Chapter 24

4K 230 4
                                    

- Drave POV -

"And there's only one way to kill Nate," Trevor said.

Holy fucking shit. No way in hell!

"But I know you guys can't do this," lanjutnya.

I knew it.

"Why? I will do it so we can kill Nate and save my sister for a God sake!" Charles said loudly.

"No Charles you don't understand," kata Trevor.

"Then tell me!"

"Because you have to kill your own sister, so Nate will be die too. As long as Lindy live, Nate will alive. And when Lindy die, he dies. That's the way."

Shit.

- Charles POV -

WHAT. THE. HECK. IS. HE. TALKING. ABOUT. Aku menatap Trevor tak percaya. Tidak mungkin aku membunuh adikku sendiri hanya untuk membunuh Nate. Pasti ada cara lain selain ini, atau Trevor hanya bercanda saja? Ekspresi kaget terpancar dari wajah semua orang. Terlebih lagi Drave karena ia adalah soul mate Lindy dan tak mungkin ia rela jika Lindy mati sia-sia begitu saja.

"But I don't want it!" William said. "Lindy is the best person I've ever met and I'm not going to let anyone kill her! I love her as my fucken sister!"

"No one want this either! But what else we can do? Nate is going stronger if we don't take this chance to kill him!" Trevor said. "He's very weak at this point. I'm afraid that if he gets stronger, he will rule the vampire world."

"BUT I CAN'T LET HER DIE!!!!" seruku membuat semua orang terdiam. "IF NATE IS GOING TO DIE! HE WILL DIE, ALONE!"

"Her? Die? Who will die?"

Sebuah suara yang sangar familiar terdengar dan aku menoleh. Lindy. Rachel, Audrey, dan Lizy berada dibelakangnya, kemudian para soul mate mereka dengan cepat berlari kearah mereka dan berusaha melindungi, mungkin takut jika Nate datang menyerang tiba-tiba. Beruntung mate-ku sudah berada ditempat aman diluar sana dan Nate tidak tau apa-apa tentangnya.

"What are you doing in here? You shouldn't go out, it's too dangerous," Drave talked to Lindy.

"But we had to, some vampire came to us and told us it's not safe to be around the mansion because Nate was in there. So they told us to find you in the backyard." said Lindy.

Semilir angin berhembus dan membuat hidungku menangkap sebuah aroma yang lezat. Salah satu kelebihanku adalah penciuman, disaat semua vampire memiliki penciuman yang tajam sepuluh kali lipat dari manusia, maka aku memiliki kemampuan tiga puluh kali lipat. Aroma itu datang dari tubuh adikku.

"Lindy, are you hurt or something?" tanyaku mendekat.

Lindy melihat tangannya dan sebuah luka gores cukup panjang terdapat disitu. Darah yang keluar sangat sedikit namun aromanya sangat kuat. Ku lihat Dexter menahan nafas dan dadanya naik turun dengan cepat. Audrey berdiri didepan Dexter dan berusaha mengalihkan dirinya. Sepertinya Dexter tidak kuat mencium aroma darah Lindy.

"Are you okay Dex?" tanya William pada Dexter.

Dexter menggelengkan kepalanya tandanya tidak.

"Hey what's wrong?" asked Audrey.

"Her blood." jawabnya cold.

Kedua mata Audrey membesar. Begitu juga dengan kami semua yang berada disini. "Hey hey hey calm your self down. Don't smell it, just ignore the smell of her blood."

"I....can't. Your smell is too delicious," ucap Dexter.

"Come with me?" Audrey mengajak Dexter pergi.

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now