"Ap--
"Ngapa vidio call?, biar gw tebak"
"Emmm,,gw tau"
"Lo kangen kan sama gw? Emang sih gw itu ngangenin" Cerocos arkan yang mendahului Kirana yang akan bicara.
"HEH, kembaran meimei upin ipin yang sok tau, harusnya gw yang nanya bego!, ngapain lo vidio call gw berkali kali? HAH? Ga tau apa orang mau tidur?! " Marah Kirana terpampang jelas di layar hpnya arkan
"Siapa yang video call ?elu markonah? " Tanya arkan dengan muka watadosnya
"Ya elu goblok"
"Buktinya mana? Kan lo yang vidio call, tadi siapa yang mulai vidio call? " Tanya arkan
"Bodo amat, pokonya jangan lo vidio call gw lagi, gw udah vidio call lo bodo amat lo mau ngapain setelah ini ,gw yang salah nurutin perkataan lo yang ga jelas itu BYE" cerocos Kirana panjang lebar setelah itu dia mematikan sambungan vidio call nya bersama arkan.
jika dipikir pikir dari mana arkan mendapatkan nomernya?
"Tau ah, Orang, tolol, goblok, ga jelas, emang lo, ganggu orang mau tidur aja dasar kembaran Fir'aun minta di bunuh emang! "
Di lain ruangan arkan sedang tertawa ngakak karena berhasil membuat Kirana kesal dibuat nya.
***
Pagi pun tiba, dan sekarang Kirana sedang berada di ruang makannya bersama bunda dan Ayah nya yang berada di rumah untuk beberapa hari sebelum pergi ke negara sebelah yaitu Malaysia untuk melakukan bisnis nya yang sudah mendunia.
"Kiran makan yang banyak ya nak! " Ucap sang ayah
"Iya sayang makan yang banyak, Bunda udah bikinin makanan kesukaan kamu nak" Ucap calista
"Mau bareng sama ayah ga berangkatnya? "
"Gausah yah, mau berangkat sama Bianca aja" Jawabnga
Bukannya menolak tawaran sang ayah tapi memang Sebelumnya Kirana sudah membuat janji bersama Bianca untuk pergi sekolah bersama.
Tin, tin
"Pasti itu Bianca" Gumam Kirana
"Bun, yah, kiran berangkat sekolah dulu ya"
Kiranapun menyalimi tangan kedua orang tuanya sebelum berangkat
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam hati hati sayang"
Setelah keluar dari rumahnya bukan Bianca yang dia lihat pasi seorang arkana raffasya zaferion yang sudah anteng di atas motor jeleknya itu.
"Lama lo,gw udah nunggu lo dari tadi" Ucap arkan setelah melihat siapa yang keluar dari rumah besar itu.
"Ngapain lo disini? " Tanya Kirana keheranan
"Lagian ni ya, siapa juga yang nyuruh lo nungguin gw, kaya jaelangkung aja datang tak di undang pulang tak di antar lo"
"Make nanya lagi ngapain! Ya jemput lo lah, ga baca pesen dari gw kan lo? "
Di sela sela perdebatan antara Kirana dan arkan ,Bianca pun turun dari mobilnya yang baru sampai yang di kendarai oleh supirnya.
"Kiran" Sapa Bianca yang dapat memberhentikan perdebatan antara Kirana dan arkan, fokus Bianca teralihkan pada keberadaan arkan di sana, yang dibalas oleh arkan.
"Oh, lo mau berangkat sama ka arkan? " Tanyanya pada kirana
"Iya, dia mau berangkat sama gw"
Bukan Kirana yang menjawab pertanyaan Bianca tetapi arkan yang mendahukui Kirana bicara.
YOU ARE READING
Bagaimana hari ini?
Teen Fiction"Siapa sih sebenernya prioritas lo ? " "Ya pasti Bianca lah! Jangan pernah ngarep apalagi mimpi ketinggian bego! Sampe kapan pun gw ga sudi nganggap lo ada" Bagaimana rasanya dijodohkan dengan kali laki pacar sahabat sendiri? Inilah yang dirasakan...
