🕊 22

307 3 0
                                    

Malam ini Yura tak diizinkan oleh Elang untuk bekerja, selain kondisi Yura yang masih belum baik, Elang masih ingin bermanja manja dengan wanita itu. "Masih sakit..?" Tanya Elang yang sedang berbaring dikarpet bulu berbantalkan paha mulus Yura. "Sudah tidak..!!" Jawab Yura sembari memainkan rambut hitam Elang.

Elang mengubah posisinya, lalu dibenamkan wajahnya keperut Yura seraya kedua tangannya merengkuh posesif pinggang ramping wanita yang kini telah menjadi kekasihnya. "Nyaman sekali..!" Ungkap Elang. Yura hanya bisa tersenyum melihat kelakuan manja pria yang beberapa bulan ini ia kenal begitu dingin dan kaku.

Elang menyingkap baju yang menutupi perut rata Yura, dan kembali membenamkan wajahnya disana. "Geli sayang...!!" Protes Yura saat Elang memberi ciuman ciuman diperutnya dengan sesekali memberikan jilatan. Bukannya berhenti justru kegiatan itu semakin liar saja Elang lakukan. Kedua tangannya yang semula merengkuh pinggang Yura dari luar pakaian, kini sudah berada didalam, bersentuhan langsung dengan kulit halus Yura.

Yura menggeliat "sayanggg...!!" Ucap Yura lirih dengan tetap masih memainkan rambut Elang. Tangan Elang bergerak naik secara perlahan, begitu juga kepala elang yang berada didalam baju yang dikenakan Yura, sembari terus memberikan kecupan dikulit yura yang putih bersih tanpa cacat sedikit pun. "Eemmmm...!!" Desahan lirih mulai terdengar ditelinga Elang, saat ia berhasil mencapai belahan dada Yura dan mencercapnya, hingga menimbulkan warna merah disana.

Tangan Elang yang berada dibelakang dengan lihainya membuka pengait kain penutup payudara Yura, dan kini Elang bisa dengan leluasanya memainkan puncak payudara Yura. "Saaayyaanng...!! Ucap Yura tebata. Tangan yang semula memainkan rambut Elang, kini sudah beralih menjadi peyangga bagi tubuhnya yang sudah dengan posisi setengah berbaring.

Tangan Elang berpindah, meremas lalu memelintir payudara Yura, kembali meremas dan akhirnya menyatukan kedua payudara Yura, yang langsung dilahap secara bersamaan kedua putingnya. "Aaaccchhhh.. ssssttttt...!!" Bibir Yura mulai merancau, kepala Yura pun sudah mendongak keatas, dan sebelum sepenuhnya tubuh itu berbaring dikarpet bulu yang empuk dan halus itu, Elang langsung menghentikan permainannya dan dengan sigap menarik baju serta penutup payudara Yura keatas secara bersamaan.

Elang membaringkan tubuh Yura yang kini bagian atasnya sudah tak memakai apapun dengan perlahan. Dijelajahinya kembali setiap inci tubuh Yura sembari bibirnya melumat bibir wanita itu dengan ganasnya. Yura pun tak tinggal diam, tangannya meraih ujung baju Elang dan menaikan keatas, Elang turut membantu melepaskan baju yang ia pakai dan melemparnya kesembarang arah.

Sebelum Elang melanjutkan aksinya, Elang melepaskan kain penutup bagian bawah Yura dan juga dirinya. Kini keduanya sudah sama sama tidak memakai apapun ditubuh mereka. Pertemuan kulit keduanya semakin membuncahkan gairah mereka. Bibir saling menghisap dengan lidah yang sesekali berdansa bersama mencari kenikmatan, tangan Elang sudah bertengger dikedua benda bulat nan kenyal kegemarannya, sementara salah satu tangan Yura sudah menari menari dipunggung Elang dan yang satu lagi sudah berada dikejantan pria tampan itu. Salah satu tangan Elang pun tak mau kalah, dengan cepat ia pindahkan kevagina Yura.

Menghisap, mengusap, memaikan dengan gerakan naik turun lalu memutar, mereka lakukan secara serempak. "Ahhh sayannnggg...!!" Erang Elang yang merasakan permaina tangan Yura dikejantanannya. Entah belajar dari mana wanita yang baru beberapa saat lalu menjadi kekasihnya, permainan tangan Yura sangatlah lihai, seperti sudah biasa melakukannya, padahal ini adalah yang pertama kali ia lakukan dan hanya dengan Elang.

Elang menyingkirkan tangan Yura dan langsung merubah posisi untuk menikmati vagina Yura. "Saayaang...!!" Yura mencoba untuk bangkit seraya mencengkram lengan berotot Elang, ia berusaha mencegah apa yang akan dilakukan Elang. "Kenapa..??" Tanya Elang yang sudah diselimuti oleh kabut nafsu. "Itu sungguh sungguh menyiksa, aku tidak akan sanggup menahannya sayang." Jelas Yura parau. Elang tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dan menyambar kembali bibir Yura, dengan tangan yang tetap bermain diklitoris Yura. "Eemmmm...!!" Erang Yura disela sela ciuman mereka, tangan Yura mencengkram erat punggung Elang. Dan dengan gerakan cepat Elang membaringkan kembali tubuh Yura, melepaskan ciuman mereka dan langsung bergerak kebawah menghisap kuat klitoris Yura. "SAAAYYYAAAANNGGG....!!" Pekik Yura seketika.

Elang terus bermain main dibawah sana, ia semakin bersemangat kala Yura terus saja mengerang, menjerit dan memanggil sayang kepada dirinya. "Sayaang ber..henti. Aku... Aaaccchh..!!" Ucap Yura terbata dan diakhiri dengan Erangan kala kembali Elang menghisap klitoris dan kemudian memainkan lidah dilubang senggamanya.

Elang merangkak naik keatas tubuh Yura, setelah dirasa Yura akan meraih pelepasannya. Dengan cepat Elang melebarkan kedua paha Yura dan melakukan penyatuan.

KISAH GENGSTER & WANITA MALAMWhere stories live. Discover now