Chapter 22

4.4K 239 7
                                    

"Lindy! Lindy! Wake up!!!!!"

Aku merasa tubuhku diguncang pelan dan perlahan aku membuka kedua mataku hanya untuk berhadapan dengan Charles. Apa yang terjadi? Aku merasa pipiku basah dan ternyata aku menangis. Ku lihat sekeliling, aku masih berada di kamar dimana aku dirawat. Rachel berdiri disamping Charles dengan wajah khawatir. Setetes keringat turun dari atas dahiku dan ketika aku mengelapnya, tanganku basah karena ternyata tak hanya setetes melainkan banyak karena aku juga keringatan.

"Are you okay Lindy?" tanya Charles.

"You're not going to bite me, right?"

Pertanyaanku membuat Charles dan Rachel bingung dan sontak mereka saling tatap, kemudian menatapku kembali.

"You were crying when you sleep, I bet you had a nightmare or bad dream, I called Charles so he came, and he's not going to bite you Lindy," kata Rachel.

"I'm scared, I thought it was a real incident."

"Mind to tell me what's happening in your dream?" tanya Charles.

Aku mengangguk.

"As I remember, you were waking me up and we were going back to the human world,"

"Then?" tanya Charles.

Lalu aku terus menceritakan semua mimpiku yang anehnya aku ingat sampai detail. Rachel duduk disampingku dan salah satu tangannya merangkulku, Charles duduk bersila tepat didepanku. Tak lama, Audrey datang bersama Dexter dan langsung join mendengarkan cerita tentang mimpiku barusan. Charles sangat kaget saat aku bercerita kalau ia dan orang tuaku membunuh seorang wanita.

"Whoaaaa, I will never do that!" seru Charles sambil menyilangkan kedua tangan didepan dada.

"But you did in my dream, and you were the one who said 'because we killed her'."

"I'm not that mean," jawabnya. "But don't worry Lindy, it was only a dream."

Aku mengangguk. Benar kata Charles, apa yang aku alami hanya sebuah mimpi yang terasa begitu nyata. Mungkin benar Nate ingin menghancurkanku perlahan lewat pikiran dan mimpi. Screw him!

"Hahaha it's funny if Charles kill someone innocent," Dexter said.

Charles menoleh secara dramatis kearah Dexter. "What? You think I'm funny?"

"Yeppppp,"

"Okay then,"

"Yes,"

"Are you innocent Dex?" tanya Charles.

"Of course I am innoc-" Dexter langsung berhenti berbicara. "Wait?! Are you going to kill me?!"

"Yes! Watch your back Dex," Charles menepuk pundak Dexter.

"Omg omg omg omg omg, you are scaring me Charlessssss!" Dexter menutup mulutnya dengan kedua tangan dan membuat suaranya seperti anak perempuan dan itu gagal total. Karena Dexter lebih terlihat seperti seorang gay. Dan melihat Dex seperti sangat menjijikan.

"HAHAHAHAHAHAHA!!!" tawa Audrey meledak seketika.

Aku, Charles, dan Rachel menatap Audrey dengan tatapan what-the-hell.

"Oops, sorry hehehe," kata Audrey.

Tiba-tiba pintu terbuka. "Guys!!" Trent datang dengan nafas tersengal-sengal.

"What's wrong dude?" tanya Dexter.

"Nate is running away! I found out his cell empty!"

What? Nate kabur? Itu artinya dia bebas dan bisa kapan saja mencariku dan membunuhku, holy sssssssht. Trent keluar dari kamar, Charles dan Dexter mengikuti Trent. Audrey dan Rachel tetap dikamar ini bersamaku. Tak lama dad datang dan menyuruh kami kembali ke mansion karena keadaan darurat. Drave, William, Lizy, dan yang lainnya sudah berada duluan di mansion. Aku mencuci wajahku dan menggosok gigi, juga mengganti pakaianku sebelum pergi. Dalam hitungan menit, mobil kami sudah sampai didepan mansion.

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang