Tou Mina (5)

111K 9.7K 342
                                    


"If you love somebody, let them go.

For if they return, they were always yours.

And if they don't, they never were."

_Kahlil Gibran

________________________________________________________________


"Alpha, apakah tidak sopan jika saya ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat kepada Anda karena sebentar lagi pack ini akan mendapatkan seorang luna?"

­­­___________


Lucian's POV

'Deg'

Jantungku bekerja semakin keras saat mendengar Galea berbicara seperti itu. Mom tersentak kaget dan menatap ke arah Dad. Dad mengusap punggung Mom yang mulai menangis haru sambil menatap tajam ke arahku.

"Alpha ... " Panggil Galea kembali.

Aku menoleh ke arahnya, belum bisa mengucapkan satu kata pun dari tadi. Aku terlalu terkejut dan bahagia. Alec bahkan sudah mengataiku dari tadi karena aku hanya diam saja, terlihat seperti patung bernyawa.

"Ada satu hal lagi. Saya melihatnya saat saya meramal tentang kalian di awal tadi." Galea tampak berpikir sejenak.

Aku dan kedua oran tuaku menatap ke arahnya. Bahkan Alec sepertinya juga.

"Tentang Luna baru ini, apakah dia memiliki mate?" Tanya Galea dengan hati-hati.

Aku dapat melihat Mom tersentak, begitu juga dengan Dad. Mereka belum tahu? Jadi, Kaleela tidak menceritakannya kepada mereka?

"Ya." Jawabku yang membuat Mom dan Dad semakin terkejut. Galea mengangguk. "Tapi dia ditolak oleh mate-nya." Sambungku cepat saat melihat tatapan kekecewaan yang mulai terlihat di wajah Mom.

"Apa maksudmu Lucian?" Dad mulai bersuara.

"Maaf aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga hanya mengetahui ini dari berkas yang dikirim salah satu sahabatku di Indonesia. Di sana, Adam mengatakan alasannya memintaku untuk menerima gadis itu di pack ini. Gadis itu, dia sama sepertiku. Kami sama-sama kehilangan mate kami." Jelasku.

Aku melihat Mom kembali menangis dan mulai berjalan ke arahku. Mom duduk di sampingku dan mengusap punggung tanganku.

"Oh Lucian ... Moon Gooddes pasti memang sudah menakdirkan ini untuk kalian. Kalian memiliki rasa sakit yang sama, walaupun dengan cara yang berbeda." Aku dapat melihat tatapan kasihan dan prihatin dari wajah Mom.

"Dasar Alpha bodoh." Gumam Galea pelan.

Tapi aku dan kedua orang tuaku masih dapat mendengarnya. Telinga werewolf  memang sangat sensitif. Aku melotot ke arahnya. Beraninya dia mengataiku bodoh?

"Maaf. Maaf, bukan Anda, Alpha." Kata Galea gelagapan. Ternyata peramal ini bisa gugup juga. "Maksud saya adalah Alpha mantan mate Luna yang dulu." Katanya menjelaskan.

"Alpha? Apakah matenya yang dulu juga seorang Alpha?" Tanya Mom terkejut. Sepertinya Mom cukup banyak terkejut hari ini.

"Ya Mom. Alpha terkuat di salah satu pulau besar di sana." Jelasku.

Mom menampilkan wajah takjubnya. "Gadis itu pasti bukan gadis sembarangan. Mengingat dia ditakdirkan dengan dua Alpha terkuat." Kata Mom seperti tidak sadar. Dad hanya menggelengkan kepalanya menanggapi kata-kata Mom.

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang