Tou Mina (27)

96.4K 6.7K 242
                                    

"Seseorang yang benar-benar tidak berdosa, mengorbankan diri demi kebaikan orang lain.
Termasuk musuh-musuhnya, dan menjadi tawanan dunia.
Itulah cinta yang sempurna."

_Mahatma Gandhi

_____

Suatu hari di masa lalu ...

Moreno terus mengurung diri di kamarnya sejak kepulangannya tadi pagi. Hari ini adalah pertama kali baginya, melihat bagaimana ayahnya sendiri membunuh keluarganya, tanpa belas kasihan. Dan Moreno, hanya diam saja. Itulah yang menjadi penyesalan terbesarnya.

Dalam keremangan cahaya redup dari lampu kamarnya, Moreno masih duduk dengan gelisah. Ini sudah lewat dari tengah malam, dan matanya sama sekali belum terpejam barang semenit pun. Pikirannya masih melayang, dan Moreno tidak tau apa yang menyebabkannya sampai seperti itu.

Mungkinkah karena rasa penyesalannya? Atau ...

Moreno menarik laci nakas di samping tempat tidurnya, mengambil sesuatu dari dalamnya. Matanya menyapu permukaan lembaran foto itu tanpa melewatkan seinci pun, dan terkejut ketika dia sadar bahwa dirinya menyukai apa yang tengah dilakukannya saat ini.

Memandang wajah di foto itu berlama-lama.

Seorang gadis tampak tersenyum dengan lebar di sana. Kulitnya berwarna pucat, dengan rambut cokelat yang terlihat kusut karena tertiup angin. Gadis itu masih muda, dan tampak polos dengan tatapan matanya yang sebening embun.

Moreno bingung ketika mendapati dirinya tertarik pada gadis di dalam foto itu, yang sudah pasti adalah sepupunya walau Moreno belum tau siapa namanya. Gadis itu tidaklah secantik para gadis yang selama ini ada di sekitarnya, juga tidak semenawan para perempuan yang mengejar-ngejarnya. Namun entah bagaimana, Moreno tidak dapat memungkiri jika dirinya sedikit penasaran kepada gadis itu.

Sambil mengernyit, Moreno menolehkan kepalanya, dan mengambil sebuah benda lagi yang ada di dalam laci. Memandanginya sejenak, menyukai ukiran indah pada benda itu, dan meletakkannya sejajar dengan foto yang berada di atas bantalnya.

'Kenapa rasa gelisahmu semakin bertambah setelah memandang foto itu?'  Tanya sebuah suara di dalam kepala Moreno.

Lelaki itu tidak langsung menjawab, melainkan lebih dulu membenarkan pernyataan yang baru saja dikatakan oleh Arzol—wolf—yang mendiami tubuhnya.

'Aku juga tidak mengerti Arzol, ini sungguh membingungkan.'  Moreno mengernyit. 'Apakah normal aku merasakan hal seperti ini kepada seseorang?'

Arzol sejenak turut berpikir. 'Normal, jika gadis itu adalah mate kita.' Jawabnya yang membuat Moreno tersentak.

Mungkinkah?

Mungkinkah gadis di dalam foto ini adalah matenya?

Kalau iya, lalu dia harus bagaimana?

Moreno mengacak rambutnya. "Aku baru saja melihat ibunya dibunuh oleh ayahku sendiri Arzol. Ini akan sulit jika dia memang mate kita."

'Lalu kau hanya akan membiarkannya saja? Melepaskannya? Meskipun jika dia memang mate kita?'

"Tentu saja tidak!" Jawab Moreno cepat dan tegas. 'Hanya saja bagaimana jika dia membenci kita setelah dia tahu jika ayah yang telah membunuh orang tuanya? Dan aku bahkan ada di sana, namun hanya diam saja.'

'Kalau begitu tebus kesalahan itu.'

'Apa maksudmu?'

'Kau adalah calon Alpha Moreno, Alpha dari para rogue dan juga Moonlight pack.'  Arzol berucap. 'Jika kau memang merasa bersalah, kembalikan apa yang menjadi hak dari gadis itu.'

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang