46. G&W | Asrama Militer

2.7K 166 55
                                    

HEY! PEMBACA BARU! JAN SPOILER DONG!
Kalian tuh harus baca dari awal ya, jan langsung scroll ke bawah. Karena kalau tidak begitu, kalian gak akan tahu alur cerita ini kaya gimana. Dan kalian gak akan paham cerita ini itu seperti apa!

~ pengingat dari pengarang ~
.

.

.

Happy Reading.

"Akan kusimpan rasa kagum ku dengan baik sampai ada ruang bertemu dan bercerita. Tentang bagaimana lelahnya mengagumi laki-laki seperti Kapten. Tapi jika Kapten bukan takdirku maka aku ikhlas. Kapten akan menjadi alasanku untuk menjadi lebih baik. Andai saja waktu bisa diulang kembali, mungkin aku akan memilih hidup sendiri."

~ Ning Dianasekaligus Ibu Persit ~

Asrama Militer.


"Nanti malam."

"Emang hukumannya apa?"

"Sehabis isya, kamu harus temani saya ke tempat gym,"

"Ngapain?"

"Ya olahraga lah,"

"Gak mau lah, tempat itu kan biasanya banyak laki-laki. Apalagi saya pernah lihat tempat gym di medsos itu banyak perempuan yang pake baju terbuka,"

"Saya sudah pesan privat room dan kamu harus temani saya nge gym,"

Niat banget nih orang, sampe pesan privat room segala. Batin Diana.

"Oke, saya mau. Tapi setelah Kapten izinin saya buat pulang ke Brebes,"

"Baik, asalkan kamu ikut nge gym dulu nanti malam! Dan kita akan ke Brebes nya besok,"

"Janji ya? Besok?"

"Hm,"

"Kep,"

"Apa?"

"Bukannya Kapten larang saya buat pake celana ya? Terus kenapa sekarang izinin?"

"Celana yang kamu pake itu punya saya, yang pastinya kebesaran di kamu. Maka dari itu, lekukan kaki kamu gak akan terlihat jelas,"

"Ohh gitu. Mmm Kep, Diana berat yaa? Kenapa kita gak duduk aja sambil nungguin Praka Farid? Kan kalau jalan kaya gini Kapten capek,"

"Bagi saya berat badan kamu gak ada apa-apa nya. Kamu tahu kan kita abis jogging, jadi kita harus jalan santai alias pendinginan seperti sekarang, bukan malah duduk,"

"Ohhh, eh iya Kep. Saya mau nanya dan Kapten harus jawab jujur," Al terdiam setelah mendengar ucapan Diana.

"Apa benar saat di NTT, Kapten merokok? Jawab IYA atau TIDAK!" tanya Diana, ia menekankan kata pada IYA dan TIDAK.

"Kenapa kamu tiba-tiba nanya seperti itu?"

"Jawab IYA atau TIDAK!" tegasnya lagi.

"Kalau Kapten ngerokok, lebih baik kita pisah kamar saja. Biar saya tidur di kamar tamu,"

"Dan saya pastikan hal itu tidak akan terjadi!"

Entah ada angin darimana, Diana menggigit bahu kanan Al.

"Itu kamu yang gigit? Kok kaya gigitan semut si, gak kerasa!" ucap Al meremehkan.

"Ohh kurang kuat ya?" Diana pun menggigit dengan lebih kuat. Entah kenapa ia jadi suka menggigit orang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Green and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang