Chapter 18

5.3K 299 15
                                    

Chapter 18  



“Wear that shoes and jacket, I’m going to take you somewhere,”

Drave menarikku dan membawaku menuju ruangan dilantai bawah dan aku yakin ini adalah lantai paling bawah alias basement. Drave membuka suatu pintu baja yang besar dan kelihatan sangat berat, kemudian mengajakku masuk ke dalam. Dan ternyata disini ada Rachel, Audrey, Livy, William, Sadie, Madie, Jessica, mom, dan vampire-vampire lainnya yang didominasi oleh wanita.

“Lindy stay here til I come back, okay?” kata Drave.

“You’re not staying here with me?” Drave menggelengkan kepalanya.

“I have to go, they need me Lindy. You stay here, I’ll be okay.”

Ia mencium keningku lalu keluar da ri ruangan ini. Aku berbalik dan berlari kearah mom yang langsung memelukku. Semua orang disini tampak sangat lelah dan mengantuk, bahkan sebagian sudah tertidur. Entah disofa atau dilantai, mereka tampak tidak peduli.

Sadie dan Madie pun sudah lelap tertidur disofa sedangkan Jessica tetep memperhatikan mereka berdua. William dan Rachel duduk bersampingkan dan saling merangkul hangat. Sedangkan Audrey yang cemas hanya bisa menatap dinding dengan tatapan kosong.

“Mom, you tired?”

Mom tersenyum walaupun aku tau dirinya sangat mengantuk.

“No, I’m fine.”

“No you’re not, come on mom get some sleep.”

Mom mengangguk lalu kemudian menyenderkan kepalanya ke bahuku dan kemudian mencoba untuk tidur. Aku tidak bisa diam saja disini karena aku terlau cemas bagaimana dengan yang lain diluar sana. Dan Audrey juga pasti merasakan apa yang aku rasa karena ia tampak tidak tenang dan tidak tidur dari tadi.

“Lindy I'm scared,” ujar Audrey.

“I know, neither I. I wish I could go out there,”

“But you know there are some guards outside this door, they will never let us go,” kata Audrey.

“Hey could you help my mom here? I need to pee,”

Audrey berjalan ke arahku dan duduk disebelah mamaku. Aku memindahkan kepala mama ke pundak Audrey dan segera mencari jalan keluar. You know, mungkin Audrey tidak bisa keluar tapi semoga saja aku bisa keluar. Aku tau ini sangat bodoh tapi hey aku tidak bisa berdiam diri disini dan menunggu sampai Drave selesai. Aku juga ingin menghajar that little jerk a.k.a Trevor.

Sayangnya disini tak ada jalan keluar selain pintu utama tadi yang sekarang dijaga oleh beberapa penjaga. Kini aku harus memikirkan sebuah ide supaya bisa keluar. Hmmm, mungkin aku akan berpura-pura minta tolong dan mungkin pintu akan terbuka. It’s worth a try.

“Heyyyyy open the door!!!! Help!! Help!!”

Aku tidak perlu mengencangkan suaraku karena aku tidak ingin membuat semua orang disini bangun dan vampire juga memiliki pendengaran tajam jadi mereka pasti mendengarku. Setelah menunggu agak lama, akhirnya pintu terbuka dan dua penjaga menghampiriku.

“Do you need some help?” Tanya seorang vampire berambut hitam.

“You both are the only guards?” tanyaku basa-basi.

Mereka berdua mengangguk.

“Yeah it’s just both of us,” jawab vampire satunya yang berambut coklat keriting.

“So what do you need?”

“You see that girl, she said her stomach hurt, and she need your help now,”

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now