TOM 26 [Tewasnya ki Jono] ☑️

620 36 9
                                    

#POV_AUTHOR

.
.

"Bawa adik ku ke rumah sakit sekarang, cepat Har!" Teriak Bayu.

Hari membopong istrinya keluar dan langsung meminta bantuan warga.
Saat itu, warga mulai berdatangan dan dengan sukarela menawarkan diri mengantar Gina ke rumah sakit dengan mobilnya.

Baru saja mobil melaju, terdengar teriakan seorang ibu mengejar mobil, sembari melambaikan tangan agar mobilnya berhenti.

"Tunggu, Ibu ikut!"

Mobil berhenti, kemudian Ibu yang tak lain adalah Ibunya Gina, segera masuk ke dalam mobil.

Ibu Kartinah, mengaku menyusul Bayu ke kampung, karena ada firasat buruk yang akan terjadi. Ibu Kartinah datang dengan salah satu sahabat almarhum suaminya, agar beliau dapat membantu menyelesaikan masalah anaknya.

"Ibu ikut saja ke rumah sakit, biar saya yang akan membantu Bayu, setelah selesai kami akan menyusul!" Ucap laki-laki paruh baya berjubah putih itu berbalik, dan masuk ke rumah Kanaya menyusul Bayu.

🍁

.
.

Serangan demi serangan di layangkan ki Jono ke arah Bayu, semempunya Bayu menepis serangan tersebut karena sebelumnya, memang Bayu pernah belajar bela diri.

Ki Jono tumbang, namun dia bisa bangkit lagi. Melihat umurnya yang sudah sepuh, membuat gerakan nya tidak selincah lawan.
Tidak kehabisan cara, ki Jono langsung duduk besila, seperti orang yang sedang bertapa.

Selang beberapa detik saja, Bayu sudah terjatuh ke lantai, ada serangan tak kasat mata yang berusaha menyerang.
Bayu berlari, hendak menendang tubuh ki Jono yang sedang duduk berdiam diri, namun kaki Bayu di tarik dengan cepat ke belakang, sosok tak kasat mata itu membanting Bayu berulang kali hingga tulang-tulangnya berbunyi renyah.

Tidak sampai di situ, Bayu melayang-layang di udara, kemudian berputar dengan cepat. Menabrak plafon, lemari kayu dan jendela kaca dengan sangat keras, sehingga menimbulkan banyak kekacauan di dalam rumah. Tubuhnya terluka dan terus mengeluarkan banyak sekali dar4h, ditambah lagi dengan luka dalam yang tidak terbayang betapa sakitnya.

"Lepaskan dia! Dia bukan lawan mu!" Seru seorang pria bersorban ke semua arah.

"Ha--Habib?" Ucap Bayu terbata-bata, senyumnya merekah.

Tubuh Bayu langsung jatuh ke lantai, kini Habib Jefri lah yang menjadi sorotan serangan itu.

Bayu bangkit dengan bersusah payah, hendak mendekati Habib Jefri, namun di cegah oleh beliau.

"Bayu, kamu tetap di sana. Bantu saya dengan doa!" Ucap Habib Jefri, Bayu mengangguk.

Habib merapalkan doa yang tercantum di dalam al-qur'an di setiap geraknya. Fengan cepat, Habib Jefri menangkis serangan lawan dari banyak arah.

Sudah seperti serangan satu lawan seribu, semuanya menyerang Habib Jefri dengan cepat secara bersamaan, sehingga membuat beliau kewalahan.

Namun sikap tenang nya membuat Bayu tidak begitu ketar-ketir dan bisa berpikir positif, kalau ki Jono pasti bisa di kalahkan oleh beliau.

#BUGGGGGGGGGG

Serangan keras menyerang dari belakang, mengenai punggung Habib Jefri, sehingga beliau terdorong ke depan, kepalanya membentur meja kayu dan langsung muntah d4r4h.

Bayu bangkit hendak menolong, namun Habib Jefri memberikan isyarat, menggelengkan kepalanya, menggunkan bahasa tubuh agar Bayu tetap diam disana dan tidak mendekat.

TAKUT ORANG MATI? Where stories live. Discover now