masih sore tapi sudah ramai saja...!!" Ucap Dion

"Justru ini bagus, para merpati akan mendapatkan rezeki malam ini termasuk wanitamu itu" timpal Jefry.

"Yah memang bagus, semoga saja setiap malam begini" balas Dion sembari meneguk minuman yang ada ditangannya.

"Jangan sampai mabuk, pikirkan tugas kita" kata Mario mengingatkan.

"Aku tau...!!" Sahut Dion ketus "aku hanya minum untuk menghangatkan badan saja".

Sementara Elang yang sejak tadi diam hanya mendengarkan obrolan para sahabat sekaligus tangan kanannya itu tanpa berminat untuk menimpali, sampai dimana mata yang sedari tadi mengamati setiap jengkal ruangan menangkap sosok yang beberapa hari lalu ia lihat diluar club ini.

KISAH GENGSTER & WANITA MALAMWhere stories live. Discover now