Tou Mina (21)

106K 7.8K 396
                                    

"Love is a mystery that is hidden throughout the ages.

Sneaking behind the appearance and make our hearts as the nest."

_Anonymous

________________________________________________________________


Author's POV


Lucian berdiri di sana, dengan Zenas yang sudah tampak baik-baik saja. Aradi sendiri berdiri di hadapannya, dengan pandangan saling menilai satu sama lain.

Mereka masih berada di teras mansion Aradi, mungkin berjaga-jaga jika mereka akan bertarung lagi, maka setidaknya tidak akan ada barang yang hancur di dalam mansion itu.

Adam sudah lebih baik karena telah diobati oleh Amanda, dan dia juga berdiri di sana. Semua tamu Aradi sudah pulang, hanya tinggal Keenan yang masih berada di sana. Lucian sendiri memaklumi mengapa laki-laki yang satu itu belum mau pulang.

Miranti duduk di kursi tunggu, mengawasi anaknya. Takut jika tiba-tiba ada perkelahian lagi antara dirinya dan Lucian. Sementara Chara yang sedang berganti shift di temani Kaleela di dalam mansion belum keluar juga. Membuat Lucian mengernyit, kenapa mereka begitu lama?

Lucian menoleh ke arah Aradi, menatapnya dengan pandangan kebencian yang luar biasa. Tadi dia dihubungi oleh Zenas yang mengatakan jika Aradi ingin membicarakan hal penting dengannya. Lucian awalnya bingung, tapi sebagai laki-laki yang tidak mau dianggap pengecut oleh mantan mate istrinya, dia memutuskan untuk menemui Aradi. Karena mungkin saja memang ada sesuatu hal penting yang akan dikatakan lelaki itu.

Tapi apa yang dia dapat? Aradi mengajaknya keluar dari ruangan yang ramai dengan para tamunya. Dia membawa Lucian ke taman di samping mansionnya. Mereka hanya berdua di sana, dan tanpa peringatan, Aradi langsung mengatakan ...

"Aku akan merebut Chara darimu."

Tubuh Lucian menegang mendengar kalimat itu. Apa-apaan laki-laki ini?  "Apa maksudmu? Kau tidak berhak untuk mengatakannya."

"Aku mate-nya."

"Mantan!"  Desis Lucian.

Aradi sepertinya memang ingin memancing emosinya. "Tapi selanjutnya kau yang akan menjadi mantan mate-nya." Katanya sinis. "Aku tidak peduli jika kau itu benar mate-nya atau tidak, karena dia akan tetap kembali padaku."

"Apa maumu sebenarnya?!" Lucian menggeram marah.

"Aku sudah katakan apa mauku. Aku akan mengambil Chara darimu." Senyuman miring tampak di bibir Aradi, membuat Lucian muak melihatnya.

Ditariknya kerah baju Aradi dengan kasar, matanya berubah menjadi keemasan begitu saja. Lucian menyadari jika dia memang sangat cepat terpancing emosi jika menyangkut dengan Chara.

"Jaga bicaramu brengsek! Dia mate-ku sekarang, istriku. Kau yang melepaskannya dulu, dan sekarang kau ingin mengambilnya kembali?" Suara Lucian sarat akan kemarahan. Picik sekali laki-laki di hadapannya ini.

"Ayo kita bertarung. Kita buktikan siapa yang terkuat!" Ucap Aradi tiba-tiba.

Lucian menghentakkan tangannya, melepas cengkeramannya pada pakaian Aradi. "Jadi itu yang kau inginkan? Memancingku? Kalau begitu maaf saja, aku tidak tertarik." Katanya. Lucian hendak berbalik saat mendengar kata-kata Aradi selanjutnya.

"Kau takut? Dasar pengecut!" Cibirnya. Lucian mengabaikannya, dan terus berjalan. Sampai kemudian Aradi kembali berucap di belakangnya. "Kau ternyata lemah. Itu bagus, karena hal itu akan memudahkanku untuk merebut Chara kembali."

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang