33. Nakamura Hiro & Baby Twins

140K 5.4K 143
                                    

Hiro mengacak rambutnya frustasi, "Baiklah, jika itu maumu. Ayo kita bercerai"

Mata Calya membesar mendengar ucapan Hiro. Ia tidak menyangka kalau Hiro akan menyetujui permintaan cerainya.

"Aku akan menyetujui perceraian ini, dengan satu syarat"

"Apa?" Tanya Calya ragu. Ia takut permintaan Hiro di luar kesanggupannya.

Hiro menghela nafas berat, "Biarkan aku bertemu baby twins"

"Aku tidak bisa"

Hiro mengacak rambutnya frustasi, "Kenapa tidak? Kenapa kamu terus melarangku menemui mereka? Aku punya..."

"AKU TIDAK INGIN MENYAKITI MEREKA!"

"Apa maksudmu?"

"Membiarkan mereka bertemu denganmu hanya untuk sekali saja. Setelah itu, kamu pergi dan tidak pernah menemui mereka lagi. Bukankah itu akan menyakiti mereka?"

"Aku akan membuat mereka mengerti"

"Kamu belum mengenal mereka, Hiro. Bagaimana bisa kamu membuat mereka mengerti? Ingat, mereka masih berumur empat tahun. Bukan berumur belasan tahun yang bisa mengerti begitu kamu memberi tahu mereka. Mereka masih kecil, dan aku tidak ingin mereka terluka" ucap Calya sambil menatap Hiro yang terlihat gusar

"Kamu takut membuat mereka terluka? Kamu sadar nggak sih, kalau perbuatanmu selama ini sudah melukai mereka! Kamu menyembunyikan ayah mereka, Calya"

"Hiro..."

"Bertahun-tahun aku memendam perasaanku untuk bertemu mereka. Dan saat aku menemukan mereka, kamu malah meminta cerai dan melarangku menemui mereka. Aku berusaha meyakinkanmu tentang perasaanku. Aku mencoba menjelaskan semua kesalahpahaman antara kita. Aku mencoba segala hal untuk mempertahankan pernikahan ini. Tapi kamu tidak pernah memberiku kesempatan. Hingga aku mencoba mengerti dirimu. Kamu memang wanita hebat, Calya. Kamulah yang mengandung, melahirkan, dan membesarkan anak-anakku. Maka aku mencoba menerima keputusanmu. Aku akan pergi dan mengikuti semua permintaanmu. Tapi, biarkan aku bertemu dengan anak-anakku dulu. Mengenalkan diriku sebagai daddy mereka"

"Aku mohon...."

"Aku juga ingin bermain, berbagi cerita, tidur bersama, jalan bersama, dan hal indah lainnya yang bisa dilakukan semua ayah di dunia ini. Bahkan kamu tidak pernah memberi tahuku siapa nama mereka. Kapan mereka lahir. Apa kesukaan mereka. Dan hal- hal kecil lainnya. Aku harus berusaha sendiri untuk mencari tahu segala hal tentang mereka. Aku ingin menemui mereka, Calya... aku mencintaimu... dan anak-anakku..." ucap Hiro pelan.

   Ia tidak sanggup membendung air matanya. Sungguh ia tidak bermaksud menangis seperti ini di depan Calya. Tapi, ia tulus mencintai Calya dan kedua anaknya. Ia benar-benar ingin menemui kedua anaknya. Walau Calya tidak mengizinkannya kembali membangun pernikahan mereka, setidaknya ia bisa bertemu dengan baby twins. Walau itu hanya sekali dalam hidupnya....

"Baiklah... kamu bisa datang besok" ucap Calya pelan dan langsung meninggalkan Hiro. Sungguh keputusan ini juga berat baginya.

   Calya berjalan memasuki apartemennya. Ia mendapati anaknya asyik bermain bersama bibi Han.

"Eomma...!"

"Hai" sapa Calya yang terlihat begitu tidak semangat.

"Kau sudah pulang?" Tanya Bibi Han

"Ya, Bibi"

"Kau tidak apa-apa? Wajahmu terlihat pucat"

"Cuma kecapean, Bi"

"Baiklah, bibi pulang dulu. Kau langsung istirahat ya" ucap bibi Han. Ia langsung mencium Zuko dan Zuka lalu pergi meninggalkan apartemennya.

"Eomma, apa eomma sakit?" Tanya Zuko khawatir

Our Wedding [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu