Bagaimana hari ini? -35

604 9 0
                                    


"Pemirsa, kecelakaan beruntun terjadi di lampu merah, ini terjadi karena mobil truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang blong remnya,beberapa mobil dan motor terbakar karena bahan bakar minyak yang bocor, kini saya telah berada di TKP...

DRTTT, DRTT

Di tengah menonton televisi yang menayangkan berita terkini calista ibu Kirana mendapat telpon.

"Bunda, ayah kecelakaan"

***

Mendapat telpon dari sang anak, calista langsung menutu tempat dimana suaminya kecelakaan, dan ternyata berita tadi yang dia lihat dari televisi adalah suaminya sendiri.

"BUNDAAA, bunda disana, disana ayah kesakitan bunda, Kirana tadi mau nyelamatin ayah, iyah tadi, tadi Kirana mau nyelamatin ayah, tapi, tapi, mereka semua, mereka samua malah halangin Kirana hikss, mereka jahat bundaa hiks, mereka malah halangin Kirana, padahal jalas jelas ayah tadi nahan sakit, hikss, Kirana, Kirana liat itu"
Adu Kirana saat melihat calista mendekatinya.

"hikss, bunda bisakah Kirana meminta pada Tuhan, untuk menjadikan hari ini menjadi mimpi buruk bahkan terburuk Kirana saja? Kirana enggak ikhlas untuk melepas pahlawan Kirana".

Calista langsung membawa Kirana pada pelukannya air mata jatuh di kedu kelopak mata calista, dia tak tahan melihat penampilan kiran yang super duper berantakan dan mengeluh yang terdengar menyakitkan.

Calista melihat, disana para petugas pemadam kebakaran, masih terus berusaha untuk memadamkan api yang sejak tadi berkobar tak henti henti.

Sebenarnya calista sedih dan sangat terpukul akan berita buruk ini, tapi ada orang yang harus dia kuatkan yaitu sang anak, biarlah dia memendam kesedihannya demi sang anak.

"Rega, aku ga nyangka akhirnya bakal kaya gini, makasih udah mau nge besarin Kirana bareng aku, makasih telah memilih aku sebagai istri kamu, aku ikhlas, mungkin Tuhan memang menuliskan takdir kina hanya sampai sini aja, selamat jalan suamiku, terimakasih atas cerita yang telah kita rangkai bersama" Ucap dalam hati calista di akhir kalimat dia menutup kedua matanya untuk menahan air matanya keluar dia tidak boleh terlihat sedih demi Kirana.

***

Setelah api berhasil di padamkan, setelah berkolar dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, akhirnya jasad rega ayah kirana bisa diamankan walaupun sekujur tubuhnya sudah terbakar.

Dan sekarang kirana dan calista sedang berada di makan rega, rega sudah di kuburkan, banyak orang yang melayad dan satu persatu dari mereka sudah pergi.

"Kirana, gue turut berduka atas pulangnya ayah rega" Ucap Bianca sambil memeluk kirana, kirana yang dipeluk hanya tersenyum, bukan senyum seperti ceria biasanya, tapi tersenyum kehilangan.

Di samping kirana ada arkan, arkan dan teman temannya terutama inti geng nya melayad ayah kirana untuk mengusap kan bela sungkawa.

"Kiran, gue tau lo kuat" Ucap arkan dan sama kirana hanya menjawabnya dengan senyuman.

"Gue pengen peluk lo kiran, tapi gue sadar gue udah punya Bianca" Ungkap arkan dalam hatinya, dia sedih melihat orang yang disukainya itu sedih.

"Kalau gitu kita duluan ya kirana" Ucap Bianca dan arkan dkk.

"Makasih ya udah ngelayad, ayah kirana" Ucap calista

"Sama sama tante"

***

"KIRANA MAKAN DULU SAYANG"

Mendengar teriakan sang bunda ,tidak biasanya,kirana turun ke bawah.

"Sayang makan dulu ya! Kamu belum makan selama 3 hari nak, masti kamu lapar"

Memang selama tiga hari setelah meninggal nya rega, kirana tidak makan dan dia mengurung diri di kamarnya, setiap calista menghantarkan sarapan ke kamar kirana hanya tangisan yang terdengar.

