part 23

25.3K 1K 13
                                    

authot pov

acara pertunangan gio begitu ramai di datangi oleh tamu mereka adalah rekan bisnis dari keluarga winata maupun sahabat keluarga winata.

di dalam kamar gio tanpak masih ragu akan keputusnya tersebut dan dia di damping oleh alan.

" masih ragu bro."

" iya lan,gue harus bagaimana."

" turuti kata hati lo,apa yang di inginkan hati maka itu yang harus lo ambil."

" gue gak bisa lan."

alan hanya diam dia tau apa yang di hadapi sahabatnya itu suatu yang berat memilih mama atau anaknya.

sedang di halaman belakang rumah winata leon,sinta dan kedua keponakanya telah tiba dan mereka masih ngobrol dengan ibu dan ayah sinta dan ada suara mc mengeptruksikan dua orang yang akan bertunangan menaiki podium utama.

mata azka melihat itu dengan tatapan yang sulit di artikan dan leon melihat itu,sedangkan riski terkejut dan langsung berseru.

" bukanya itu om gio ya tan."

" iya itu pak gio."

" ah padahal riski berharap om gio jadi ayah kita betul gal ka."

sinta tersedak dengan apa yang di ucapkan riski sedang leon hanya menatap kasihan pada keponakannya.

dia memeng ayah kalian tapi dia tak akan bisa menjadi apa yang kalian harapkan tapi om akan berperan menjadi ayah bagi kalian.ucap leon dalam hati.

tanpa mereka sadari alex mendengar apa yang di ucakan riski tadi dan itu membuat alex merasa bersalah kepada cucunya itu dan dia bertekat.
kalian akan mendapatkan apa yang harusnya kalian dapatkan selama ini yaitu ayah kalin dan itu janji kakek kepada kalian dan ini hadiah dari kakek yang pertama.ucap alex dalam hati.

mc pun memulai acara dengan kata sambutan dari ayah kedua yang berunanggan dan tiba lah giliran alex untuk berbicara.

" malam semua terimakasih atas kehadiran  kalian semua dalam acara pertunangan anak saya,ini saya tak merasa bahwa anak laki-laki saya satu-satunya akan berkeluarga,tapi ada satu hal yang masih membuat saya kecewa dengan putra saya,yaitu dia tidak bertanggu jawab atas satu kesalahnya di waktu dia umur 21 tahun lalu yaitu dia tidak menjadi laki-laki gentel dan berusaha menembus kesalahannya itu dan aku sebagai seorang ayah tidakan lupa mengigatkan putra saya bahwa kesalahannya itu telah melahirkan dua nyawa kedua ini dan tadi saya lihat dua cucu saya itu kalau boleh saya memanggil mereka ada disini,dan kata salah satu dari cucu saya tadi yang sempat saya dengar adalah dia berharap bahwa yang bertunangan ini menjadi ayahnya dan itu akan saya wujudkan dan sebagai permohonan maaf saya alex winata kepada dua cucu saya yaitu azka ardiansyah winata dan riski ardiansyah."

dan dengan lantang alex menyebut nama kedua cucunya dan orang berbisik.

sedang gio terkejut dengan apa yang di ucapkan ayahnya sedang tia hanya diam setelah mengetahui satu fakta yang tak bisa di bantah,dan hampir seluruh winata disan bertanya apa benar yang baru di ucapkan alex.

" apa benar yang kau ucapkan tadi alex."kata sudarso winata

" benar pah dan pertunangan ini harus di batalkan pah.

" tidak bisa begitu dong pah keluarga kita bisa malu." balas tia

" lebih baik malu dari kita mengabaikan mereka sedangkan kita tahu mereka cucu kita mama."

" benar apa yang di katakan alex,tia dan alex papa ingin melihat cici papa,kata kamu tadi mereka ada di sini."

" baik,papa lihat itu mereka."

dan seluruh mata keluarga winata tertuju ke azka dan riski yang sedang menikmati makanannya.

sinta pov

aku terkejut dengan yang di ucap kan om alex tadi dia dengan menitikan air mata menyebut nama dari kedua keponakan ku tadi dan dia membatalkan acara ini yang belum bertukar cincin,dan seharusnya gina disini dan mendengar bahwa kakek dari anak dia menerima cucunya ini.

end pov

leon pov

apa yang tadi di ucapkan pak alex membuatku sadikit lega bahwa kedua keponakanku diterima dan nama mereka di tambah winata di belakangnya  dan kulihat tadi keterkejutan dari papa mendengar nama ardiansyah di sebut.

" om kenapa acara lama om riski ngatuk ni."

" yaudah kalau risko ngatuk ayo kita pulang."

" ayo om."

dan akhirnya riski duduk di pangkuanku dan tatapanku bertemu mama dan terlihat mama bertanya anak siapa itu dan aku hanya tersenyum.

" yang pulang yok riski dah tidur ni."

" ayo."

" azka ayo kita pulang."

" baik om."

kami pun berdiri dengan riski di gendongan ku dan azka di ngandeng sinta.

tapi langkah kami terhenti setelah ada yang manggil ku

" pak leon tunggu sebentar."

end pov

alex melihat kedua cucunya akan pergi dan dia memanggil lelaki yang bersama cucunya.

" pak leon tunggu sebentar."

akhirnya leon berhenti dan bertanya.

" ada apanya tuan alex?"

" bisa berbicara sebentar."

" bicara memang ada apa tuan alex."

" ini tentang anak yang ada di gendongan anda."

" ada apa dengan keponakan saya tuan."

" dia adalah cucu saya boleh saya mengendongnya."

" di mana tuan yakin keponakan saya ini cucu tuan."

" karena dia adalah putra dari gina ardiansyah kan."

" benar ."

dan percakapan itu terhenti dengan mendengar suara teriakan dan pukulan dan ternyata itu teo yang sedang memukul gio.

" bangsat ternyata lo yang menghamili adik gue bangsat."

bruk bruk bruk pukulan teo diterima gio tanpa membalas pukulan dari teo itu, dan mereka di pisahkan oleh alan dan yang lain,suasana semangkin panas.

" jadi ini cucu mama leon."

" benar ma,ini cucu mama."

lia pun memeluk riski yang tertidur dan azka yang binggu dengan ini dan akhirnya berkata .

" dimana kalian saat bunda mengandung kami dan kenapa baru sekarang kalian ingin bertanggu jawab dan jangan membuat adikku bingung dengan situasi ini dan ada tidaknya sosok seorang ayah aku tidak peduli itu dan kalian hanya semangkin membuatku takut kalau ini hanya mimpi yang indah,tan ayo pulang."

azka pun meninggalkan kumpulan orang dewasa tersebut di belakangnya dan air mata azka turun dan hanya saat ini sinta melihat azka menangis.

Tbc

Baby TwinsWo Geschichten leben. Entdecke jetzt