8. Choice

167K 7.9K 32
                                    

"Hai"

Pandangan Calya tertuju pada seorang pria yang sedang tersenyum manis padanya. Memamerkan deretan giginya yang tersusun rapi. Wajah tampannya tetap menghiasinya. Ia menggunakan kemeja biru dan celana jeans yang terlihat sangat pas ditubuhnya.
Membentuk otot-otot kekar yang terbentuk semakin membuatnya terlihat maskulin. Dia Adam.

"Entah mengapa, aku selalu teringat saat pertama kali bertemu denganmu. Saat itu kita masih SMP kau terlihat sangat lucu" ucap Adam sambil tersenyum. Setelah terdiam beberapa saat ia kembali melanjutkan ucapannya, "Aku merindukanmu, Calya"

"Semudah itu kamu mengungkapkannya, setelah apa yang kamu lakukan?" Tanya Calya pelan namun penuh penekanan

Namun, Adam malah tersenyum mendengar pertanyaan Calya.

"Jadi, kamu mau meluangkan waktumu, agar aku bisa menebus semua kesalahanku?"

"Aku sudah menikah, dan tidak punya waktu untuk bermain-main denganmu lagi"

"Benarkah? Bagaimana kalo aku mau?" Tanpa persetujuan Calya, Adam langsung menarik tangan Calya paksa dan langsung memaksanya masuk kemobil.

"Aku tahu kamu tidak membawa mobil hari ini" ucap Adam sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kamu memata-mataiku?"

"Tidak aku hanya mengikuti kegiatanmu"

"Antar aku pulang" ucap Calya dingin

"Sepertinya kamu sudah membuat benteng yang begitu kokoh untukku"

"Aku tidak ingin membahasnya"
Adam langsung menepikkan mobilnya dan menatap Calya bingung.

"Bukankah aku sudah bilang, aku akan kembali padamu"

"Sudah terlambat"

"Tidak! Belum terlambat"

"Antar aku pulang, atau aku akan pulang sendiri" ucap Calya lalu membuka pintu mobil. Dengan cepat Adam langsung menarik Calya kedalam pelukkannya.

"Aku tahu semua yang terjadi padamu. Semuanya. Termasuk tentang hubunganmu dan Hiro" ucap Adam dengan lembut seraya mengelus punggung Calya. Namun, sukses membuat Calya menangis. Ia menangis sekencang-kencangnya.

Mengeluarkan semua tangisan dan beban yang ia pendam selama ini.

"Awalnya aku ingin melepasmu dan membiarkanmu hidup bahagia. Tapi semua berbeda. Aku tidak akan melepaskanmu saat kamu harus tersakiti dengan Hiro. Aku selalu bersamamu, Calya. Aku pergi bukan untuk meninggalkan kamu, tapi agar aku bisa lebih membahagiakan kamu nantinya. Melihatmu begitu sedih seperti ini membuatku semakin hancur, kupikir aku sudah salah karena meninggalkanmu. Seharusnya kamu ikut bersamaku..."

Perlahan Calya melepas pelukannya dari Adam. Menatap Adam yang tersenyum dengan penuh kerinduan padanya.

"I love you" ucap Adam lembut.

"Jadi, mau makan malam denganku"

"Tapi, aku sedang kacau"

"Kita bisa ke apartementku dulu"

"Aku pulang saja. Aku janji kita akan makan besok"

Our Wedding [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang