Part 20

616 128 21
                                    

Duduk dengan kaki bersilang, Arka menatap layar televisi yang menyala dengan tatapan kosong. Di sedang berada di apartemen Elena, tapi jiwanya seperti terbang entah ke mana.

Ini bukan hal baru bagi Arka. Ketika dia dan Alma tidak saling bicara dan bertemu, Arka merasa hidupnya terasa hampa. Dia tidak bisa fokus pada kehidupannya sendiri. Kepalanya terasa penuh, tapi tak ada satu pun yang bisa dia pikirkan dengan benar.

"Minum?"

Elena menyerahkan segelas wine pada Arka, gelas itu tidak langsung Arka terima karena kini dia sibuk memandangi Elena.

Gadis itu tersenyum kecil, membuat Arka menghela napas berat sebelum menerimanya. Arka menyesap minumannya sedikit, kemudian kembali melamun.

Hal itu menarik perhatian Elena, "Kamu kenapa?" diusapnya lengan Arka lembut.

"Nggak apa-apa."

"Bohong. Dari tadi kamu melamun terus. Makan juga nggak abis. Kenapa, Arka, kamu bisa cerita sama aku."

Benarkah? Apa Arka bisa bercerita pada Elena, sedangkan untuk memberitahu Adel saja pun Arka merasa takut. Ya. Arka takut kalau jawaban yang dia berikan pada Alma ternyata salah. Lalu pada akhirnya membenarkan tuduhan Alma tentang bagaimana Arka yang telah menghancurkan persahabatan mereka.

"Ya udah, nggak apa-apa kalau kamu belum mau cerita." Elena tersenyum menenangkan, tidak mau memaksa Arka yang malah terlihat semakin tertekan ketika Elena memintanya untuk bercerita.

Ketika Elena hendak menikmati wine miliknya, Arka bergumam pelan.

"Kamu nggak bakal tinggalin aku, kan?"

"Kenapa kamu tanya begitu?"

Karena Arka sudah memilih Elena, dan dia harus memastikan pilihannya adalah benar.

Arka sudah memikirkan segalanya sejak kemarin. Sendirian, tanpa meminta pendapat siapa pun. Tentang Alma dan sisi egoisnya, tentang persahabatan mereka, tentang kasih sayang Arka dan juga... cinta yang pernah Arka miliki untuk gadis itu.

Arka menyayangi Alma. Sungguh. Alma bahkan telah menjadi pusat hidupnya selama ini. Hingga tanpa sadar benih cinta itu muncul di hati Arka, dan dia harus melewati banyak hal membingungkan yang membuat hidupnya tersiksa hanya untuk melenyapkan cinta di hatinya.

Lalu Elena hadir, mengulurkan tangan, membantu Arka keluar dari perasaan tersiksa itu. Elena dan ketulusannya, Elena dan kasih sayangnya, semua itu... membuat Arka sembuh. Itu kenapa dia tidak terima ketika Alma mengatakan sesuatu yang tidak-tidak tentang Elena. Dan itu kenapa Arka tidak bisa memilih Alma.

Karena selama apa pun mereka bersahabat, pada akhirnya mereka akan memiliki kehidupan masing-masing. Arka menyayangi Alma, tapi dia juga tidak mungkin terus menerus menjadi Arka yang harus selalu menuruti apa yang Alma inginkan.

Arka membutuhkan cinta, dia ingin dicintai dan mencintai. Tapi Alma tidak bisa memberikan semua itu. Lalu ketika akhirnya Arka menemukan apa yang dia mau dari sosok Elena, bagaimana bisa Alma berniat menghancurkan semuanya begitu saja.

Maka Arka sudah memilih, jika Alma keberatan dengan hubungan yang Arka dan Elena miliki, maka Arka tidak keberatan untuk mengakhiri persahabatan mereka. Toh Arka tetap akan menyayangi Alma, tidak akan pernah mungkin bisa berhenti menyayangi gadis itu. Dan Elena... keberadaannya di hidup Arka bisa menyembuhkan rasa kecewa Arka atas persahabatannya dan Alma yang telah berakhir.

MenungguWhere stories live. Discover now