Lukisan Wajah

4.1K 337 1
                                    

Siang ini matahari bersinar terik. Regina hanya duduk diam di bangkunya. Terlihat jelas ekspresi muram tergambar di wajahnya.

Dia benar-benar tak menyangka kalau sahabatnya sendiri tega merebut kekasihnya.

Dua bulan lalu Regina baru saja berkenalan dengan seorang anak laki-laki dari kelas lain yang bernama Rio, Rio sangat tertarik pada lukisan-lukisan yang dibuat Regina dan dipajang di majalah dinding sekolah, tak perlu waktu lama bagi mereka untuk segera menjalin hubungan yang lebih dekat.

Namun hubungan dekat itu tak semulus yang dibayangkan.

Seorang sahabat dekat Regina yang bernama Dee juga menunjukkan ketertarikannya pada Rio. Tanpa disangka, Rio sangat mudah berpaling dari Regina.

Regina segera meminta penjelasan dari mereka berdua, tetapi hanya penjelasan yang tidak memuaskan dan kata-kata kasar yang dia terima. Sekarang Regina hanya bisa menangis dan diam di kelasnya, seluruh lukisan yang dia buat sekarang pun menunjukkan suasana hatinya saat ini, suram.

Keesokan harinya, dia tak masuk sekolah bahkan sampai beberapa minggu, menurut beberapa tetangganya, Regina mengalami gangguan mental yang mengharuskannya menjalani terapi di psikiater, namun sebulan kemudian Regina mendadak kembali ke sekolah dan wajahnya nampak lebih pucat dari biasanya, dia datang untuk menemui Rio yang kebetulan waktu itu sedang bersama Dee.

"Re...? Kau tak apa-apa kan? Aku khawatir saat kau tak masuk sekolah beberapa minggu ini." tanya Rio setengah kaget.

Regina hanya tersenyum sambil menggeleng kemudian dia memberikan sebuah bungkusan besar pada Rio.

"Apa ini? Untukku?" Rio kembali bertanya.

"Untuk kalian berdua, semoga kalian bahagia."

Rio lalu membuka bungkusan itu dan itu adalah sebuah lukisan, lukisan yang menggambarkan sepasang manusia sedang duduk di taman, tapi mereka berdua tak memiliki wajah.

"Re, ini lukisan yang bagus, tapi apa kau lupa menggambar wajah mereka?" tanya Dee.

Regina kembali menggeleng sambil tersenyum kemudian pergi.

"Hei kau mau kemana? Tapi terima kasih atas hadiahnya." teriak Rio.

Malam itu Rio menggantungkan lukisan pemberian Regina di kamarnya dan langsung pergi tidur.

Beberapa jam kemudian tanpa dia sadari ada sesuatu yang aneh terjadi pada lukisan tersebut, gambar pasangan di lukisan itu tiba-tiba saja memiliki wajah yang mirip dengan Rio dan Dee setelah tadinya tidak memiliki wajah dan wajah mereka terlihat nyata di lukisan tersebut.

Pagi harinya ibu Rio merasa sangat kesal karena Rio tak kunjung bangun, jadi dia memutuskan segera memasuki kamar putranya tersebut.

Saat dia masuk, dia menjerit karena melihat sebuah pemandangan mengerikan yang tak pernah dia saksikan seumur hidupnya, dia melihat wajah putranya itu sudah meleleh menyisakan wajah tengkorak dengan bola mata putih yang masih berada di rongga matanya, dan pada jarak yang tidak jauh dari situ, peristiwa serupa juga terjadi pada Dee, seluruh wajahnya meleleh.

Polisi yang memeriksa tempat kejadian tak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan zat kimia berbahaya di sekitar kamar Rio maupun Dee.

Terlihat ada sebuah lukisan yang tergantung di kamar Rio yang nampak sempurna, dua pasangan duduk berdampingan dengan ekspresi senyum bahagia tergambar indah di wajah mereka.

Teman-teman sekelas Rio sepakat untuk mendatangi rumah Regina keesokan harinya karena sehari sebelum Rio ditemukan tewas, dia sempat bercerita bahwa Regina datang dan membawakan dia lukisan sepasang kekasih yang tak memiliki wajah.

Hal tersebut sangat aneh bagi teman-temannya karena tak satupun dari mereka yang melihat Regina di sekolah pada hari itu.

Sesampainya di alamat yang dituju, mereka mendapati bahwa rumah yang ditinggali Regina kini telah kosong, mereka lalu bertanya kepada seorang pria tua yang tinggal di sebelah rumah perihal kemana perginya keluarga yang tinggal disitu.

"Oh, keluarga yang tinggal disana sudah pindah keluar kota sejak sebulan yang lalu untuk melupakan peristiwa tragis yang menimpa mereka." Jawabnya.

"Maaf Pak, kalau boleh tahu, peristiwa apa yang terjadi pada keluarga itu?"

"Putri tunggal mereka yang bernama Regina ditemukan tewas gantung diri di kamarnya seminggu sebelumnya, kalau ngga salah dia gantung diri karena depresi, yah... Kalian tahu lah masalah anak muda, padahal dia sedang menjalani terapi waktu itu."

Creepypasta IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang