Mission 8 = I'm Lost In a Cold Bloody Castel

507 41 8
                                    

"Selamat pagi.”

Dingin. Pegal. Lemas.

Bangun ah cape banget sepertinya tidur semalam, hoammm.

Eh?

“Nyenyak sekali tidurmu Putri”

Bencana.

“Lo...lo siapa???” Teriakku gagap, aku menatap keadaan sekitar yang sangat asing di mataku.

Sebuah kamar besar, penuh dengan kain bulu mamouth. Aku tidur beralaskan sprei bulu mamouth beserta selimutnya. Kelam tak ada photo figura, cermin, kosong saja hanya ada kasur big size ini dengan sofa single di dekat pintu, oh ya dan jendela yang pinggirannya di penuhi dengan es yang membatu.

Hello, Janit kamu di culik!!!

“Patra”

Yes he is. OMG aku di culik sama musuh!

“Oh.” Jawabku takjub, kelewat datar karena aku shock. Ini aku tuh mesti takut, panik, atau stay cool?

“Kami tidak punya santapan seperti di bumi, semoga kamu suka. Sudah tersedia di nakas di samping tempat tidur.” Katanya kalem tanpa mau balik badan ke arahku.

Dia semenjak tadi membelakangiku, membuatku gak pernah tau wajah jelasnya seperti apa. Seperti sedang mengamati sesuatu, entah itu apa. Dan ngomong-ngomong kenapa aku santai seperti ini ya? Rasa takut ada, tapi aku merasa kalau Patra ini gak akan melakukan sesuatu yang buruk kepadaku.

Sikapnya yang kalem dan acuh pada kehadiranku, bahkan sampai menawarkan makanan membuatku  merasa lumayan aman berada disini. Gak tau ini memang strateginya juga sih.

Karena dia gak nengok-nengok juga ke arahku, jadi aku yang lirik ke arah nakas di samping kasur. Ternyata ada benda lain selain kasur dan sofa. Aku baru sadar.

Apaan itu!

“I..itu apa?” Kataku jijik melihat makanan yang telah dia sediakan di nakas.

“Itu hati serigala.”

Mual, gak mungkin aku makan itu. Gak mau, mana penampilannya seperti itu. Masih ada darah-darah, gak dimasak pula. Huekk

“Kemarin ada 1 serigala yang selalu kalah dalam latihan, maka aku jadikan santapan pagi. Untukmu dan untuk Raja itu.” Katanya masih anteng sama sesuatu di tangannya, seperti sedang meracik bumbu hati serigala?

Mama,.. Janit mual huhuhu

Tapi Janit laper, Ma,...

Kerubuk kerubuk

Itu suara perutku, apes kan.

“Tinggal santap saja Putri, kau akan terbiasa makan itu selama disini.” Katanya seperti bisa merasakan keraguanku.

“Sampai kapan gue disini?”

“Selamanya kalau kau mau.” Dia berucap sambil membalikan badannya menghadapku.

Kalian tau aku shock.

“Abel?”

@@@

“Aku Patra, bukan Abel.” Katanya

“Tap..Tapi lo mirip sama Abel temen deketnya Adrian!” Aku tanpa sadar loncat dari kasur dan mundur perlahan.

“Dia kembaranku di dimensi bumi.” Katanya tetap tenang, namun ia bergerak maju dengan santai. Matanya mengawasiku, seolah fokus utama penglihatannya sudah terkunci kepada sosokku.  Aku merinding, sekarang aku mulai ketakutan.

Save The Prince (Remake)Where stories live. Discover now