part 14

27.1K 926 2
                                    

Authot pov

Gio masih tak percaya apa yang baru dia lihat tadi bahwa gina adalah ibu dari azka dan riski dua anak kecil yang memiliki wajah yang mirip dengan dia.

Gio sampai di rumahnya yaitu di mana dia ada masalah pasti akan pulang dan curahat kepada papanya tapi untuk masalah ini gak mungkin dia cerita masalahnya ini bisa bikin papanya terkena serangan jantung,sesampai di kamarnya gio langsung memikirkan apa yang akan dia lakukan kedepannya.

Gio pov

Gue apa yang harus gue laku untuk kata gio dalam hatinya.
Gio mendengar suara ketokan pintu kamarnya.

" masuk."

" kakak kapan pulang."

" baru sampai put,kok kamu belum tidur."

" belum gantuk kak, lagian besok juga libur guru semua rapat jadi libur."

" oh gitu terus kamu kenapa ada masalah."

" gak sih kak, aku hanya masih mikirin azka dan riski ! Kok bisa mereka bisa mirip bengitu mirip dengab kak."

Gio terkejut setelah mendengar ucapan putri tentang azka dan riski apa mama dan papa juga memperhatikan itu.

" ah kakak ditanya malah melamun,ada apa sih yang kakak pikirkan."

" ah maaf kakak gak melamun." Kata gio mencari alasan

" kakak gak merasa ada hubungan dengan mereka."

" gak kakakkan lama di jepang."tapi sebelum kakak ke jepang kak melakukan itu mungkin mereka anak kak,ucap gio dalam hati.

" yaudah kak aku ngantuk aku permisi dulu bye,jaga bergadang."putri pun pergi

" iya put kakak gak akan bengadang,bye selamat malam."balas gio sambil memadang pungung adiknya yang keluar dari kamarnya.

End pov

pagi menjelang gio sudah rapi dengan kemeja dan jas yang dia kenakan,sampai di meja makan gio melihat mama dan papanya minus dengan putri yang mungkin masih tidur akibat dia libur.

" selamat pagi mam,pap."sapa gio

" selama pagi juga gio."

" pagi son kapan kau pulang." Sapa alex

" malam tadi waktu mama sama papa sudah tidur."

" ada masalah nak." Kata tia lembut karna dia tau kebiasan anak sulungnya ini

" gak ada mama,cuma kangen saja dengan semua dirumah ini."

Kamu mungkin bisa bohong tapi firasat seorang ibu begitu kuat dan jarang meleset nak,ibu kan tunggu sampai kau siap menyelesaikan masalahmu nak.kata tia mama gio dalam hati yang tau anaknya sedang bohong dari dia.

Selesai sarapan gio pun pamit ke pada orang tuanya untuk kesuatu tempat.

" dia sedang ada masalah pah."

" dari mana mama tau."

" insting dan firasat seorang ibu ke anaknya."

" kalau begitu papa percaya deh."sambil alex memeluk istrinya itu dengan mesra dan tak lupa suatu kecupan di kening istrinya itu tapi sebuah suara mengangu kemesrahan dengan istrinya.

" ehm, ehm masih ada anak di bawah umur di rumah ini."

" eh kamu putri mengangu kami saja." Kata alex 

Putri hanya bisa tertawa melihat kemesrahan orang tuanya itu dan dia berharap itu juga yang terjadi nanti dengan kakak dan dirinya mendapatkan pasangan yang baik.

Di tempat lain gio lagi mengikuti gina yang mengantar kedua anaknya ke TK tempat mereka belajar,gio masih terus memperhatikan gina yang memberi nasehat kepada kedua anaknya itu,setelah gina pergi gio turun dari mobilnya dan menghapiri riski yang masih berdiri di gerbang sedang kan azka sudag pergi ke kelasnya,gio pun menyapa riski yang masih berdiri di gerbang.

" hai kamu lagi apa ki."

" hai juga om,om lagi apa di sini "

" om tadi lewat sini dan om lihat kamu di sini kamu gapain gak masuk ke sekolah kamu."

" malas om."

" kenapaa malas gak boleh gitu loh."

" mereka sering gejahil aku dan gejek aku juga."

" kenapa kamu di ejek dan di jahili."

" karena mungkin aku gak punya ayah dan sering di bilang anak haram,tapi kata bunda ayahkan sedang kerja di luar negeri,tapi om bunda gak mau memberi tau wajah dan foto ayah."

Gio merasa sakit mendengar apa yang di jelaskan riski tadi dia merasa ada yang menusuk hatinya antah apa yang membuat dia tidak terima apa yang menimpa riski seperti seorang ayah yang merasa tidak terima anaknya di hina dan di ejek.

Gina pov

Waktu pulang kemarin aku merasa ada yang mengikuti dan mengawasiku dari dekat,dan tadi pagi pas aku mengantar anakku ke TK dan aku juga merasa juga ada yang mengikutiku.

" gina ko gelamun ."

" gak ko buk ada yang bisa bantu."

" iya tolong buat teh untuk saya dan antar ke ruangan saya."

" baik bu akan saya antar keruangan ibu."

Setalah mengantar teh pesan karyawan tadi dan gina lanjut membersihkan kantor dengan mengepel maupun membersih kan kaca,tak terasa waktu menujukan makan siang dan gina tak dapat menemukan sinta yang kata temanya keluar dengan seorang cowok dan gina pikir akhirnya sinta move on juga dari  cowok gina yang di inggris.

Aku akan mengajak kadua anakku makan siang pikir gina dan dia pun menuju TK tempat kedua anaknya tadi, sampai disana alangkah terkejutnya gina melihat gio sang ceo bengitu akrab dengan kedua anaknya itu apa ini yang di sebut ikatan batin antara anak dan ayah dan benar kata pepatah darah lebih kental dari air.
End pov

" bundaaa." Teriak riski membuat gio menoleh dan terkejut melihat gina disitu apa sudah jam makan siang pikir gio.

Gina berjalan kearah kedua anaknya dan bertanya ke pada gio

" ada apa bapak disini."kata gina dengan sopan. 

" tadi gak sengaja lewat sini dan saya lihat riski dan azka tadi."

Bahkan dia sudah tau nama mereka

" ini om yang riski ceritakan kebunda yang mirip kita bun."kata riski tanpa melihat keterkejutan bundanya

" bun lapar ayo kita makan ini kan sudah siang." Kata azka

" ee, maaf azka lapar yo kita makan."

" ayo kita makan, om ikut kita makan ya."perinta riski

" oke boy om ikut kalau bunda mu memberi izin."

" ikut saja om bunda izini ko."balas azka

" yaudah bapak ikut kita makan saja."kata gina padahal dia berharap anaknya gak mengajak gio gabung makan siang dengan mereka geturu tu gina dalam hati.

Tbc

Mohon kritik dan saran pembaca untuk memotivasi saya dalam menulis cerita abal-abal ini oe

Baby TwinsWhere stories live. Discover now