26. Appa?

120K 5.3K 77
                                    

Calya tersenyum begitu melihat kedua anaknya berjalan menuju meja makan untuk sarapan. Sedangkan Calya sudah menunggu mereka sejak tadi bersama Min Jae.

"Selamat pagi" sapa Min Jae

"Selamat Pagi, ahjussi" jawab Zuko dan Zuka tidak semangat.

Keduanya hanya duduk menunduk menunggu Calya selesai mengoleskan selai pada roti mereka.

Tidak seperti biasannya, kali ini Zuko dan Zuka terlihat tidak semangat untuk sekolah. Biasanya mereka akan terlihat begitu senang dan semangat untuk sekolah.

"Ada yang menanganggu suasanan pagi kalian?" Tanya Calya pelan

"Eomma, bisakah hari ini Min Jae ahjussi saja yang mengantar kami kesekolah?" Seperti biasa Zuko selalu mewakili Zuka dalam segala hal. Termasuk saat mereka memiliki masalah yang sulit untuk mereka selesaikan sendiri.

"Waeyo? *kenapa*" tanya Calya bingung

"Aniya. Kami hanya ingin diantar Min Jae ahjussi"

"Tidak bisa sayang, Min Jae ahjussi harus turun ke kantor lebih cepat hari ini. Eomma bisa..."

"Ahjussi akan mengantar kalian" potong Min Jae membuat Calya melemparkan tatapan protes pada pria itu.

"Yeey!" Seru kedua anaknya tiba-tiba kembali bersemangat.

Keduanya langsung melahap roti yang sejak tadi hanya mereka pandangi. Walau Calya tahu mereka begitu sulit menahan diri untuk memakannya. Zuko dan Zuka begitu suka makan. Saat keduanya ngambek atau sulit diajak kompromi, Calya selalu memancing mereka dengan makanan agar kembali baik.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Calya pelan kepada Min Jae

"Eun Hee-ya... percayakan padaku" ucap Min Jae lembut
                       ***

Calya berjalan memasuki cafe dekat rumah sakitnya. Matanya sibuk mencari sosok Min Jae disana. Begitu ia menemukannya, Calya langsung melangkah cepat menghampiri Min Jae.

"Aku sudah memasankanmu minuman" ucap Min Jae saat Calya sudah duduk didepannya.

"Apa..." ucapan Calya terpotong karena seorang pelayan yang mengantar pesanan Min Jae untuk mereka

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Calya begitu pelayan itu pergi

"Santailah sedikit"

"Aku tidak bisa santai mengingat anakku begitu murung tadi pagi"

Min Jae menghela bafas berat. Menatap Calya dengan tatapan sedih membuat Calya semakin takut mendengar penjelasan pria itu.

"Mereka sedih, Eun Hee"

"Sedih?"

"Saat dimobil aku mencoba untuk menanyakan apa yang mengusik mereka. Dan jawabannya cukup mengejutkan"

"Kumohon, katakan langsung pada intinya" ucap Calya tidak sabar

"Mereka menanyakan sosok appa *ayah* mereka"
Ucapan Min Jae sukses membekukan tubuh Calya.

Hal yang paling ia takuti akhirnya terjadi. Ia tahu, cepat atau lambat kedua anaknya pasti menanyakan hal itu padanya. Dan sekuat apapun Calya memikirkan jawabannya, ia tidak pernah berhasil. Ia tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan mengenai sosok appa yang tidak pernah mengisi hari mereka. Bahkan hanya memikirkannya saja membuat Calya begitu tertekan, dan sekarang semua itu benar-benar terjadi.

"Kau tidak bisa terus-terusan lari dari kenyataan ini, Eun Hee! Mereka anakmu! Aku yakin kau tidak ingin mental mereka terganggu karena keegoisanmu! Kau harus memutuskannya sekarang! Temui Hiro dan katakan padanya! Bercerai atau kau ingin tetap bersamanya!"

Our Wedding [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant