Tou Mina (13)

146K 9.6K 226
                                    


"I've seen better days, but I've also seen worse.

I don't have everything that I want, but I do have all I need.

I woke up with some aches and pains, but I woke up.

My life may not be perfect, but I am blessed."

_Anonymous

________________________________________________________________


Chara's POV

Lucian menjelaskan kepadaku mengenai seorang perempuan bernama Galea. Seorang peramal keturunan Misica. Lucian bilang dialah dulu yang mengatakan dan meyakinkan Lucian jika aku adalah mate-nya. Dan peramal bernama Galea itu juga mengatakan jika Lucian harus segera menemuinya setelah dia menandaiku nanti. Aku tidak mengerti apa maksudnya, tapi Lucian mengatakan jika kami akan pergi menemui peramal itu hari ini.

Dan mengingat apa yang terjadi padaku, aku menurut saja pada Lucian. Karena aku juga sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada diriku. Mulai dari beberapa bagian fisikku yang berubah, yah walaupun orang masih akan tetap mengenaliku sebagai Chara. Sampai pada Jade di dalam diriku yang tidak bisa aku rasakan kehadirannya sama sekali. Hal itulah yang membuatku paling takut.

"Jangan khawatir Chara. Kita akan mencari tahu apa yang terjadi." Kata Lucian sambil berjalan menghampiriku yang sedang duduk di pinggir ranjang.

Rambut Lucian masih tampak basah sehabis keramas. Dia mengenakan kaus yang membungkus tubuhnya dengan pas. Lucian duduk di sampingku dan mengelus rambutku, atau lebih tepatnya rambut baruku.

Seperti mendapat sebuah dorongan, aku memberanikan diriku mendekat ke arahnya. Bahkan dengan tidak tahu malunya aku duduk di atas pangkuannya. Lucian tampak terkejut dengan apa yang kulakukan walaupun dia tidak protes sama sekali.

"Aku takut jika Jade tidak akan kembali." Kataku pelan sambil merangkulkan kedua tanganku ke lehernya.

Aku mendengar dengan jelas detak jantung Lucian yang memburu saat aku menyandarkan kepalaku di dadanya. Kenapa dia jadi jantungan seperti ini?

Lucian menggeram saat aku mengusap dadanya pelan, bermaksud untuk menenangkannya. Tapi kenapa dia malah terlihat menjadi lebih panik?

"Cha-Chara." Lucian mendesah tertahan saat aku menciumi rahang dan lehernya. Aromanya benar-benar membuatku ketagihan.

Lucian mendesah sekali lagi saat aku menggigit lehernya pelan. Buru-buru dia menjauhkan wajahku dari lehernya. Lucian menutup matanya yang sebelumnya terlihat menggelap.

Aku tersentak dan buru-buru bangkit dari pangkuannya. Astaga, apa yang barusan kulakukan? Aku ... bagaimana bisa aku bersikap seperti perempuan penggoda barusan?

Aku menatap penuh penyesalan ke arah Lucian, dan dia hanya membalasnya dengan menaikkan sebelah alisnya. Apa dia tidak marah padaku yang baru saja menggodanya?

Aku terpekik kecil saat Lucian tiba-tiba menarikku kembali ke pangkuannya. "Lucian ... "

"Aku suka kau menjadi agresif seperti ini." Bisiknya serak di telingaku. "Tapi saat ini bukanlah waktu yang tepat, kita harus mencari tahu tentang Jade. Dan terlebih lagi, aku tahu kau sangat lapar sekarang ini."

Aku menunduk dengan wajah yang sudah dipastikan memerah. Lucian bilang aku menjadi agresif? Aku ... aku agresif? Amanda pasti akan tertawa sampai pingsan jika dia tahu ada yang mengatakan aku adalah seseorang yang agresif.

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang