Chapter 12

8.4K 362 8
                                    

Chapter 12

Hari ini berlalu seperti biasa. Drave tetap mengajar sebagai guru disini. Beberapa murid perempuan terkadang memberiku tatapan sinis tapi aku tidak peduli. Mungkin mereka iri karena the hottest teacher in here is mine. Haha, aku tersenyum memikirkan Drave.

Saat ini aku dan teman-temanku berkumpul dikafetaria dan menikmati makan siang kami. Audrey dan Dexter saling suap-suapan, begitu pun dengan Rachel dan William. Awwww, my friends are so cuteeee. Aku mengobrol dengan Livy.

Sejak tau bahwa Olivia adalah soulmate Trent, kami harus waspada dan menjaganya karena takut jika Trevor mencari Olivia dan mungkin akan menculiknya atau melukainya. Trent tidak bisa bersekolah lagi disini akibat Trevor. Ugh, jika aku bertemu Trevor akan kupukul kepalanya dengan pemukul bola baseball.

“Lindy!” suara Drave menggema.

“Yeah?”

Drave menghampiriku. Semua orang melihat kami. Bagaimana tidak? Ini jam makan siang. Hampir seluruh murid sekolah ini berada di kafetaria. Dan mereka melihat aku dan Drave seperti sepasang selebriti. Drave duduk disampingku dan merangkul tangan kirinya dipundakku.

“What are you doing here Drave?”

“I miss you,” kata Drave.

“Awwwwwwwwwww,” seru Audrey dan Rachel. Livy hanya cekikikan saja.

“I’m hungry, gimme some foods momma,” ucap Drave padaku sambil menunjuk mulutnya.

“Hahaha! Stop it! Your face is really funny,” I said.

“Come on mommaaaaaa!!!!”

Semua mata langsung tertuju pada kami berdua karena suara Drave yang sangat nyaring. Aku tidak berhenti tertawa. Drave ikut tertawa bersamaku. Lalu, tiba-tiba aku dan Drave saling tatap dan melihat sekeliling. Semua orang terdiam melihat kami. Dalam hitungan detik, aku dan Drave tertawa kembali.

Beberapa menit kemudian aku dan Drave baru bisa berhenti tertawa. Karena dari tadi Drave meminta untuk disuapi makanan, jadi aku harus menyuapinya. Sesekali kami tertawa bersamaan karena Drave belepotan, saus-saus tertempel disekitar mulutnya.

“Crazy couple is in the airrrrrrrrrrrrrrrr!!!” seru William.

“Shut up!!!” Aku memukul lengan William. Ia hanya tertawa.

“Guys!”

“Yeah Drave?” Dexter said.

“We’ll leave school after lunch, there’s a meeting in the palace. My parents will be there. Lindy, Audrey, Rachel and Olivia must come with us. we’ll discuss about Trevor problem,”

“What?! No!”

Semuanya menatapku. “Sorry, I mean how about school? We’ll got detention if we skip school,”

“I will hipnotize all teachers in here, easy right?” kata Drave.

“Yeah, I can do the same thing too,” balas William lalu disetujui oleh Dexter yang mengangguk.

“Come on. Get your things, and bring some clothes cause we’ll stay for two days in the palace,” ucap Drave lalu mencium keningku. “I’ll meet you at the parking lot babe,” Lalu Drave pergi keluar dari kafetaria. William dan Dexter pun menyusulnya.

Aku, Drave, Trent dan Livy sudah berada dirumah Drave. Dexter mengantar Audrey untuk mengambil barang-barangnya, begitupun dengan William dan Rachel. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mereka datang.

Blood Sucker (SEDANG DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang