Bagaimana hari ini?-32

412 10 0
                                    

Setelah mendengar cerita dari arkan Kirana berubah, rupanya arkan mendekatinya hanya untuk balas dendam?.

"Terus sekarang apa mau lo?, mau tembak Bianca? " Tanya Kirana berurutan dengan nada dinginnya dan menahan air mata yang akan terjauh.

"Dengerin penjelasan gue dulu, gue belum selesai" Ucap arkan sambil menyandarkan kepala Kirana pada pundaknya, ingin memberontak tapi terlambat, tempat itu terlalu nyaman bagi Kirana.

"Niat pertama emang gue mau tembak Bianca tapi, hati dan perasaan gue malah stay di lo kiran, jadi lo mau jadi pacar gue? " Ucap arkan

"Gue tau arti sunset di mata lo itu luka, tapi gue bakal ngewujudin sunset versi gue yang setia sama bumi dan memberi keindahan walaupun itu sebentar, maksud sebentar disini, ya karena, kita ga tau gue itu jodoh lo atau orang yang hanya mewarnai hidup lo tapi kalaupun itu iya gue bakal warnai dengan warna yang indah sama kaya sunset ini"

"Gapapa jangan dulu di jawab kalau lo belum nemu jawabannya, gue cuman ngungkapin perasaan gue ke lo karena ga tau kenapa rasa itu muncul tiba-tiba "

"Gue tunggu jawaban lo sampe besok malem, lo dateng aja ke kafe citra gue nunggu lo di sana"

Melihat Kirana yang setia mendengar kan setiap perkataannya arkan mencium puncak rambut Kirana, dengan tulus hatinya.

Allahuakbar
Allahuakbar

"Udah jangan dipikirin, sekarang kita sholat dulu, udah adzan" Ajak arkan, dan sunset di depan sana pun mulai kembali pada awalnya, warna yang indah tadi telah berganti dengan gelapnya malam tapi tetap bersinar karena malam ini dipenuhi oleh bintang di sekeliling bulan yang bersinar.

Di masjid terdekat Kirana dan arkan memisahkan dirinya untuk mengambil wudhu dan juga menunaikan shalat magrib berjamaah.

"ALLAHUAKBAR, BISMILLAH HIRAHMAN NIRROHIMM, ALHAMDULILLAH HIRABBIL'ALAMIN ,ARROHMANIRROHIMM, MAALIKIYAUMIDDINN, IYYAKAN'A BUDUWA IYYAKANASTA'INN, IHDINASHIROTOLMUSTAQIMM, SHIROTOLADZI NAAN'AMTAALAIHIN, GOIRILMAGDUBIALAIHIM WALADHOOOLLIINN"

"AAAMIIIN"

"Arkan? " Beo Kirana dalam hatinya

Ya! Imam shalat maghrib itu adalah arkan, walaupun berandalan tapi jangan lupa, dengan kewajiban Pesan arkan pada anggotanya.

***

Arkan telah mengantarkan Kirana ke rumahnya, sebelumnya mereka berhenti di tukang donat terlebih dahulu, untuk ayah dan bunda Kirana kata arkan.

Kirana yang berada di kamarnya tiduran dan, melamun menanyakan perasaannya pada hatinya.

"Kalau deket arkan,hati gue selalu deg degan ga jelas, terus gue selalu nunggu notif dari dia, terus gue juga selalu kangen sama suara nya apalagi orangnya, apa itu namanya suka? " Monolog Kirana pada dirinya sendiri.

Gadih yang memakai baju piyama pendeknya itu senyum senyum seperti orang yang telah hilang kewarasannya, karena dia mengingat kejadian setelah salat magrib.

"Lo imam? " Tanya Kirana setelah selesai shalat

"Iya, dan suatu saat nanti gue bakal jadi imam lo dan anak anak kita nanti" Jawab arkan tepat di telinga Kirana.

"Btw lo mau berapa anak? Kalau gue 12 aja cukup, untuk menanam generasi muda yang terlahir cari rahim ibu sebaik lo mah gas lah"

"ARKANAAA"

***

Dari kejauhan di balik helm full face nya arkan melihat seseorang yang dia kenal berjalan dengan menggunakan baju rumah sakit.

Bagaimana hari ini? Where stories live. Discover now