22. Good Bye Love?

136K 5.7K 51
                                    

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Calya pelan nyaris tak terdengar namun sukses mengejutkan Hiro.

"Calya, mengapa kamu disini?" Tanya Hiro dengan wajah yang masih terkejut

"Ini masalah yang kamu tutup-tutupi itu?" Tanya Calya sambil menatap Senna yang tersenyum penuh kemenangan.

"Calya, ini tidak seperti yang kamu pikir"

"Aku datang untuk mencari tahu, apa masalah yang begitu kamu tutupi. Ternyata ini?"

"Calya dengarkan aku dulu"

"Semua terlalu jelas, Hiro"

"Dasar brengsek!" Evan yang sejak tadi hanya mematung langsung memukul wajah Hiro. Pukulan Evan sukses membuat Hiro terlempar kebelakang.

"Kamu ngecewakan aku, Hiro" ucap Calya lalu berlari pergi meninggalkan ruangan Hiro yang langsung disusul Evan.

   Evan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Melampiaskan amarahnya. Sedangkan Calya mulai menangis tanpa suara disamping. Setelah cukup puas, Evan menepikan mobilnya dijalanan yang cukup sepi. Membalik badannya kearah Calya.

"Menangislah. Jangan menahannya" ucap Evan pelan membuat tangis Calya semakin deras.

Ia mengeluarkan semua tangisannya. Semua kekecewaannya. Semua rasa sakitnya. Semua rasa takutnya. Semua penderitaannya. Semua rasa yang sejak dulu terus menghantuinya. Rasa takut kalau Hiro akan menyakitinya lagi. Rasa takut kalau Hiro tidak mencintainya. Rasa takut kalau Hiro meninggalkannya. Dan semua sakit itu, semua rasa itu... semuanya ia alami sekarang.

Tangis Calya semakin pecah. Mengingat rasa cintanya. Mengingat pengorbanannya. Mengingat rasa pedulinya. Apapun itu, ia tidak bisa mempungkiri, kalau ia mencintai pria itu. Suaminya... Hiro.

"Mengapa ini harus terjadi pada Calya?" tanya Calya sambil terus menangis dalam pelukan Evan.

"Mengapa Hiro melakukan ini pada Calya?"

"Dulu Adam... sekarang Hiro..." ucap Calya lemah dengan suara bergetar karena tangis.

"Dia pasti punya alasankan, kak"

"Jangan pikirkan dia, sayang" ucap Evan sambil membelai rambut Calya

"Tapi... Calya mencintainya, kak..."

Tubuh Calya semakin bergetar karena tangisnya. Semua ini... benar-benar menyakitinya. Semua ini benar-benar membuatnya merasa semakin sakit. Awalnya ia tidak yakin saat Hiro mengatakan ingin serius padanya, namun perlakukan Hiro membuat Calya merasa dicintai dan membuatnya hanyut dalam perasaannya sendiri.

   Calya menatap kearah jendela. Tatapannya kosong. Sesekali air matanya masih mengalir dari matanya. Entah sudah berapa jam ia menangis.

"Jangan pulang kerumahmu" ucap Evan menatap Calya yang terlihat begitu menyedihkan

"Kak..."

"Ya?"

"Aku ingin identitas baru. Aku ingin pergi untuk menangkan diri"

"Maksudmu? Untuk apa identitas baru?"

"Agar Hiro tidak menemukanku"

"Calya, jika kamu tidak ingin bersamanya lagi, bercerai saja" ucap Evan.

Jujur semua yang terjadi pada Calya benar-benar menyayat hatinya. Gadis kecilnya ini, begitu sering tersakiti. Ia ditinggalkan pria yang ia cintai tanpa pernah menghubunginya lagi. Disaat ia sedih, bunda mereka juga harus meninggalkannya. Ia ingat saat itu, Calya begitu terpukul dengan semua kejadian yang menimpanya. Semua musibah itu menghapus senyum dari kehidupannya. Ia menjadi lebih pendiam dan lebih banyak mengurung diri dirumah.

Our Wedding [END]Where stories live. Discover now