Chapter 17

5.7K 292 10
                                    

Chapter 17  

-Trevor POV-

Semua orang berlatih keras hari ini ditengah-tengah hutan tak jauh dari tempatku tinggal. Semua ini karena kami tidak mau mengambil resiko Drave dan kawan-kawannya menyerangku. Nate berdiri disebelahku sambil meneguk sebotol cairan merah yang lezat, dia adalah orang yang menusuk William dengan dagger yang well….sudah diolesi oleh cairan Black Moon.

Beruntung ada seorang vampire hunter yang mau berkerja sama dengan kami. Jadi kami bisa meminta cairan itu untuk mengalahkan vampire lain. Dan aku juga sangat senang karena banyak vampire yang mau ikut dengan rencanaku. Tentu saja, bayaran untuk mereka sangat besar dan aku sudah menjanjikan itu.

“Umm Nate, what do you think about all of it?” aku bertanya sambil meneguk botol berisi darah milikku.

Nate menoleh. “All of it?” tanyanya.

“Yeah, I mean I fucken kidnapped Vampire Prince’s soul mate and you stab his brother, he’s going to look for me as soon as possible. Maybe next time he will kill me because of what have I done. Am I right or….wrong? You know I just want my mom to wake up,”

“And you want power!” tambah Nate.

“Oh yeah, kinda forgot bout that one.” I chuckle as Nate joined me.

Dan sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul dipikiranku. “Hey Nate, where’s your soul mate?”

“Errr, I haven’t find one. If someday I find her, I’ll make sure I give her everything. I can’t wait for her to come,”

Nate tersenyum. It’s nice to see him like this, because he’s the most bad person I’ve ever met. Nate bahkan tak tanggun-tanggung jika sedang marah, nyawa orang lain bisa hilang ditangannya. He’s monster like me.

Dulu aku adalah anak yang nakal. Aku pergi menyelinap dari rumah untuk pergi ke tempat yang terlarang bagi anak dibawah umur. Aku juga melakukan hal-hal illegal yang mungkin mom belum tau dan tidak akan pernah tau. I hooked up with random girls. I got some tattoos, drink alcohol too much, and piercing my body. I was a bad boy, very very bad may I say.

“Will my soul mate accept me for who I am?”

Nate memukul pundakku. “Of course, soul mate bound is very strongest, she’ll accept you and want you one way or anotherrrrr!”

“Haha, I hope so!” Aku memukul perut Nate dan kami saling memukul.

“Come on mate! Let’s get some train so we can beat Drave’s assssssss!!!!” Nate menarikku dan kami berdua langsung larut dalam latihan bersama vampire-vampire lain.

Sekitar dua jam kemudian, kami semua beristirahat. Aku, Nate, dan beberapa vampire sedang duduk dibawah pohon sambil berbicara tentang random things and girls. Dan tiba-tiba Cameron datang bersama dua orang vampire, kalau tidak salah namanya Julian dan Rex. Apa yang ia lakukan disini? Seharusnya dia bertugas menjaga Lindy dirumah bersama mereka berdua.

“Trevor!” kata Cameron dengan nafas tersengal-sengal.

“What?”

Cameron mengambil nafas. “Lindy’s gone!”

“WHAT DO YOU MEAN BY GONE?!” Cameron terlihat takut lalu menjawab.

“Nowhere in sight, I think she ran away. We couldn’t find her at the house, we’ve been checking every inch, but she’s out of sight.”

“Nate come with me!” Nate mengangguk.

Dengan itu aku dan Nate berlari kembali menuju rumah. Beberapa vampire mengikuti dan termasuk Cameron. Aku langsung membuka pintu dengan paksa dan langsung mencari ke seluruh ruangan dirumah ini. Ke ruang tamu, ruang dapur, ruang makan, ruang kerja, kamar-kamar, kamar mandi, ruang santai, ruang game, halaman belakang dan bahkan sampai loteng tempat aku menyimpan barang yang sudah tidak dipakai.

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Where stories live. Discover now