28. Nakamura Hiro

119K 5.6K 41
                                    

Hiro berjalan memasuki ruangan kerjannya yang diikuti sekretarisnya. Ia langsung mendudukkan pantatnya diatas kursi kerjannya sedangkan sekretarisnnya berdiri tepat didepan meja kerjannya.

"Saya akan membacakan jadwal bapak hari ini. Jam 10 bapak ada rapat mengenai proyek di singapur. Jam 2 bapak akan meeting bersama Mr. Alex di restoran King. Dan ini adalah beberapa dokumen yang akan bapak tanda tangani dan ini adalah hasil rapat kemarin yang bapak inginkan" ucap sekretarisnya sedangkan Hiro hanya diam menatap layar komputernya.

"Ada yang bisa saya lakukan untuk bapak?"

"Kau bisa pergi. Terima kasih"

"Baik pak"

Hiro menatap layar komputernya yang menampilkan video Calya. Video yang diambil empat tahun lalu oleh cctv rumahnya. Ia tidak menyangka Calya akan pulang kerumah mereka setelah enam bulan berlalu. Namun sayangnya, wanita ia datang disaat yang tidak tepat.

Hiro menghentikan video yang menampakkan Calya secara jelas. Ia bisa melihat wanita itu tampak fresh dengan rambut pendeknya. Perutnya tampak buncit karena baby twins.

"Aku merindukanmu..."
                          ***

Hiro menatap maminya yang sejak tadi terus mondar-mandir dihadapannya. Sedangkan Hiro memilih duduk di sofa bersama papinya.

"Ini sudah lima tahun lebih sejak Calya meninggalkan kita. Masa kamu tidak bisa menemukan keberadaannya!" Ucap mami sambil menatap Hiro dengan kesal

"Mih, Hiro berusaha dengan keras! Tapi tidak ada perkembangan dari pencarian itu"

"Hiro, mami ingin liat cucu mami! Mereka sudah berumur empat tahun sekarang. Mami sedih karena tidak bisa melihat mereka saat masih bayi. Dan sekarang, masa mami harus menemui mereka saat sudah dewasa. Mami sudah tua, Hiro..."

"Andai empat tahun lalu kau tidak melakukan hal bodoh dengan wanita itu, Calya pasti masih bersama kita. Papikan sudah bilang ia pasti akan kembali. Dan benar, enam bulan kemudian ia kembali kesini. Dan kau masih dengan tingkah bodohmu bersama wanita jalang itu!"

"Papi, itu salah paham"

"Ya, semuanya salah paham menurutmu. Tapi tidak bagi Calya!" Ucap papi Hiro dengan penuh amarah

Hiro mengacak rambutnya frustasi. Kehilangan Calya sudah membuatnnya tertekan, dan amarah kedua orangtuannya semakin membutnya tertekan. Tapi, semua yang ia lakukan adalah memang karena kecerobohannya.
                         ***

Hiro memasuki ruangan rapatnya. Semua rekan kerjannya sudah menunggu kehadirannya. Begitu ia memasuki ruangan ia langsung duduk di kursi paling depan untuk memimpin rapat.

Namun, saat ia akan memulai rapatnya matanya langsung tertuju pada pria yang duduk disampingnya. Adam. Pria itu ada di sampingnya.

Hiro menyelesaikan rapat mereka dengan baik dan lebih cepat. Tentu saja, sejak tadi ia tidak tenang karena tidak sabar untuk menayakan banyak hal dengan Adam.

"Adam..."
Panggil Hiro saat pria itu akan beranjak pergi

"Ada apa?"

"Aku ingin bicara. Duduklah"

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Adam dengan wajah datarnya.

Matanya menatap Hiro keseluruhan. Tubuh pria itu terlihat kurus sangat berbeda saat ia pergi ke Malaysia beberapa tahun lalu.

"Kau tahu dimana Calya?"
Bukannya menjawab Adam malah tertawa mendengar pertanyaan Hiro

"Apa maksud pertanyaanmu?"

Our Wedding [END]Where stories live. Discover now