"Makan yang banyak sayang,kamu mau sama apa? Sama ayam mau? " Tanya sang bunda

"Bunda? Pasti ayah juga laper ya, di sana? " Tanya kirana yang masih belum melupakan kejadian belakangan itu.

"Huuuft, kirana dengerin bunda"

"Semua yang ada di dunia ini fana nak, kamu harus ikhlas sayang, ini udah menjadi takdir yang Tuhan berikan pada kita"

"Bunda? Bunda ko ga sedih? Bunda ko ga nangis, kirana liat sendiri, ayah kesakitan bunda, kirana, kirana mau gantiin ayah, biar kirana aja yang Tuhan ambil" Ucap kirana yang diiringi tangisan

"Plis bunda kirana mohon, jangan berpura pura tegar di depan kirana"

"Jangan seperti ini ya sayang, bunda sedih, bunda nangis tapi bunda ga bisa nangis di depan kamu, karena bunda tau kamu butuh bunda untuk nguatin hati kamu"

"Udah sekarang, makan terus tidur, besok kamu mulai masuk sekolah" Ucap calista saat memeluk kirana yang menangis.

***

Seperti ucapan calista sekarang kirana masuk sekolah dan diantar calista.

"Semangat belajarnya sayang, muah" Ucap calista dan diakhiri mencium kening kirana.

"Hmm"

Setelah di tinggal oleh ayahnya kirana menjadi irit bicara dan pendiam,Calista pergi dengan mobilnya, dan kiranapun masuk kedalam sekolah.

"Kirana, gue turut perduka cinta ya, maaf gue gabisa dateng kemarin" Ucap beberapa teman kelas kirana

"Hmm, gapapa"

"Kiranaa" Ucap bahagia Bianca karena sahabatnya itu sudah masuk sekolah.

"Kirana lo tau? Gue jadian sama arkan, OMO! "

"Emang kaya ga mungkin siii perkataan gue ini, tapi gue jujur ga boong, dan lo tau? Tadi gue dijemput sama arkannn, sumpah Demi apa gue ga nyangka bisa dibonceng sama seorang arkana"

"Kiran, lo denger cerita gue ga si? " Tanya Bianca, sebenernya dia ingin menghibur kirana dengan ceritanya.

"Denger"

"Tapi ko mata lo lurus kedepan sii? Ga merhatiin gue? "

"Denger pake telinga kan? Bukan pake mata" Ketua kirana.

"Yaa, lo mah"

Mereka tidak melanjutkan percakapan mereka karena guru untuk mata pelajaran pertama telah datang.

***

"Kiran, udah jangan sedih lagi, ilang loh muka cantik nya" Ucap arkan yang tidak sengaja perpaspasan dengan Kirana.

Kirana yang mendengar itu hanya melewati arkan tanpa niat menjawab.

"Kiran, Kirana maaf malam it--

" Stop arkan, stop, jangan ngejar gue"ucap Kirana karena memang arkan mengejarnya.

"Kalau lo mau minta maaf, gue udah maafin karena itu bukan salah lo,itu salah gue yang dengan mudahnya percaya sama orang baru plis gue mohon jangan deketin gue" Ucap kirana, memang arkan bukan kali ini saja mengejarnya tapi setiap kirana tidak sengaja ber pas-pasan dengan arkan.

"Lo ga lupa kan sama persepakatan kita malam itu kan? " Tanya arkan yang mengingatkan kirana

"BERSETAN SAMA KESEPAKATAN ITU, LO HARUS SADAR ARKAN, LO UDAH PUNYA BIANCA ANJING, SADAR BARENGSEK"

"jadi stop ngejar gue, lupain semua anggap itu ga pernah terjadi, gue mohon sama lo bahagiain sahabat gue" Ucap kirana

Ya memang harusnya arkan sadar dia sudah mempunyai Bianca pilihannya.

"Arkan" Panggil kirana yang sudah mulai merendahkan suaranya

"Lo masih cinta gue kan? " Tanya kirana yang diangguki oleh arkan

"Kalau iya, gue minta yang terakhir kalinya lupain semuanya anggap kita ga pernah kenalan dan mari mulai mengasingkan diri"







































***
Voteee!!
Plis aku sedih, vote nya ga sama, sama jumlah dibaca!! Bantu dong dengan cara meng vote semua chapter!

Bagaimana hari ini? Where stories live. Discover now