part 32

24.9K 860 11
                                    


pagi harinya gio sudah siap pergi untuk pergi melamar gina,dan keluarga gio pun sudah siap.

" sudah siap kak"

" ya put, kakak sudah siap"

" ayo kita berangkan mama udah gak sabar bertemu azka dan riski"

" ayo" kata alex

mereka pun berangkat menuju kediaman ardiansyah .

" ini bukan jalan kerumah gina loh gio"

" gina gak tinggal di tempatnya yang lama tapi gina pindah kerumah orang tuanya ma"

" oh begitu"

" iya ma"

dikediaman ardiansyah tampak ceria karna ocehan riski yang membuat kakek neneknya tertawa dan azka masih ada di kamarnya bersama sang bunda.

" bun apa bunda yakin dengan keputusan bunda"

" maksud azka apa"

" maksud azka bunda apa bunda yakin akan menerima lamaran dari ayah"

gina terkejut dengan ucapan anaknya tersebut.

" bunda yakin ini kan juga untuk azka dan riski yang ingin bersama ayah kan."

" apa bunda  bahagia"

" bunda bahagia ko."

" kalau begitu azka akan merestui apa yang akan membuat bunda dan riski bahagia maka azka akan bahagia juga."

gina terdiam mendengar ucapan sang anak yang bertanya apa dia akan bahagia dengan keputusanya ini.

seluruh keluarganya sudah memaafkanya dan sudah tau gio akan datang bersama keluarganya akan datang kerumahnya untuk melamarnya,gio memang membuktikan ucapanya yang akan menikahi gina yang hamil anaknya yang kandungannya sudah memasuki lima bulan.

" bunda ko melamun sih."

" gak ko, bunda gak melamun"

" bun apa bunda cinta pada ayah"

" i iya bunda cinta ke ayah ko"

" azka percaya bunda cinta kepada ayah karna wajah bunda sudah merah kaya kepiting rebus"

gina hanya malu dan wajahnya bertambah merah.

gio telah sampai kerumah gina dan mereka sudah berdiri di depan pintu rumah gina, mereka pun menekan bel rumah.

pintu pun terbuka nampak pembantu gina membukakan pintu.

" ini tua gio dan keluarganya yah"

" iya bik"

" maaf bibi gak tau ayo masuk tuan sudah menunggu di ruang tamu ayo masuk tuan."

" iya bik terima kasih."

gio dan keluarganya pun masuk dan dapat dia liahat admaja,lia,leon dan teo yang sedang bercanda dengan riski.

" maaf tuan ini tuan gio sudah datang"

" iya bik."

" ayo semua duduk"

" terima kasih tuan admaja."

" jangan panggil tuan kapada saya tuan alex."

semuanya hanya tertawa setelah admaja kepada alex.

" ayaaaah." teriak riski setelah sadar kalau ayahnya ada di depannya

" riski jangan teriak di sebelah om dong " omel leon dan teo bersama-sama

" maaf om "

" baiklah masuksud kedatangan kami kesini adalah untuk melamar putri anda untuk putra saya dan di sini saya juga saya mintak maaf sebesar-besarnya atas kesalah putra saya kepada putri dan keluarga anda oleh karna itu saya ingin putra saya bertanggung jawab atas kesalahanya." kata alex

" saya tidak bisa menjawab karna yang bisa menjawab lamaran anda adalah putri saya sendiri." jawab admaja

" riski panggil bunda mu."

" baik nek."

riski pun pergi menuju kamarnya karna dia tau bundanya ada disitu karna azka adalah tempat bundanya bicara empat mata sesamapai di depan kamarnya .

" bundaaaaa."

" riski jangan teriak."balas azka

" ada apa ki."

" bunda di suruh turun keruang tamu karna ayah ada di bawah."

" oh ayo kita turun."

mereka bertiga pun turun dan gina melihat di ruang tamu rumahnya sudah banyak orang dan dia sudah tau apa yang akan di lakukan.

azka hanya cuek dan dia hanya malas-malas untuk acara yang merepotkan begini.

" nah itu gina"

gina pun duduk di samping mamanya.

" gina kamu sudah tau mungkin kedatangan kami kesini kan dan apa kamu mau menerima lamaran putra saya ini."

" iya saya menerimanya om."balas gina dengan mantap

" alhamdullilah."ucap semua orang di situ

" bisa bicara berdua dengan ayah"ucap azka

" bisa ka"

teo hanya senyum dan dia tau tidak mudah membuat keponakan yang satu itu sulit di taklukan dan dia selalu kalah bila berhadapan keponakan yang cuek dan dingin.

" ayo ikut ke belakang."

gio pun mengikuti putranya itu menuju taman belakang.

" apa ka"

" apa ayah cinta pada bunda?"

gio terkeju dengan ucapan anaknya yang begitu

" iya ayah cinta pada bunda kalian dan sayang pada kalian."

" baiklah azka percaya dan tolong bahagiakan bunda dan jangan sekalipun membuat bunda menangis lagi kalau sampai ayah melanggarnya dan membuat bunda menanggis ayah akan berhadapat dengan azka."

" baik ayah berjanji tidak akan membuat bunda kalian menanggis."

" oke kalau begitu ayo kita kedalam lagi."

gio cuma bisa melonggoh setelah mendengar ucapan anaknya itu.

setelah bertukar cincin mereka pun menetapak kapan pernikahan gina dan gio akan di adakan se minggu lagi dan acaranya hanya di hadiri oleh keluarga saja dan tidak ada resrpsi besar-besaran itu adalah usulan azka dan banyak yang tidak setuju tapi azka dengan cueknya mengancam akan mengagalkan acara itu.

setelah perdebatan yang alot akhirnya pun setuju dengan usulan azka itu.

tbc

Baby TwinsOnde histórias criam vida. Descubra agora