🕊 33

225 3 0
                                    

"Aku bertemu dengan Bella saat masih berusia delapan belas tahun, dia sama seperti dirimu, tidak memiliki siapa siapa. Dia berusaha untuk bunuh diri pada saat aku menolongnya sebelum dia tertabrak kereta api. Bella baru saja dijual oleh paman dan bibinya kepada pengusaha yang memang penikmat gadis gadis virgin. Aku carikan dia tempat tinggal, sampai dia meminta izin untuk bekerja. Awalnya aku menawarkan pekerjaan disebuah perusahaan, tapi dia menolak. Dia memilih bekerja diclub." Elang menarik nafas.

"Karena kebaikannya, perhatiaannya, dan juga karena setiap hari kami bersama, akhirnya kami saling jatuh cinta dan kami pun tinggal bersama disebuah apartemen. Awal hubungan kami baik baik saja, sampai dimana Bella mengenal pelanggan yang pada saat itu lebih kaya dariku. Pria itu memiliki darah campuran dan perusahaannya berpusat dinegara L. Bella perlahan berubah, sering pergi tanpa izin dariku, tentu pergi dengan pria itu. Bahkan dia sering mengabaikan aku. Setiap kali kami bertengkar, Bella selalu bilang kalau hubungannya dengan pria itu hanya sebatas pelanggan saja. Namun lama kelamaan sikap Bella semakin berubah egois." Elang menjeda penjelasnnya.

"Sampai dimana kami tau jika Bella hamil, aku tentu bahagia sekali. Walau usiaku pada saat itu masih dua puluh satu tahun, sama seperti Bella, tapi aku sudah sangat siap untuk menjadi orang tua. Aku langsung mempersiapkan pernikahan sesuai dengan impian Bella, dan saat aku mau mengajaknya melihat gaun pengantin, dia tidak ada diapartemen. Aku mencari kesemua tempat, aku menghubungi ponselnya namun tidak tersambung, samapi salah satu anak buahku memberi tahu, jika Bella berada disebuah klinik didaerah C, dan aku tau klinik apa itu." Suara Elang mulai berubah.

"Aku dan ketiga sahabatku menuju keklinik, disepanjang perjalan aku hanya bisa berdoa agar Tuhan menolongku, juga memberikan aku kesempatan, semoga masih ada waktu untuk menyelamatkannya. Tapi terlambat, semua yang aku lakukan sia sia, sesampainya diklinik itu ternyata Bella dan dua wanita berseragam dokter telah merenggut paksa nyawa anakku yang bahkan belum berbentuk sempurna." Elang mengepalkan tangan, matanya pun sudah menganak sungai.

"Sayang..!" Lirih Yura sembari mengusap rahang kokoh Elang yang nampak mengeras.

"Aku hanya bisa melihat anakku yang diletakkan dengan sembarangan seperti sebuah bangkai yang tidak memiliki arti apa apa." Akhirnya luruh juga airmata Elang. "Aku marah bahkan aku hampir membunuh Bella dan kedua wanita sialan itu, namun mereka mencegahku (Dion, Mario, Jefry). Dua hari kemudian Bella kembali keapartemen, kami bertengkar hebat, sampai dimana akhirnya aku tau alasan Bella tega membunuh darah dagingnya sendiri, "aku belum siap untuk menjadi seorang ibu, kau pikir mau kau beri masa depan seperti apa anak itu nanti..? Kau hanya seorang gangster yang hidup dijalanan, tidak punya masa depan. Aku selalu memimpikan memiliki suami yang kaya raya, dihormati oleh semua orang, yang memiliki jabatan juga berpengaruh, bukan preman seperti dirimu." Begitulah kata kata Bella yang Elang ingat.

"Akhirnya Bella pergi bersama pria itu, menikah dan mengikuti suaminya tinggal dinegara L. Setelah dua tahun semua itu terjadi, aku kembali bertemu Bella, karena perusahaanku menjalin kerja sama dengan perusahaan suaminya. Dari sana Bella baru mengetahui siapa aku sebenarnya dan dia kembali menyalahkan aku atas apa yang terjadi dimasa lalu "kenapa kau menyembunyikan dariku..? Kenapa kau tidak mengatakannya padaku jika kau juga sama seperti suamiku..? Kalau kau mengatakannya dari awal, anak kita sekarang pasti masih hidup. Kau yang sudah membunuh anak kita, kau penyebab kematiaannya." Kata kata Bella.

