Chapter 16

5.7K 299 11
                                    

Chapter 16

- Lindy POV -

Kepalaku terasa sangat pusing. Aku hendak memegang kepalaku tapi……hey tanganku diikat! Aku melihat sekeliling dan aku berada disebuah kamar yang terlihat agak usang. Cat warna cream kamar ini sudah memudar dan mengelupas. Tak ada jendela. Kasur yang aku duduki pun selalu berdecit kalau aku bergerak. Huft, stupid Trevor.

Untung saja hanya tanganku yang diikat, kakiku masih bebas bergerak. Jadi aku masih agak merasa nyaman dengan kakiku yang bebas ini. Aku melihat jam tanganku, sekarang sudah pukul 9 pagi. Dan aku sangat laparrrrrrr, ugh. Beberapa kali perutku berbunyi. “Trevor, you better get me some foods before I rip your head off”.

Tak lama aku mendengar suara orang berjalan dan mendekat ke kamarku. Pintu terbuka dan Trevor masuk membawakan sarapan. Yay dia bisa membaca pikiranku. Ditangannya ia memegang sebuah tray yang berisi sepiring chocolate chip pancake dan segelas orange juice. Perutku semakin berteriak.

“Here for you,” ucapnya dengan nada dingin dan datar. Trevor menaruh tray makanan didepanku dan beranjak pergi.

“HEY ARE YOU CRAZY?! HOW CAN I EAT WITH MY HANDS LIKE THIS YOU MORON?????”

“Shut up your little mouth. Give me your hand.”

Aku menyodorkan tanganku yang diikat, lalu dengan sekali tarik Trevor memutuskannya. Aku meraba tanganku dan langsung memakan sarapan yang diberikan Trevor. “Remember, you can’t escape even though your hands and feet are free. There’s no way out.” Katanya. Ia langsung pergi keluar dan mengkunci pintu kembali.

Setelah selesai sarapan, aku menaruh tray berisi piring dan gelas kosong itu di meja yang ada diseberang tempat tidur. Lalu sekarang aku harus apa? Argghhh membosankan sekali rasanya diculik. Andai saja Trevor orang yang asik, umm maksudku penculik yang asik. Haha, I’m weirdo!

Lagi-lagi pintu kamar terbuka dan Trevor masuk. Kali ini ia membawa sebuah handuk dan beberapa pakaian. “You can get a shower, but in another room. Come on, follow me.” Trevor keluar dan aku mengikutinya dari belakang. Kami memasuki kamar lain yang berada tak jauh dari kamar yang kutempati sebelumnya. Trevor membuka pintu dan menyilahkan aku masuk.

“That door is the bathroom, I’ll be waiting outside. And you only have 15 minutes. Here’s the towel and clothes, it belongs to my sister, I hope it will fit on you.” Katanya. Aku masuk dan langsung ke kamar mandi. Aku menaruh handuk dan baju yang diberikan Trevor.

Setelah menikmati shower yang begitu segar dan menenangkan. Aku memakai baju yang disediakan. Sebuah pertanyaan melintas dipikiranku, bagaimana Trevor menemukan pakaian dalam yang ia beri padaku? Dan ukurannya pas denganku. Wow. Sebuah t-shirt dan skinny jeans pun cukup dengan ukuranku. Setelah itu aku keluar dari kamar mandi.

“Lindy, I said you only have 15 minutes but you took 30 minutes!!”

“Woah chill! The shower was relaxing, so don’t blame me!!”

Trevor menatapku sinis. “Whatever. Follow me now!”

Ia menarik tanganku. “Don’t touch me you dumbass! Just lead the way and I’ll be right behind you,”

“Fine.”

Lalu Trevor berjalan menyusuri rumah ini menuju sebuah tangga menuju lantai diatasnya. Aku mengikutinya dari belakang. Kedua tanganku menyilang didepan dada. Kami sampai disebuah kamar dan Trevor membukanya. Lalu aku ikut masuk.

And then I saw her, Trevor and Trent’s mom. Aku melihatnya tertidur disebuah tempat tidur yang cukup besar. Wajahnya mirip dengan Trevor dan Trent. Rambut coklat panjangnya tampak kusam dan tidak terawatt, kulitnya pucat, matanya tertutup rapat, hampir seperti orang…..mati. Trevor duduk disebelah mamanya dan mencium keningnya.

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang