Chapter 1

43.7K 1K 38
                                    

LINDY POV

Sore itu, aku dan teman-temanku baru saja pulang dari rumah Audrey. Kami semua diantar oleh Rachel. Sesampainya didepan rumahku, ada Mama dan Papa yang sedang berbincang dengan dua orang yang tampak asing bagiku. Sepertinya mereka adalah sepasang suami-istri, karena sang wanita menggandeng lengan sang pria. Kemudian aku keluar dari mobil Rachel lalu menghampiri mereka.

Sadar akan kehadiranku, mereka berempat berbalik. Aku tersenyum manis ke arah mereka semua yang sedang memandangku.

"Lindy, perkenalkan mereka adalah keluarga Knight, mereka baru saja pindah ke rumah yang berada di sebelah rumah kita," jelas Mama padaku.

"Senang berkenalan dengan Tuan dan Nyonya Knight. Aku Lindy, senang mempunyai tetangga baru." Aku menyodorkan tanganku, hendak berjabatan dengan mereka berdua.

"Panggil saja aku Ryan dan ini istriku Jessica," ucap Ryan sembari menjabat tanganku dan tersenyum.

Aku sedikit terkejut karena tangan Ryan terasa dingin. Bulu kudukku rasanya bergidik karena sensasi dingin tersebut. Setelah berjabat dengan Ryan, aku menjabat tangan Jessica dan tangannya pun dingin, sama seperti Ryan.

Mereka tersenyum manis kepadaku tanpa mengatakan apapun lagi. Aku membalas senyum mereka. Lalu aku pamit untuk masuk ke dalam rumah. Aku masuk ke dalam kamarku, lalu segera mandi karena tubuhku sudah lengket karena berkeringat.

Setelah mandi, aku membalut tubuhku dengan handuk dan segera memakai pakaianku. Aku mengikat rambutku menjadi sebuah messy bun. Aku menyambar novel yang baru saja aku beli dan kacamata bacaku di meja belajar lalu keluar dari kamar.

Saat menuruni tangga, aku melihat seseorang tak asing duduk di tangga paling bawah. Aku berjalan cepat kearahnya sehingga timbul suara keras dari langkah kakiku sehingga orang itu berbalik.

"Hei Li!" serunya dengan kedua tangan membentang lebar.

"Charles!" Aku memeluknya erat.

Dia adalah kakakku, Charles. Charles sekarang sedang menjalani tahun pertama kuliahnya di luar kota. Charles hanya pulang ke rumah setiap hari Jumat dan kembali lagi ke luar kota pada hari Minggu. Saat ini usianya telah menginjak sembilan belas tahun. Charles memiliki warna rambut dan mata sepertiku. Wajah kami pun hampir mirip. Orang-orang selalu mengatakan bahwa kami seperti anak kembar.

Tiba-tiba, Mama berjalan melewati kami berdua. Mama mengenakan sebuah gaun hitam selutut yang menutupi tubuhnya yang sempurna. Rambutnya yang panjang dibuat bergelombang, memakai riasan natural dan memakai perhiasan simpel terbuat dari perak. Sepasang sepatu hak tinggi terpasang di kedua kakinya.

Charles memandangku, lalu aku memandangnya balik. Aku baru sadar jika Charles juga berpakaian rapi. Kaos polos putih yang dilapisi blazer, celana hitam dan sepatu kulit.

"Lindy! Apa yang kau kenakan?! Pergi ke kamarmu dan ganti pakaianmu, kita semua diundang makan malam oleh keluarga Knight!" titah Mama seraya mendorongku kembali menaiki tangga.

"Tapi ... Ma!"

Mama tetap mendorongku. "Tidak ada tapi-tapi, cepat!"

Tak perlu waktu lama untuk mengganti pakaian, kini aku sudah rapi terbalut gaun berwarna hitam selutut hampir sama seperti Mama. Sepatu hak tinggi bukanlah gayaku, jadi aku memakai flat shoes berwarna merah muda. Rambutku yang panjang dan lurus dibiarkan tergerai. Setelah itu, aku menyusul keluargaku yang ternyata sudah menunggu di depan rumah. Kami pun berjalan bersama ke rumah yang tepat berada di sebelah rumah kami.

Papa mengetuk pintu rumah keluarga Knight dengan pelan karena tidak menemukan tombol bel. Tak lama, pintu terbuka dan berdiri Ryan dengan setelan semi formal. "Selamat malam, keluarga Pierce. Selamat datang di rumah kami."

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now