25. Nakamura Hazuko & Nakamura Hazuka

130K 5.2K 43
                                    

   Empat tahun berlalu...

   Calya berjalan mamasuki apartementnya. Begitu Calya meneriakkan kedua nama anaknya, suara langkah kecil berlari langsung terdengar ditelingannya membuat Calya tersenyum.

"Eommaaaaa..." teriak putra dan putrinya yang langsung berlari kearah Calya

"Hai, baby twinsnya eomma. Kalian berbuat baik dengan Weharabeoji *kakek* kaliankan?"

"Tentu, eomma. Hari ini kami tidak berbuat nakal. Benarkan, Zuka?" Tanya Zuko pada adik kembarnya

"Ne, eomma"

"Ne. Ayo kita masuk. Eomma akan masak enak malam ini!"

"Benarkah?" Seru Zuko dan Zuka bersamaan

"Tentu, sayang"

Calya tersenyum melihat kedua anaknya yang kegirangan. Hari-hari Calya terasa menyenangkan sejak peri-peri kecil hadir mengisi waktunya. Walau Calya tidak memiliki banyak waktu karena pekerjaannya, ia selalu mencoba meluangkan waktu bersama mereka.

"Kau sudah pulang?"

"Ya, ayah. Ayah baik-baik saja?" Calya berjalan kearah ayahnya yang duduk disofa.

"Tentu saja. Ayah merasa sehat walau harus bermain dengan kedua anakmu yang sangat aktif itu" jawab ayah Calya sambil tersenyum

"Calya... maksud ayah, Eun Hee..."

"Panggil saja Calya kalau ayah belum terbiasa"

"Besok ayah harus kembali ke Indonesia"

"Ayah, Calya mohon. Calya ingin ayah meninggalkan pekerjaan ayah. Kesehatan ayah sudah tidak sebaik dulu. Ayah harus tinggal disini, agar Calya bisa mengontrol kesehatan ayah"

"Hanya sebentar, Eun Hee"

"Ayah begitu sering mengatakan kalau ayah sudah pensiun, tapi sampai sekarang masih saja bekerja"

"Maafkan ayah. Tapi, kali ini benar-benar sebentar saja"

"Baiklah, tapi Eun Hee akan tetap memantau ayah dari sini"

"Ayah mengerti. Cepat masak makan malam untuk kami"

"Oke" seru Calya dan langsung berjalan menuju dapur.

Tahun demi tahun terus berlalu. Calya tidak menyangka empat tahun telah berlalu. Baby twins sudah berumur empat tahun. Perasaan Calya ia baru saja melahirkan kedua anaknya itu. Ya, Calya merasa bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Kehidupan yang memberikannya pengalaman yang begitu menyenangkan.

Selama masa pertumbuhan baby twins ia hanya merawatnya sendiri. Ia tidak mempekerjakan babysister atau asisten rumah tangga untuk membantunya.

Saat pagi, ia akan membersihkan rumahnya terlebih dahulu. Membuatkan sarapan untuk baby twins dan ayahnya lalu berangkat kerja. Kalaupun ayahnya harus pergi ke Indonesia, baby twins akan tinggal bersama bibi Han atau ikut bersama Calya di rumah sakit. Calya bangga kedua anaknya begitu pintar. Walau sulit menjaga mereka berdua, tapi baby twins selalu menurut apa yang Calya ucapkan. Hidup yang sebelumnya gelap kini menjadi cerah bagi Calya. Semua berberkat kedua anaknya. Zuko dan Zuka.

Selama empat tahun pun, ada banyak hal yang terjadi dalam hidup Calya. Seperti, kak Evan yang menolak perjodohannya dengan wanita pilihan ayah mereka. Tapi, akhir-akhir ini kakaknya itu sedang dekat dengan rekan kerja Calya, dokter Hana. Keduanya sering bertemu saat memiliki waktu senggang. Kak Evan mengatakan bahwa ia tidak ingin terlalu terburu-buru, tapi ia ingin serius menjalin hubungan ini.

Sedangkan mengenai Hiro... ia tidak memiliki satupun kabar baru mengenai Hiro. Mungkin ia sudah menikah dengan Senna dan tidak memperdulikannya yang sedang sembunyi di Seoul. Calya juga sudah memikirkannya, saat ia sudah siap, ia akan menemui Hiro. Menemui pria itu, dan mengatakan keputusannya. Ia tidak mempungkiri sulitnya melupakan pria itu. Walau hanya beberapa bulan hidup bersama tapi Hiro sudah mampu meluluhkan hati Calya. Calya suka semua hal mengenai Hiro. Sikap manjanya. Sikap sok dewasannya. Perlindungannya. Kehangatan tubuhnya. Semua hal tentang Hiro. Tapi, sebesar apapun perasaan Calya, pria itu tidak lagi bersamanya. Ia benar-benar harus memutuskannya. Hidup tanpa Hiro atau mempertahankan pernikahan mereka. Apapun keputusannya... keduanya sama-sama menyakitkan...
                           ***

Our Wedding [END]Where stories live. Discover now