Tou Mina (14)

103K 8.4K 375
                                    

"Love has nothing to do with what you are expecting to get.

It's what you are expected to give."

_Anonymous

________________________________________________________________

Author's POV

Gerhana bulan merah ...

Itu adalah saat di mana bulan purnama akan mengalami gerhana. Hanya saja, kali ini sangat berbeda. Gerhana merah biasanya terjadi sekali dalam satu atau dua generasi. Orang Yunani kuno percaya jika saat gerhana itu terjadi maka akan ada kekuatan roh jahat dari kegelapan yang terlepas ke dunia. Tapi ... itu sama sekali tidak benar.

Karena pada nyatanya, gerhana merah sama sekali jauh dari kenyataan itu. Jika gerhana pada umumnya akan membuat kekuatan alam dari bulan purnama berkurang, maka sebaliknya dari gerhana merah. Gerhana itu justru akan menyediakan energi yang jauh lebih kuat dari bulan purnama biasanya.

Para tetua werewolf percaya jika pada saat hal itu terjadi, artinya Moon Goddess sedang sangat berbahagia. Mereka menyebut gerhana merah adalah 'raja bulan', hal itu karena besarnya energi yang ada pada saat gerhana itu terjadi.

"Apakah Anda sadar di pack mana Anda sekarang berada Luna?" Tanya Galea.

Chara tampak berpikir sejenak, sampai kemudian dia menyadari sesuatu. "Red Eclipse Moon Pack." Bisiknya pelan.

_____________________________________________________________

Chara memejamkan matanya sejenak saat mengingat percakapannya dengan Galea hari itu. Red Eclipse Moon Pack, bisiknya sekali lagi dalam hati.

Chara berdiri sambil memegang pembatas balkon di lantai dua kamarnya dan Lucian, wajahnya menengadah ke atas. Bulan tampak semakin mendekati purnama. Ini sudah hampir seminggu semenjak saat itu. Dan purnama akan datang sekitar dua malam lagi.

Tubuh Chara sedikit tersentak saat tiba-tiba ada tangan yang memeluk perutnya dari belakang. Lucian ... bisiknya saat menghirup aroma mate-nya itu.

"Apa yang kau lakukan tengah malam begini? Kenapa belum tidur?" Tanya Lucian sambil menyandarkan dagunya pada bahu Chara.

"Aku menunggumu." Jawabnya pelan yang membuat Lucian tersenyum.

"Lalu kenapa kau memandangi dirimu sendiri?" Tanya Lucian yang membuat Chara mengerutkan dahi.

"Maksudmu?"

Lucian tertawa pelan. "Kau sedang memandangi dirimu sendiri, my Mina." Kata Lucian sambil menunjuk bulan yang saat ini tampak semakin mendekati bulat sempurna. "Seharusnya akulah yang memandangimu seperti itu." Tambahnya lagi.

Chara akhirnya mengerti. Ternyata maksud Lucian adalah bulan itu melambangkan dirinya sebagai Luna. Dasar, ada-ada saja, pikir Chara.

Lucian yang melihat wajah Chara tampak cemas beberapa hari ini kembali bertanya. "Kau takut?" Tanya Lucian pelan.

Chara menarik napas panjang, sebelum kemudian mengangguk pelan. "Ya, tapi aku lebih takut jika Jade tidak akan kembali." Ucapnya.

"Tenanglah, semuanya pasti akan baik-baik saja. Kau akan melewatinya dengan baik, dan Jade pasti akan kembali pada kita." Kata Lucian mencoba menenangkan Chara. "Aku akan selalu ada bersamamu." Janjinya.

Hati Chara menghangat mendengar itu. Walaupun kecemasannya akan Jade tidak pernah hilang, tapi Chara yakin jika Lucian akan dapat membantunya nanti.

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang