5. I Can't

174K 7.9K 22
                                    

Calya membuka matanya perlahan. Ia merasa sangat terkejut mendapati Hiro sedang tertidur pulas di sampingnya. Pria itu tertidur menghadap padanya membuat Calya tak percaya. Hiro tampak sangat tampan seperti ini. Jika dia sedang tertidur, dia tampak sangat damai. Seakan-akan hidupnya tak ada sedikitpun masalah atau beban yang ia harus tanggung. Calya menyukai Hiro yang sedang tertidur. Ia suka semua tentang pria ini.

Tanpa Calya sadari tangannya sudah bergerak menuju rambut Hiro. Ia sangat ingin membelai rambut tebal itu. Namun, Calya langsung menghentikannya. Ia tidak bisa terus seperti ini. Tidak pada pria ini. Tanpa berpikir panjang lagi, Calya langsung bangkit dari ranjang. Namun, sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggangnya membuatnya tidak bisa pergi. Hati Calya terasa berdesir mengetahui Hiro tidur sambil memeluknya. Namun, Calya kembali membuang pikirannya dan memindahkan tangan Hiro pelan dan pergi ke kamar mandi.

Setelah berpakaian rapi, Calya langsung membangunkan Hiro yang masih tertidur pulas. Dan seperti biasa, Hiro sangat susah di bangunkan

"Hiro, bangunlah" untuk kesekian kalinya Calya mengatakan hal yang sama.

Namun, Hiro tetap tidak bangun. Dengan sedikit kesal Calya mengguncang tubuh Hiro dengan keras sambil memanggil nama pria itu.

"Mandilah. Kita harus kebandara sekarang" ucap Calya saat Hiro sudah terbangun dan terduduk lemas di ranjang. Saat Hiro sudah merasa cukup sadar barulah ia pergi ke kamar mandi, sedangkan Calya sudah sibuk mempacking barang mereka.

Selama dalam perjalanan menuju Tokyo tak ada satupun kata yang keluar dari Hiro maupun Calya. Mereka memilih untuk melanjutkan tidur meraka selama di pesawat. Kesunyian di antara keduanya pun berlanjut sampai mereka di sampai di rumah keluarga Hiro di Tokyo.

"Selamat datang" sapa seorang wanita cantik berwajah Jepang. Ia tersenyum ramah pada Calya dan Hiro seraya membungkukkan badannya. Wanita berumur kira-kira tiga puluhan. Dan ia hampir tidak percaya wanita ini bisa berbahasa Indonesia

"Selamat Malam" sapa Hiro dan Calya bersamaan

"Wah, ini istrimu, Hiro?"

"Ya"

"Cantik sekali" puji Haruka

"Halo, saya Nakamura Haruka"

"Saya Calya Ariana"

"Kalian tampak sangat serasi. Kau sangat pintar memilih pasangan, Hiro"

"Terima kasih" ucap Hiro sambil tersenyum

"Kalian pasti lapar, saya sudah menyiapkan makan malam. Silahkan masuk"

"Apa Ojii-chan dan Obaa-chan ( kakek dan nenek) dirumah?" Tanya Hiro sambil menarik masuk koper mereka

"Tidak. Rencananya Ojii-chan dan Obaa-chan akan pulang besok, tapi Obaa-Chan sedang sakit jadi mereka terpaksa tinggal di sana"

"Sakit?"

"Ya, penyakit akan sering menyerang mereka pada usia-usia begitu"

"Aku sangat merindukan mereka"

Calya bisa melihat raut penuh kerinduan pada wajah Hiro. Ia benar-benar merindukan kakek dan neneknya.

"Kau tidak makan, Haruka?" Tanya Hiro mengubah topik pembicaraan

"Sudah. Aku menyiapkan ini semua hanya untuk kalian berdua. Silahkan menikmati dan aku harus pergi sekarang"

"Pergi?"

"Kau belum tau? Bukan hanya kau yang sudah menikah, aku juga sudah, Hiro" seru Haruka sambil tertawa

"Menikah? Kapan? Mengapa kau tak mengundangku"

"Karena kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu"

"Walaupun begitu, aku pasti akan menyempatkan diri untuk datang kesini"

Our Wedding [END]Where stories live. Discover now