4. Lovesick

182K 8.2K 64
                                    

Hari kedua bulan madu, Hiro dan Calya tampak sudah siap untuk berjalan-jalan ke pantai kuta yang berada tepat di depan hotel mereka. Mereka tidak jadi pergi kepantai semalam, karena masalah pakaian. Jadi, hari ini mereka berencana untuk melihat sunset bersama.

Calya tampak cantik dengan balutan dress merah, sedangkan Hiro tampak keren dengan kaos putih dan celana pendek selutut serta kacamata hitamnya.

Mereka tampak sangat serasi.
Calya membuka pintu kamarnya untuk pergi ke pantai kuta, sedangkan Hiro sudah berdiri di belakangnya juga siap untuk pergi. Namun, saat Calya membuka pintu kamarnya seseorang wanita sudah berdiri didepanya.

"Hai, Honey" sapa Hiro sambil tersenyum senang

"Kamu mau kemana?" Tanya Senna dengan muka marah atau entahlah ... Muka cemburu mungkin.

"Kami mau kepantai"

"Kami? Kepantai?"

Hiro yang menyadari Senna mulai marah, hanya mengangguk pelan.

"Kamu gila,ya?"

"Senna, sudahlah" ucap Hiro sambil mendekati Senna, namun Senna memilih mundur menjauh.

"Kita bicara dulu ya, kita berdua"

"Kamu kapan ceraikan dia?" Tanya Senna to the point sambil menujuk Calya. Pertanyaan yang sukses menusuk hati Calya.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk membahas hal seperti itu, Senna!"

"Bukan waktu yang tepat? Kamu sadar nggak sih, wanita ini perusak hubungan kita! Aku jadi seperti maling tau nggak, kalo mau nemuin kamu!"

"Senna!"

"CERAIKAN DIA!!" Teriak Senna. Hiro langsung menarik wanita itu untuk masuk kedalam kamar dan menutup pintu. Takut diliat orang, terutama pelayan hotel yang mengetahui Calya dan Hiro sedang berbulan madu.

"Kamu kenapa sih?"

"Aku sudah muak dengan drama yang kita setting selama ini! Kamu pura-pura baik padanya tapi malah membuat hubungan kalian semakin dekat!"

"Aku pergi saja" ucap Calya lalu pergi begitu saja meninggalkan Hiro dan Senna. Telinga dan hatinya sangat sakit mendengar percakapan keduanya.

Calya duduk di pinggir pantai sambil menatap indahnya langit malam. Ia kembali melewatkan sunset karena masalah yang tidak pernah ada habisnya.

"Jadi, selama ini kau hanya akting di depanku? Akting pura-pura baik untuk menceraikanku pada akhirnya? Kenapa kau begitu jahat?" Ucap Calya pelan sambil mengelap air mata yang mulai mengalir.

Calya tau dan mengerti, pernikahan yang mereka bangun dari awal memang tanpa cinta. Dan berdasarkan kesepakatan awal, mereka sudah berjanji untuk tidak saling mengumbris hubungan satu sama lain.

Sebenarnya Calya tidak ada masalah mengenai hal itu pada awalnya, tapi entahlah belakangan ini perasaannya tidak terima dengan hal itu.

"Jadi, akulah yang perusak hubungan mereka disini? Kenapa kau tidak menceraikan aku saja langsung! Kenapa harus pura-pura baik dan membuatku berpikir yang lain" ucap Calya lirih sambil terus mengusap air matanya. Angin yang kencang membuat Calya serasa seperti ditusuk, hatinya semakin sakit.

Calya sungguh tidak mengerti, kesalahan apa yang ia buat hingga ia bisa mengalami semua ini. Ditinggal pria yang sangat ia cintai lalu tanpa merasa bersalah pria itu muncul di depannya.

Dipaksa menikah karena hubungan bisnis orangtuanya dan saat ia mulai menyukai suaminya, pria itu malah ingin menceraikannya.
***
Calya menghela nafas berat. Mencoba memberanikan diri membuka pintu kamar hotelnya. Dengan pelan, Calya masuk dan mendapati Hiro duduk di sisi ranjang sambil menunduk. Rambut pria itu tampak berantakan.

Our Wedding [END]Where stories live. Discover now