"Jangan lanjutkan lagi...!" Cegah Yura yang melihat rasa kesakitan diwajah Elang.

"Kau harus tau semuanya, agar nanti kedepan tidak akan ada lagi kesalah pahaman diantara kita" kata Elang dan ia pun melanjutkan ceritanya.

"Dan sekarang dia kembali, karena dia sudah bercerai dari suaminya. Ternyata ada kesalahan saat Bella melakukan aborsi, hingga membuat tumbuh kangker dirahimnya, yang mengharuskan dia menjalani operasi pengangkatan rahim. Tentu suami dan keluarganya tidak menyukai itu. Suaminya adalah anak tunggal, jadi sudah pasti orangtuanya membutuhkan penerus bagi keluarga mereka. Dan kau pasti sudah bisa menebak bukan, kenapa dia selalu menempel kepadaku..?" Tanya Elang dan diangguki oleh Yura.

"Kenapa aku bisa menjadi orang yang hidup tapi seperti tak bernyawa sebelum aku mengenalmu, karena semua kesakitan yang aku alami. Aku kehilangan ibuku karena ulah tua bangka itu. Dia berselingkuh bahkan menyiksa ibuku bertahun tahun sampai ibuku meninggal, dan belum juga satu hari setelah kepergiannya, tua bangka itu membawa wanita selingkuhannya juga anaknya masuk kedalam rumah ibuku. Itulah kenapa aku memilih pergi dan hidup dijalanan."

Elang mengambil nafas "tidak lama setelah ibuku pergi, aku harus kehilangan wanita yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Namanya Gracia. Aku, Dion, Mario dan Gracia, kami memiliki nasib yang sama, dan kami selalu bersama kemana pun dan dimana pun. Sampai dimana dia mengalami kejadian naas saat akan mengantarkan makanan untuk kami, dia diperkosa oleh orang suruhan tua bangka itu. Tua bangka itu mengira Gracia adalah kekasihku, dan hanya karena perusahaan peninggalan ibuku dia melakukan perbuatan biadab kepada Gracia."

"Kehilangan ibu, Gracia kemudian anak" Elang tersenyum sinis "Tuhan sungguh sungguh tidak adil padaku. Hanya ketiga sahabatku yangvaku miliki setelah kepergian mereka, dan aku tetap bertahan itu semua karena ketiga sahabatku, walau aku berubah menjadi manusia hidup yang tidak memiliki nyawa. Sampai dimana aku melihatmu saat kau sedang makan ditempat kakek sebelum kau bekerja diclub. Dihari berikutnya aku mencoba mencari tau tentang dirimu, tapi kau tidak pernah muncul lagi, dan malam itu pertama kali kau bekerja diclub, aku kembali melihatmu untuk yang kedua kalinya." Mata Elang beralih keYura.

"Sejak hari itu diam diam aku mengawasimu, dari mulai kau berangkat bekerja, sampai kau kembali kesini, dan apa saja yang kau lakukan setiap harinya, aku tau. Aku bahkan mencari tau siapa dirimu dan kehidupanmu sebelum berada dikota malam. Aku jatuh cinta kepadamu saat aku pertama kali melihatmu bersama kakek malam itu." Tatapan sayang Elang berikan untuk Yura, dibelainya wajah wanita itu dengan perlahan.

"Aku ingin sekali berada didekatmu, menggodamu, melakukan apa saja denganmu, tapi aku tidak memiliki keberanian, aku takut menyakitimu, sampai malam itu terjadi, saat kita tidur bersama. Aku sangat bahagia, walau semua itu terjadi diluar kendalimu, tapi aku sangat bahagia karena aku bisa memilikimu. Kenapa pada saat itu aku tidak mau melupakan semuanya seperti keinginanmu, karena aku sangat mencintaimu dan ingin bahagia bersamamu, walau kau tidak mencintaiku."

KISAH GENGSTER & WANITA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang