EPILOG

146K 8.5K 1.3K
                                    

"Ketika Cinta itu tiada, tanyakanlah.
Ketika Cinta itu bersembunyi, kemudian carilah.
Ketika Cinta itu menghampiri, maka sambutlah.
Dan ketika Cinta itu hendak pergi, jangan pernah melepaskannya.
Karena hanya dengan begitu, Sang Cinta akan terasa sempurna serta menjadi abadi."

_Chara & Lucian

___________________________________________________________



Author's POV

"Putri Aurora akhirnya terbangun dari tidur panjangnya setelah mendapatkan ciuman cinta sejatinya dari sang Pangeran tampan, mereka akhirnya menikah dan hidup bahagia selama-lamanya." Ujar suara itu dengan lembut sambil menutup buku dongeng yang dipegangnya.

"Apakah mereka hidup di istana yang besar Mama?"

Wanita itu tersenyum ke arah putri kecilnya. "Ya, Sayang, istana mereka sangat besar." Ujarnya sambil mengelus rambut panjang putrinya.

"Wah ... itu sangat keren. Iya 'kan Luca?" Tanya suara itu lagi, kepalanya menoleh ke arah kiri, kepada seorang anak lelaki yang seumuran dengannya.

"Apanya yang keren? Mana ada orang yang bertemu langsung menikah seperti itu, itu hanya dongeng. Kau jangan tertipu, Lara." Jawab anak laki-laki itu mengejek.

Lara mencebik, dan menatap kembali ke arah ibunya. "Mama, itu bukan hanya dongeng 'kan?"

Kepala itu mengangguk. "Tentu saja, Sayang."

"Kau dengar itu Luca? Mama  bilang, itu benar. Artinya, memang ada yang seperti itu."

"Lara, kau itu masih kecil. Kau tidak tahu apa-apa. Mana ada yang seperti itu. Tidak ada yang namanya bertemu, kemudian menikah, dan hidup bahagia selama-lamanya." Lucas tidak sadar jika dia juga masih seumuran dengan Lara.

Kali ini Lara merengut, masih tidak percaya atas ucapan Lucas. "Apa dulu Mama dan Papa seperti itu? Berjumpa dan langsung menikah?" Tanyanya kemudian.

Wanita itu hendak menjawab apa? Ya, dia memang menikah tidak lama setelah bertemu dengan lelaki itu. Tapi kalau dibilang kehidupannya bahagia selamanya setelah itu, sepertinya ... tidak juga.

Ada banyak masalah dan rintangan yang mereka hadapi. Bahkan, lebih besar dari itu semua.

"Sayang, dengarkan Mama." Ia berusaha menjelaskan. "Kau, masih terlalu kecil untuk memahami semuanya. Kehidupan ini, mungkin tidak akan semenyenangkan kisah-kisah dongeng yang selama ini Mama bacakan untukmu. Ada banyak hal di luar sana yang akan menantimu saat dewasa nanti."

"Sesuatu yang besar?" Tanya Lara.

"Sesuatu yang luar biasa."

"Kapan aku akan mengalami hal seperti itu?" Gadis kecil itu terlihat antusias.

"Saat kau sudah dewasa nanti, tentu saja." Jawab wanita itu dengan senyum sabar. "Untuk saat ini, tidak masalah jika kau menyukai dongeng-dongeng ini. Tapi ingat, kehidupan nyata, adalah dongeng yang sebenarnya."

"Jadi, berhentilah berkhayal!" Lucas menyahuti.

"Mama ... " Rengek Lara.

"Lucas, jangan ganggu adikmu. Apa yang Mama katakan juga berlaku untukmu. Apalagi kau adalah laki-laki."

"Iya." Anak lelaki itu menjawab pelan. Dia memang tidak pernah bisa menentang ibunya. Karena baginya, Sang Mama adalah wanita terpenting untuknya, seperti halnya Lara.

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang