Mission Completed (?)

79 6 2
                                    

“Jadi sekarang kami punya Pangeran Greeny?”

Sontak Janitra menyentakan tubuh Adrian, ia berbaik dengan sikap tubuh yang salah tingkah melihat Peri merah berada disana. Menatapnya dengan seulas senyum miring pada Janit.

“Ka..Kau. Apa yang kau lakukan disini?”

“Apa masalahnya? Inikan tanahku sendiri.”

“Aku yang mengundangnya kesini.” Adrian bersuara, membuat gadis itu menghadap lagi ke arahnya.

Tatapan tidak mengerti Janitra, Adrian balas dengan sunggingan senyum yang mempesona bagi Janitra saat itu juga. Karena dari balik punggung lelaki itu, segerombolan peri terbang ke segala arah. Menyatukan sinarnya dengan kunang-kunang. Membentuk liukan cahaya mempesona di atasnya.

Janitra membelalakan matanya, peri-peri kecil itu menari dan perlahan membentuk jalinan kata disana. Berkat serbuk emas mereka pun Janit bisa membaca pesan itu. Yang akhirnya membuat gadis itu menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Would you be my princess?

Janitra tidak suka hal-hal seperti itu sebenarnya, tapi Adrian berhasil membuatnya terpukau dengan perbuatannya. Hal romantis apalagi yang bisa dilakukan seorang lelaki untuk mengesankan perempuannya dengan segerombol peri menari di udara? Merangkai kata manis disana dan membuatnya kehilangan degup jantungnya untuk sementara?

Hanyalah seorang Pangeran Negeri dongeng yang bisa melakukan itu, sialnya Pangeran ini jugalah yang membuatnya jatuh hati.

What i have to do, if i say yes?

You just have to love me back, simple.”

Then..I would.”

Mereka berdua tersenyum, senyum malu-malu yang berubah jadi tawa. Menertawai diri sendiri karena sedetik mereka merasa berlebihan.

Namun, yang berlebihan itu justru kadang yang membuat senang bukan?

“Ya! Selamat Fairys, sekarang kita punya Puteri dan Pangeran Greeny..” Ucap Peri merah monoton.

Janitra tidak marah atau jengkel, karena pada dasarnya Peri merah memanglah seperti itu kepribadiannya. Dibalik nadanya yang monoton itu, tapi sorot matanya menunjukan binar bahagia melihat Puterinya yang juga sedang berbahagia itu.

“Kau selalu menepati janji, maka berjanjilah sekali lagi. Tiba saatnya kau menetap di Aulus, jangan pernah lupakan kami.” Ucap Peri merah terbang merendah mendekati Janitra.

“Tidak perlu cemas, aku tidak akan pernah melupakan tempat favoritku di Aulus ini. Greeny land.”

@@@

Janit tidak pernah sesenang ini mengantar kue-kue buatan ibunya pada warung-warung di sekitar rumahnya. Hal yang dulu ia lakukan, tepatnya 1 tahun yang lalu.

Karena selama satu tahun kemarin ia berada di kampung halaman ayahnya, sebuah tempat fantasy yang menakjubkan. Tempat Janitra tumbuh menjadi perempuan dewasa dan pemberani, yang juga banyak memberikan arti bagi kehidupannya sekarang.

1 tahun waktu di bumi, tapi rasanya hanya beberapa bulan saja di Aulus.

Itu membuat dirinya pun harus kembali mengulang semester, tapi Janit dan Adrian memutuskan untuk pindah sekolah dan memulai pendidikannya lagi di sekolah yang baru.

“Gimana sekolah barunya nih Dek Janit? Lama sekali baru pulang dari kampungnya.”

“Sekolah barunya, asik kok Bu. Hehe iya, ada banyak urusan di kampung saya.”

Save The Prince (Remake)Where stories live. Discover now