Chapter 4

12.6K 513 15
                                    

Pagi hari ini, keluargaku melakukan aktifitas seperti biasanya. Aku dan Charles menikmati sarapan kami, Papa sedang menikmati kopi sambil membaca koran, sedangkan Mama sedang fokus menonton berita di televisi.

"Sebuah berita mengejutkan datang dari Stratford, Ontario, Canada. Seorang gadis berumur tujuh belas tahun yang diketahui bernama Emma Laubey ditemukan tewas ditepi hutan pagi ini dengan keadaan yang sangat tragis. Dugaan sementara mayat Emma diserang oleh binatang buas...."

"Astaga, kejam sekali!" Mama menutup mulutnya tak percaya.

Emma Laubey?

Aku segera bangkit dari kursi dan menghampiri Mama. Charles mengikuti dari belakang. Aku menatap layar kaca dengan perasaan terkejut. "Emma adalah teman di kelas sains-ku!" ucapku.

Mama dan Charles memandangku lalu kembali menonton berita di televisi. Aku segera berlari kearah kamarku dan mengambil tas sekolah. "Charles, bisa antar aku ke sekolah sekarang?" 

"Oke, aku panggil Drave dan William sekarang. Kita akan berangkat bersama dengan mereka."

Charles memanggil Drave melalui telepon. Tak lama Drave dan William datang kerumahku. Kami berempat pun berangkat bersama-sama.

Sesampainya di sekolah, aku dan William langsung berjalan menuju loker kami.

"Will, kau sudah dengar berita tentang Emma?"

"Ya, aku sudah mendengarnya," jawabnya.

"Bukankah itu sangat aneh, Will? Tapi, di satu sisi aku juga takut jika ada orang lain yang diserang binatang buas lagi," ujarku.

William menepuk pundakku. "Tenang saja. Kau akan baik-baik saja. Eh, aku duluan!" William tiba-tiba berlari lebih dulu ke lokernya ketika melihat Rachel sedang berdiri meletakkan barangnya.

Dasar! Aku tahu kau menyukai Rachel, Will!

Dari kejauhan, aku melihat pemandangan lain yang membuatku langsung merotasikan kedua bola mata. Audrey dan Dexter sedang berjalan bersama. Tampaknya semua temanku sudah mulai menemukan pasangan masing-masing.

Aku menghela napas. "Giliranku kapan?" tanyaku pada diri sendiri.

Sekolah berjalan seperti biasanya. Entah mengapa berita mengenai tewasnya salah satu teman kami tidak membuat kehebohan yang berarti. Bahkan guru-guru tidak ada yang mengatakan apapun saat di kelas.

Waktu terus berjalan hingga jam istirahat datang. Aku, Audrey, Rachel, William dan Dexter duduk bersama sambil menikmati makanan kami.

"Apa kalian melihat Trent hari ini? Dia tidak masuk kelas yang jadwalnya sama denganku." celetukku pada Audrey dan Rachel.

"Ya, aku juga. Dia tidak masuk kelas sejarah bersamaku," kata Rachel. 

Audrey hanya mengangguk sambil mengunyah makanannya.

Tiba-tiba William dan Dexter saling bertukar pandang. Hal itu tidak dilakukan dalam sesaat, sehingga aku menjadi penasaran.

"Kalian berdua kenapa?" tanya Audrey yang mewakili rasa penasaranku.

"Nothing," ucap William dan Dexter bersamaan.

Ketika bel berbunyi, kami hendak pergi kembali ke kelas masing-masing. Tetapi, dari speaker sekolah, terdengar pengumuman agar kami semua berkumpul di auditorium sekolah. Firasatku mengatakan bahwa ini ada hubungannya dengan kasus Emma Laubey.

Benar saja, kami dikumpulkan karena berita duka yang menimpa Emma. Kepala sekolahku mengumumkan bahwa kami semua harus berhati-hati karena ternyata tidak hanya Emma saja korban yang ditemukan akhir-akhir ini. Hal ini tentu saja membuatku makin takut. 

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now