Kesedihan Gadis Kecil

3.8K 256 7
                                    

Aku memiliki anak perempuan yang sangat manis, dia sangat suka menggambar. Aku selalu menyempatkan diri untuk membelikanya sebuah crayon dan buku gambar yang besar.

Namun akhir-akhir ini, dia lebih sering diam. Tidak seperti biasanya, dia hanya menghabiskan waktunya di kamar. Bahkan saat aku memanggilnya untuk makan, dia datang, makan dan kembali ke kamarnya.

Aku tahu, kehidupanku sangat sulit. Terlebih saat aku baru saja kehilangan suamiku.

Ini semakin sulit. Aku harus memberi makan putriku. Apapun akan aku lakukan untuk mendapatkan uang.

Senin malam. Aku baru saja pulang bekerja. Aku melihatnya di jendela sosok kecil manisku yang menatap diriku, aku melambaikan tangan dan tersenyum kepadanya.

Namun dia hanya diam, menatapku datar dan kemudian menutup kembali gorden jendela. Aku mulai khawatir, mungkin aku terlalu sibuk bekerja hingga melupakan kewajibanku untuk mendampinginya tumbuh, aku tahu, dia membutuhkan perhatianku.

Suatu hari aku melihatnya gadis kecilku diam-diam duduk di atas ranjang, masih sama. Dia mengoles cerayon warna itu di atas buku gambarnya.

Ketika aku masuk. Tiba-tiba wajahnya digin menatapku, kemudian dia mulai menyembunyikan buku gambar itu di balik tubuhnya.

"Hai sayang.." ucapku lembut.

Dia masih menatapku dingin. Ku belai rambutnya dan dia mulai tenang. 

"Apakah kau baik-baik saja? Apakah kau kesepian sayang? Bila benar, ibu janji, lusa kita akan ke taman hiburan."

Dia mengangguk, akhirnya dia terlelap dalam tidurnya.

Karena penasaran dengan apa yang dia gambar, ku lirik sejenak, buku gambar itu dan mengambilnya.

Aku mulai berjalan meninggalkanya, mematikan lampu dan menutup pintu. Ku buka perlahan setiap halaman itu. Aku tersenyum senang, tidak ku sangka, putriku memiliki bakat untuk mengoleskan warna-warna itu. Ada 4 gambar, setiap gambar di awali dengan 1 huruf. Seperti gambar Helicopter yang di tandai dengan huruf H dan berakhir di hurup P untuk Pearl. Gambar-gambar itu, seolah memberikan kode untukku.

Ku buka perlahan hingga halaman terakhir, saat aku menyadari satu hal. Semua alphabet itu membentuk huruf "H-E-L-P"

"Aku pikir, kita bisa bersama lebih lama lagi." sahut sebuah suara, sebelum sesuatu menghantam keras kepalaku.  

Creepypasta IndonesiaWhere stories live. Discover now